Connect with us

Perkutut

PGM Bird Farm Sampang, Meski Tambah Kandang, Belum Bisa Penuhi Permintaan Produk Ternak

KONBUR Tayang

:

Agenda kegiatan hobi perkutut yang mulai padat pasca longgarnya kegiatan beraktivitas masyarakat, berimbas pada semakin meningkatnya perburuan burung, baik untuk arena ataupun materi kandang. Kung mania seakan tidak mau tinggal diam dan tidak mau kalah untuk bisa mendapatkan perkutut buruannya.

Meski tambah kandang, belum bisa penuhi permintaan

Kegiatan mulai yang sifatnya lokalan sampai yang bertitel nasional, juga sudah mulai terlihat dan terdengar. Begitu pula dengan lokasi latihan, yang biasa sepi dan hanya sebagian kecil mereka yang menuju kesana, kini sudah mulai penuh oleh sangkar burung. Kabar adanya transaksi hampir kita dengar setiap saat.

Mulai dari transaksi dengan bandrol kecil sampai yang angkanya mencapai ratusan juta rupiah. Imbasnya, beberapa peternak kedatangan calon pembeli. Ada peternak yang mengaku sampai kehabisan stok produk karena banyak diambil pembeli. Seakan antara jumlah produksi dengan kebutuhan perkutut, tidak lagi imbang.

Zainul Gaffar, pemilik PGM Bird Farm Sampang

Salah satunya adalah PGM Bird Farm Sampang. Sebagai salah satu farm yang berhasil mengeluarkan produk berprestasi, PGM menjadi jujukan pembeli, baik dari kota setempat ataupun luar daerah. Kenyataan tersebut membuat Zainul Gaffar mengaku merasakan senang dan juga sedih.

Rasa senang karena produk ternaknya ludes diburu pembeli. “Biasanya saya bisa menyimpan beberapa burung hasil ternak sendiri, baik untuk saya lombakan ataupun saya buat mater indukan baru, tapi untuk saat ini sudah tidak ada stok burung, semua laku tanpa ada yang tersisa di kandang umbaran,” jelas Zainul Gaffar.

PGM Bird Farm Sampang, kini jadi jujukan kung mania

Hampir setiap saat ada saja pembeli yang datang ke tempatnya. Ada yang datang untuk mencari calon indukan ataupun perkutut yang akan dijadikan orbitan di arena lomba. “Alhamdulillah ada saja yang datang kesini untuk cari burung, saya sendiri juga tidak mungkin menolak kehadiran mereka, setiap ada burung yang cocok, pasti saya lepas,” sambung Zainul Gaffar.

Rasa sedih yang ditimbulkan adalah, tidak bisa lagi mengorbitkan burung produk sendiri di arena lomba. “Sepertinya saya sekarang tidak bisa lomba bawa burung sendiri karena memang tidak ada yang bisa dibawa, mau bawa burung gimana, wong sudah habis semua,” ungkap Gaffar.

Zainul Gaffar (kanan) bersama kung mania saat di arena

Meski tidak ada lagi produk ternak sendiri yang bisa diboyong ke lapangan, Gaffar mengaku tetap hadir demi memenuhi undangan panitia dan tetap menjalin tali silaturrahmi diantara sesame kung mania. Kalaupun harus membawa burung, namun itu adalah produk ternak farm lain dan bukan miliknya.

“Awal saya membuat kandang adalah ingin mencetak sekaligus mengorbitkan burung dari hasil ternakan sendiri, tapi kini semua itu tidak bisa saya lakukan. Ternakan habis terus,” ungkapnya. Bahkan dalam gelaran Liga Hanging Peternak Sampang, misi untuk bisa menurunkan produk sendiri, juga tidak bisa direalisasikan.

Produk PGM Bird Farm banyak diburu kung mania

“Beberapa kali saya tidak bisa bawa burung ternakan sendiri dalam Liga Hanging Peternak Sampang. Rasanya kog ada yang kurang dan terlewatkan,” kata Gaffar lagi. Padahal Liga Hanging Peternak Sampang adalah untuk memberikan ruang bagi peternak setempat untuk berkompetisi, menghadirkan produk sendiri sehingga bisa mengukur sampai seberapa bagus kualitas yang dimiliki.

“Liga Hanging di Banyuates pada hari Rabu 10 November 2021, saya tidak bawa burung karena memang tidak ada, tapi saya tetap usahakan hadir,” katanya lagi. Padahal PGM Bird Farm sudah menambah jumlah kandang, yang awalnya 10 petak menjadi 18 petak. Itupun ternyata belum bisa mengatasi permintaan pasar.

Produk ternak belum sebanding dengan jumlah peminat

“Saya hanya bisa berharap agar semua kandang bisa produksi dan berjalan lancar, sehingga bisa memenuhi lebih banyak lagi permintaan produk PGM. Kasihan mereka yang sudah terlanjur cocok dengan produk PGM tapi gak bisa dapat karena diserbu pembeli,” harap Zainul Gaffar lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.