Lomba
Perang Kualitas di Launching JBNI Bali 15/9: Platinum, Bolot, Artis, dan Ramos Jadi Bintang Lapangan, Warrior BC dan Kansas SF Juara Umum
ADU kualitas benar-benar ditunjukkan di ajang Launching Juri Burung Nusantara Indonesia Bali, Minggu, 15 September 2019 kemarin di Gantangan De Gadjah Monang-maning Denpasar. Adu kualitas tidak saja dipertontonkan oleh gaco-gaco yang bertarung di arena, tetapi juga para peserta yang di antaranya ada dari kalangan juri EO dan juri JBNI sendiri yang mempertaruhkan ujian pertamanya di saat pengibaran bendera JBNI secara resmi di Bali.
Maka tidak bisa dielakkan di beberapa kelas krusial ada peserta yang mengajukan pertanyaan kepada dewan juri. Namun dengan sigap korlap dan Soeprex Jess yang mengawasi betul kinerja burung, juri dan juga peserta memberikan jawaban secara transparan dan sejujur-jujurnya. Bahkan Soeprex sebagai pengawas tak pernah putus mengingatkan peserta untuk tidak berteriak agar penilaian bisa berjalan sebaik-baiknya. Bahkan sesama juri pun harus adu argument di lapangan untuk memutuskan siapa yang layak mendapat koncer, sebagai wujud kesungguhan juri JBNI untuk mewujudkan lomba yang benar-benar bersih dari muatan.
Apa pun yang terjadi di lapangan, sederet gaco yang bertarung kemarin telah menunjukkan kualitas yang bisa dilihat dan disaksikan dengan terang benderang oleh penonton. Sederet gaco yang menjadi bintang lapangan adalah Platinum yang nyeri di kelas cucak ijo, Bolot yang tampil edan di kelas love bird dewasa, Ramos yang hattrick di kelas murai batu, dan Artis dari Nganjuk Jatim yang begitu mempesona di kelas love bird dewasa dan fighter.
Platinum milik Mr. Ricky dari JK SF tampil edan di sesi pembuka kelas cucak ijo. Platinum yang piawai memainkan rolingan dengan lagu-lagu panjang seperti cililinan bersaing ketat dengan Menir milik Arya dan DK1 debutan Mr. Widhi yang juga eboh.
Di leg kedua, Mocacino milik Mr. Wayan Seminyak sukses mengambil alih podium utama setelah tampil ciamik ngentrok jambul dengan tembakan-tembakannya yang dilancarkan sepanjang lomba. Di tempat kedua ada Roger dan Platimun yang turun ke posisi ketiga.
Namun di leg ketiga, Platinum kembali beraksi. Kali ini DK1 yang tampil mewah dengan ngentrok dan jambulnya memepet di posisi runner up. Codet yang sempat tertinggal di leg ketiga akhirnya menyudahi kelas cucak ijo. Unggul di podium utama Codet milik Mr. Bento dikawal DK1 yang bertahan di posisi kedua.
Sementara itu di kelas love bird dewasa, Bolot milik Ario Tojo yang jauh-jauh datang dari Tabanan sukses membabat dua kelas love bird dewasa. Dengan penampilannya yang ikonis, duduk menengadah, gela-gelo sambil memainkan kekeannya yang super panjang Bolot unggul di dua kelas utama.
Bolot sempat mengantongi p5 tiga kali, p1, p4 dan p7 di leg pertama dengan 1.650 poin. Menyisihkan Bakat milik Jovi yang mendominasi p1, p2 dan p3 dengan toal 1.075 poin. Di leg kedua, Bolot kembali unggul dengan mendominasi p1, p2, p3 dan p4 atau 1.150 poin. Di tempat kedua disabet Rinso milik Mamat yang mendominasi A, m1, m2, l1 dan l2 dengan total 1.030 poin.
Namun di dua kelas berikutnya dimana Bolot tidak turun, Artis milik Budi Bogem berhasil memetik di leg ketiga. Selain rajin ngekek A, m1 dan m2 juga sempat l1 dan p2 dua kali. Dengan total 1.050 poin Artis menjadi pemenang bersanding dengan Sagara milik D Antoni yang tiga kali ngekek p1, p4 dan p8 dengan total 920 poin.
Di laga pamungkas, Thomas milik No Wi berhasil melaju ke puncak. Dengan 900 poin dari kekean pendek, menengah hingga p1 dan p2. Thomas dipepet Rinso milik Mamat yang mengantongi 470 poin.
Artis yang turun di kelas fighter juga begitu menonjol dan mendapat apresiasi dari penonton karena gaya bermainnya yang eksostik. Selain unggul di kelas dewasa umum, Artis juga tampil di puncak kelas fighter tambahan.
Di sesi I laga fighter ada Dora milik Hamdan yang tampil joss. Dengan meraih 925 poin, Dora unggul di kekean a1, m1, l1, l2 dan p1, p2. Dora bersanding dengan Artis yang hanya tertinggal 25 poin.
Di leg kedua, giliran Putri Kayangan milik Fawaid yang tampil perfoma. Dengan 470 poin Putri Kayangan rajin memainkan kekean m1, m2 dan l1. Baru di leg tambahan Artis melaju ke puncak.
Yang super eboh terjadi di kelas murai batu. Dari empat kelas yang dibuka dengan jumlah peserta yang lumayan, Ramos milik Ozziel berhasil memetik hasil hattrick. Ramos yang begitu jelas memainkan rolingan dengan tembakan-tembakan cililinnya yang keras terpilih sebagai pemenang.
Namun Ramos sempat tersungkur ke posisi keempat setelah Marques milik Ambon melaju ke puncak dengan kualitas kombinasi rolingan dan tembakannya. Ramos yang stabil di arena akhirnya berhasil membabat habis dua kelas yang tersisa.
Ramos harus menghadapi Diamond milik Ujang Tasik yang tampil memainkan rolingannya yang rapat tanpa jeda dari awal sampai akhir di pinggir tangkringan. Namun Ramos memperlihatkan kinerjanya yang tertata memainkan rolingan dan sesekali melemparkan tembakan cililin dengan volume yang keras tembus sampai ke pinggir. Ramos pun tetap mempertahankan posisinya di puncak dan Diamond hanya bertahan di posisi runner up.
Masih ada kelas love bird paud yang ramai peserta, love bird baby yang juga sampai nambah kelas hingga kelas punglor merah, cendet dan kacer.
Di balik panasnya perseteruan pertarungan di masing-masing kelas, khususnya di kelas cucak ijo, murai batu, dan love bird dewasa dan fighter, WBC dan Kansas SF sukses memetik kemenangan sebagai juara umum BC dan single fighter sesuai penghitungan panitia. Warrior BC Sesetan berhasil memenangkan juara umum BC setelah meraih poin tertinggi. Digawangi Anggi Dharma Suteja dkk, Warrior BC berhak membawa pulang trofi juara umum BC.
Sebagai juara umum single fighter, Kansas SF harus berjuang keras meraih kemenangan setelah Chriss SF, Alam SF, Icikiwir SF, Tegal SF, Queen SF, JK Sf, Wiron SF, Bintang SF, BBS SF, dll juga ikut bersaing secara sehat dan transparan sesuai dari hasil kejuaraan di arena.
Di akhir acara, undian doorprize pun digelar di antaranya disupport habis IKB, suplayer sangkar, pakan dan sarana burung lainnya. Soeprex Jess mewakili panitia dan juri JBNI yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir mencicipi penjurian JBNI-KPK meski di sana-sini ada gelaran lomba. Seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *agrobur3