Perkutut
Perburuan Materi Kandang Skylight Bird Farm Surabaya Terus Berlanjut, Kali Ini Indukan Unggulan Triton Kembali Jadi Sasaran

Perburuan materi kandang yang dilakukan Skylight Bird Farm Surabaya, nampaknya belum mencapai finish. Robert Ming, sang pemilik farm mengaku bahwa apa yang dilakukan adalah sebagai konsekuensi dari seorang peternak yang ingin mendapatkan anakan berkualitas dari indukan hebat.

“Selama ini saya merasa belum mendapatkan hasil produk kandang ternak yang pas dan sesuai selera, makanya saya akan terus berusaha mencari cara, salah satunya dengan mendapatkan indukan hasil referensi dari beberapa suhu, seperti Mister Hariyanto RPM, Mister Nawang Triton dan beberapa senior saya lainnya,” jelas Robert Ming.
Perburuan indukan yang dimaksud, kadang harus bertaruh dengan cara jebol kandang. Baginya hal itu tidak masalah, asal apa yang dilakukan benar-benar dibutuhkan dan harus dilakukan. “Saya tidak asal mendapatkan indukan, semua harus dilakukan dengan perhitungan matang agar semua tidak sia-sia, jebol kandang saya rasa tetap harus dilakukan,” lanjut Ming.

Teori benang merah dalam mendapatkan indukan untuk kandang ternaknya, masih menjadi pedoman yang tidak akan mungkin dilepaskan begitu saja. Tidak heran jika Robert Ming selalu memprioritaskan indukan yang sudah jelas asal-usulnya dan dari peternak yang ia kenal dengan baik dan dekat dengannya.
“Tidak semua indukan peternak saya ambil, bukan berarti tidak percaya mereka, tetapi saya lebih memilih yang sudah jelas trahnya, sehingga saya lebih gampang dan mudah untuk melanjutkan. Jadi tidak butuh waktu lama untuk menghasilkan anakan bagus,” ungkap Ming lagi. Jebol kandang yang baru dilakukan adalah Triton Bird Farm K.1 (TL.17 x TL.44).

Nawang sang pemilik Triton Bird Farm mengaku, indukan tersebut ia dapatkan hasil dari jebol kandang dari RPM Bird Farm K.Cellica. Menurut pengakuan Hariyanto, Sebelum dipindahkan ke kandang Cellica, indukan betina TL.44 pernah dipasangkan dengan indukan jantan Cristal C.5 yang menghuni kandang Fortuner.
Dari kandang farm milik Hariyanto ini ternyata pernah melahirkan anakan berkualitas, bookingan banyak sampai ke Bali. Artinya kualitas anakan yang dihasilkan dari kedua indukan tersebut tidak mengecewakan. Namun karena ingin mendapatkan hasil lebih bagus, maka terpaksa formasi indukan mengalami perubahan sampai akhirnya pindah ke Triton BF.

Sebelum melahirkan keturunan di Triton, indukan tersebut langsung di jebol Robert Ming Skylight Bird Farm. Sesampai di Skylight, Robert membuat keputusan tepat dengan mengembalikan indukan lama saat menghuni kandang RPM Fortuner yakni Cristal C.5 x TL.44. “Setelah saya jebol kandang Triton K.1, saya juga ambil indukan jantan bergelang Cristal C.5,” katanya.
Dengan demikian, saat ini Skylight memiliki indukan dengan formasi asli indukan Cristal C.5 x TL.44 saat keduanya melahirkan anakan unggulan ketika menjadi penghuni kandang RPM K.Fortuner. Keduanya saat ini menghuni kandang Skylight Panin. Sedangkan indukan jantan TL.17 akhirnya menjadi pasangan MLT N.2 di kandang Skylight Mandiri.

Perburuan terus berlanjut dan tidak berhenti disitu aja. Robert Ming juga menjebol kandang Triton K.B.4 yang dihuni Mutiara Cinta 139 bersama pasangannya. Saat ini indukan ini menjadi penghuni baru Skylight BNI dipasangkan dengan betina ALF E.17 (belahan Bapak Mi Chat). Sedangkan belahan Mutiara Cinta dipasangkan dengan ALF E.17 (bapak Mi Chat), menghuni kandang ICBC.
Indukan lain yang berhasil diborong dari Triton Bird Farm adalah betina Grand 6.A (Siaga Satu). Mengingat hanya seekor indukan, Robert Ming akhirnya mencarikan sosok pasangan yang cocok untuk betina Grand 6.A tersebut dan menemukan indukan jantan RPM K.Alphard yang cocok untuk dikawinkan. Setelah keduanya berjodoh, kini resmi menghuni kandang Skylight Bird Farm K.CIMB.

“Indukan Grand 6.A saya lihat terparkir di kandang Triton, Mister Nawang juga tidak keberatan untuk melepaskan indukan tersebut, makanya saya angkut ke Skylight dengan harapan bisa melahirkan anakan unggulan,” harap Ming lagi. total transaksi yang dicatat dari boyong indukan tersebut kabarnya mencapai ratusan juta rupiah.
