Perkutut
Persada Orbitan CTP Group Tunda Pesta Kemenangan 149 Lawan di Liga Hanging Bangkalan Putaran II
Cuaca tanpa mentari pagi yang terjadi di Lapangan Borneo Burneh, lokasi penyelenggaraan Liga Hanging Bangkalan Putaran II, Minggu 29 November 2020 tak menyurutkan langkah dan semangat peserta untuk terus maju memastikan tiket yang sudah dipesannya benar-benar ada.
Kemunculan matahari untuk sekedar menyapa para peserta, sepertinya enggan untuk hadir. Namun demikian, panitia tetap meneruskan agenda yang sudah terkoordinir dengan baik. Sebelum acara dinyatakan mulai, Ketua Pengcam Burneh, H.Moh.Sholeh memberikan sambutan.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta yang telah hadir memenuhi undangan kami dan atas nama panitia saya meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan liga,” terang H.Moh.Sholeh. Hal senada dilontarkan Jayus selaku Ketua Panitia Liga Hanging Bangkalan.
“Terima kasih atas kekompakan yang sudah terjalin selama ini. Mari kita mulai dari kita sendiri untuk menikmati kenyamanan dalam mengikuti agenda hari ini,” jelas Jayus. Lebih lanjut dikatakan bahwa sudah saatnya peserta untuk memberikan kepercayaan kepada juri untuk menilai burung yang diikutkan liga.
“Kita pasrahkan semua pada juri untuk menilai, jika ada juri yang kurang adil, maka kita akan evaluasi,” sambung pemilik Ranggade BF Blega. Lebih lanjut Jayus mengatakan bahwa jika nanti ada yang tidak cocok dengan penjurian, maka langsung dilaporkan pada Dewan Pengawas untuk selanjutnya dilakukan musyawarah.
“Saya yakin dengan musyawarah maka akan menemui jalan keluar,” lanjutnya. Usai acara sambutan, proses penjurianpun dimulai. Saat itulah ada beberapa peserta yang datang namun belum mengantongi tiket. Sementara seluruh tiket untuk tiga blok gantangan dengan jumlah peserta 150 lembar sudah terjual habis.
Akhirnya ada panitia yang terpaksa memberikan tiket miliknya, demi memberikan kesempatan kepada peserta. Babak pertama penjurian, cuaca cerah masih belum menunjukkan sinarnya, kenyataan inilah yang membuat performa piyik kurang begitu mengejutkan.
Imbasnya persaingan perebutan posisi kejuaran berlangsung dalam kondisi imbang. Sampai babak ketiga, penentuan urutan kejuaraan masih samar-samar karena nilai yang diraih peserta sama. Raihan tertinggi yang diperoleh peserta hanya dua warna hitam. Kondisi cuaca yang masing adem menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Sampai akhirnya di babak keempat, ketika cuaca sudah mulai menunjukkan geliatnya, ada setitik sinar yang menyeruak diantara awan mendung, terjadi perubahan performa. Beberapa perkutut yang tadinya tak mampu memberikan perlawanan, kini sudah unjuk kebolehan.
Pelan namun pasti perolehan bendera sudah berubah. Saat itu pulalah posisi kejuaraan sudah mulai nampak, siapa yang memiliki kans kuat untuk mengisi daftar pemenang dibarisan paling depan. Di meja rekap, memastikan bahwa Persada orbitan CTP Group yang menempati nomor gantangan 81, ditetapkan sebagai juara pertama.
Perkutut ternakan CTP ini sukses menjadi yang terdepan setelah mengkoleksi bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua, dua warna pada babak ketiga dan tiga warna pada babak keempat. Dilanjutkan kemudian dengan Sakera andalan H.Ali Blega yang menempati nomor gantangan 97.
Perkutut ternakan Sabar Subur ini sukses meraih bendera dua warna pada babak pertama, dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak keempat. Dan diurutan ketiga dimiliki oleh Mutiara Hati andalan Zaini Kades Pakes Konang yang digantang pada nomor 22.
Keberhasilan ini berkat raihan bendea tanda bunyi pada babak pertama, dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak keempat. Dalam liga kali ini panitia berusaha melakukan cek ring bagi peserta yang dipastikan meraih juara.
Cek ring langsung dilakukan Jayus, selaku Ketua Liga Hanging Bangkalan. “Agar liga kali ini lebih fair play, maka kami perlu melakukan cek ring untuk memastikan burung yang masuk juara 10 besar, apakah burung ternakan Bangkalan atau bukan. ini sangat penting agar kami tidak sampai kecolongan,” ungkap Jayus.