Lomba
Perang Konslet di Piala Kapolres Gianyar Cup IV 30/6: Klungkung BC dan David SF Juara Umum

Jika satu orang juri maksimal menilai cuma 4 ekor burung, maka dengan tempo ketukan yang sama dari seluruh juri maka seharusnya tidak ada penilaian yang jauh meleset. Itulah yang terjadi di event Piala Kapolres Gianyar Cup IV, Minggu, 30 Juni 2019 kemarin di Lapangan Astina Blahbatuh Gianyar Bali. Para eksekutor juri BnR begitu focus menilai di antara perang konslet para kontestan love bird dewasa.

Seperti yang terjadi di kelas love bird Kapolres. Dewi Sri milik H Yusuf yang berada di nomor 09 tampil joss dengan kekeannya yang super panjang dan mampu diulang berulang-ulang. Dengan mengantongi 5710 poin, Dewi Sri meninggalkan jauh lawan-lawannya yang berada di sampingnya di nomor 08 bernama Udin Ngangak milik Rifky dengan 2985 poin dan di tempat ketiga disabet Sagara milik D Antoni dengan 2410 poin serta Alap-alap dengan 1955 poin.

Di laga kedua Dewi Sri yang memilih nomor 52 kembali tampil perfoma. Rajin ngekek sepanjang penilaian dan berhasil mengantongi 5800 poin dipepet Tornado milik Gatot dengan 4495 poin. Di tempat ketiga kembali disabet Sagara dengan 3770 poin. Disusul Reog dengan 2910 poin dan Laras QQ dengan 2850 poin.

Di laga ketiga kelas Kasat, Reog milik Al Muttaqim mulai unjuk gigi. Dengan meraih 3900 poin, menempati posisi puncak disusul Tornado dengan 2480 poin dan Wer Kewer dengan 1875 poin. Di laga keempat, Reog kembali beraksi. Dengan 2160 poin, Reog mempertahankan posisinya di puncak bersanding dengan Wina dengan 1770 poin dan Wer Kewer kembali menempati posisi ketiga dengan 1735 poin.

Di laga pamungkas kelas Gianyar yang mulai gelap, Dewi Sri kembali bangkit dan memenangkan pertarungan dan sekaligus dengan hasil hattrick ditetapkan sebagai lb dewasa terbaik.


Berbeda dengan di laga paud. Kagume milik Mr. Donik tak terbendung mendominasi poin. Sempat tertinggal di laga kedua kelas Kasat oleh Pehape milik Yudi KM, Kagume melibas tiga kelas. Dengan hasil hattrick, Kagume menjadi yang terbaik.

Perang gengsi juga terjadi di kelas punglor merah. Terlebih lagi di kelas utama yang disaksikan langsung Wakapolres. Namun Tawon Mas milik Mr. DWM yang sudah teruji kualitas gaya telernya yang semidoyong full kanan kiri sambil melantunkan lagunya yang rapat dan keras berhasil memenangkan pertarungan dan sekaligus menerima trofi dari Wakapolres. Tawon Mas sempat dibayang-bayangi Drogba yang juga memainkan telernya yang ciamik semi doyong, full goyang ke kanan dan ke kiri.

Di laga kedua Histeris yang tampil top perfoma berhasil mengambil alih podium utama. Debutan Mr. Bowo ini lelep memainkan goyangannya yang ngotot bertenaga sambil memainkan lagu-lagunya yang kasar-kasar dan beragam. Histeris bersanding dengan Pandawa yang sempat ketinggalan di sesi pertama.

Memasuki laga ketiga, Drogba berhasil membalas naik podium utama bersanding dengan Lamborghini. Namun di laga penutup Tawon Mas kembali unjuk gigi dan memenangkan pertarungan.

Perang bintang tak terbendung di kelas murai batu. Asoka berhasil memimpin di laga utama setelah bersaing ketat dengan Soviet 17 milik Mr. Donik. Asoka yang piawai memainkan berbagai macam lagu dari master cucak cungkok mendominasi koncer merah disusul Soviet 17 yang juga piawai memainkan kombinasi rolingan dengan tembakan-tembakan lagu cililinan.

Di laga kedua, Yakuza milik Dewa Jaya berhasil membungkam lawan-lawannya setelah gacor memainkan lagu kenarian dan beberapa lagu kecil. Berjenis blacktail, Yakuza yang lincah memenangkan pertarungan dipepet Soviet 17 yang kembali bertahan di posisi runner up.

Baru di laga ketiga Soviet 17 menunjukkan perfoma terbaiknya. Gaco yang mulai turun ke arena ini pun akhirnya memenangkan pertarungan. Namun di laga penutup, Asoka kembali unggul dan memenangkan murai batu terbaik.

Tak kalah eboh di laga panas cucak ijo. Kebo Ijo milik Pasek Mahendra yang diturunkan di laga utama Kapolres sukses memetik kemenangan setelah rajin memainkan lagu-lagunya yang panjang. Ngeban melancarkan tembakan, Kebo Ijo tampil terdepan setelah bersaing dengan Neraka Jahanam milik Erik Tatto yang juga piawai mengkombinasikan rolingan dan tembakannya yang panjang.

Di laga kedua, Billy yang diusung Didi Aditya berhasil menunjukkan kualitasnya di depan juri. Roll-tembaknya yang tanpa putus mengantarkan mendapat koncer merah lebih banyak. Bahkan di leg ketiga, Billy kembali mempertahankan posisinya. Baru di laga keempat kelas Kasat, Neraka Jahanam berhasil mengambil alih posisi puncak.


Masih ada pertarungan di kelas kenari yang didominasi Sephia, setelah Tuan Takur unggul di sesi awal. Hampir mirip dengan Maharaja yang unggul di dua laga terakhir dan ketinggalan di laga utama yang diraih Hercules debutan Mustakim.

Sementara Yamaha, satu-satunya yang berhasil menggilas habis tiga kelas cendet tanpa menyisakan buat gaco lainnya. Sedangkan Kenji dan Boom Bali berbagi poin di kelas cucak jenggot serta Mr. X yang juara di kelas pleci.

Di balik ketatnya pertarungan untuk merebut burung terbaik, David SF sukses memetik kemenangan juara umum single fighter setelah mendominasi poin. Begitu juga Klungkung BC yang digawangi Fyan Belvin yang juga dinobatkan sebagai juara umum BC. *ma3
