Lomba
Persiapan Menuju Bupati Cup Banyuwangi, (Minggu 15/9): Gunakan Sistem Perblok Ajuan Terbuka Tanpa Koordinasi, Inilah Aturan Mainnya
Meski persiapan Festival dan Lomba Burung Berkicau bertajuk “Bupati Cup Banyuwangi” masih kurang beberapa pekan lagi, tepatnya hari Minggu 15 September 2024 besuk. Namun acara yang bakal dikemas apik oleh Mr. Rudi “Link Grosir” Hartono besama panitia lainnya itu sudah mendapat respon dan dukungan yang luar biasa dari Kicau Mania.
Buktinya, begitu woro-woro atau Brosur lomba diunggah diberbagai media social. Gelaran yang bakal menempati GOR Tawangalun, Banyuwangi itu-pun ramai, menjadi pembicaraan Kicau Mania dari berbagai kota. Dimana semuanya siap mendukung dan hadir untuk meramaikan “Bupati Cup Banyuwangi”.
Dan tak keliru memang Pemkab Banyuwangi memberi kepercayaan kepada Mr. Rudi “Link Grosir” Hartono, untuk mengemas acara lomba burung bertajuk “Bupati Cup Banyuwangi”. Pasalnya, pria yang selalu tampil enerjik ini, selain sangat dekat dengan semua kalangan kicau mania.
Beberapa pekan lalu, ia bersama kru panitia dan juga bersama tim Juri IMM (Ijo Murai Mania) Indonesia. Sukses mengemas lomba burung “Banyuwangi Fiesta” di Gantangan Argent BC, Genteng, Banyuwangi. Selain ramai dibanjiri Kicau mania dari dalam dan luar kota. Acaranya juga sangat kondusif, dari awal sampai akhir tanpa ada komplain apapun.
Mr. Rudi “Link Grosir” Hartono, mengaku senang dan mengucapkan banyak terima kasih. Khususnya kepada Pemkab Banyuwangi yang sudah memberi kepercayaan dan kesempatan. Untuk mengemas lomba burung berkicau dengan tajuk “Bupati Cup Banyuwangi”. Karena menuturnya, tidak semua kicau mania mendapat kesempatan seperti ini.
“Betul, untuk itu saya sangat berterima kasih kepada Petinggi Pemkab Banyuwangi yang sudah memberi ijin, kepercayaan serta fasilitas untuk menggelar lomba burung di GOR Tawangalun. Dan juga teman-teman burung, baik dari Banyuwangi sendiri maupun dari luar kota, yang mengaku siap hadir dan mendukung,” terang Mr. Rudi.
Lebih lanjut Mr. Rudi juga menjelaskan, bahwa tujuan lomba burung ini. Selain untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat kecil perburungan. Seperti joki burung, perawat burung, penjual pakan burung, vitamin, sangkar dan assesorisnya. Juga penjual makan dan minuman yang ada di sekitar arena lomba.
Ajang lomba burung besuk itu juga untuk memberi kesempatan, khususnya kepada Kicau Mania akar rumput (penggemar burung kelas bawah). Agar bisa menikmati lomba yang benar-benar fair play dengan mengadu kualitas burung.
Dan untuk memberikan kepuasan bagi Kicau Mania akar rumput atau peserta lain yang hadir nanti. Mr. Rudi bersama kru Panitia, juga sudah menyiapkan tim Juri IMM professional yang sengaja didatangan dari berbagai kota. Seperti dari Jombang, Surabaya, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi.
“Betul untuk penugasan Juri saya tidak mau main-main, karena dari sinilah lomba akan dinilai fair atau tidak. Dan melihat dari respon peserta digelaran Banyuwangi Fiesta kemarin, akhirnya untuk juri saya percayakan Kembali pada IMM Indonesia. Dengan penjurian sistem blok, pengajuan terbuka masing-masing juri dan tanpa ada koordinasi,” terang Mr. Rudi.
Namun untuk mendukung terciptanya lomba yang fair play dan kondusif, lanjut Mr. Rudi. Saya mohon dukungan dan kerjasama semua peserta yang hadir nanti. Untuk mentaati aturan main atau tata tertib yang sudah disiapkan oleh panitia.
Adapun beberapa aturan main sebagai berikut. Pertama, tiket penentuan nomor gantangan setiap kelas atau sesi, akan diundi di lapangan. Kedua, setiap dimulainya sesi, panitia akan memperlakukan timer start (30 detik). Dan begitu time start dijalankan, semua peserta harus segera menaikkan atau menggantang burung atau jagonya.
Dan apabila dalam tenggang waktu 30 detik, peserta juga belum menaikkan burungnya. Maka panitia akan memberi peringatan kepada perserta tersebut kalau burungnya tidak layak mendapat koncer A, B atau C. Meski selama waktu penilaian, burung tersebut sebetulnya layak mendapat koncer favorit.
Ketiga, demi untuk menjaga kondusifitas dan kelancaran lomba. Peserta saat mengawal burungnya dilarang tepuk tangan, membunyikan alat apapun, berteriak memanggil nama juri atau menyebut nomor gantangan. Dan jika hal itu tetap dilakukan, maka panitia akan men-diskualifikasi burung milik peserta tersebut. Dan Aturan lainnya bisa dilihat di lembar di bawah.
“Jadi sekali lagi, kalau timer start sudah dijalankan dan panitia berteriak burung segera naik, saya mohon perhatian dan kerjasamanya. Dan kalau burungnya sudah dinaikan, tolong untuk tidak berteriak. Agar irama lagu burung bisa didengar oleh semua peserta dan juri juga bisa berkerja maksimal. Sehingga akan tercipta lomba yang kondusif, transparan dan fair play,” tandas Mr. Rudi.
Gelaran “Buati Cup Banyuwangi”, selain dikemas dengan sistem penjurian perblok, ajuan terbuka dan tanpa koordinasi. Untuk sesi utama G-24, yaitu kelas Bupati, kelas Wakil Bupati dan kelas Kawah Ijen, tiketnya akan diundi di lapangan. Dan juga ada Tropy Penghargaan bagi SF (Single Fighter) maupun BC (Bird Club) terbaik.
Selain itu, panitia juga akan membuka kelas special Sogon. Dimana maksud dan tujuan dibukanya kelas ini, selain untuk memberi kesempatan kepada komunitas Sogon. Karena, burung Sogon yang juga sering dipakai sebagai burung master. Para pemburu bakat burung lomba yang hadir nanti, bisa tertarik dan langsung memboyong Sogon Sogon jawara.
“Monggo mumpung masih ada waktu, siapkan jago terbaiknya dari sekarang. Dan yang lebih penting, amankan tiketnya sebelum kehabisan. Karena sejak brosur keluar, pemesanan tiket terus mengalir deras. Segera hubungi Mr. Tarmizi Albino, nomor kontak bisa dilihat di brosur. Sekali lagi saya tunggu kehadiran teman-teman kicau mania tanpa terkecuali,” tutup Mr. Rudi. *agrobur.