Lomba
Penobatan Burung Terbaik di Latpres Spesial Radja SF Bangkalan, Jadi Bukti Apresiasi Panitia Terhadap Peserta
Gelaran Latpres Spesial Radja SF Bangkalan Sabtu, 25 Januari 2020 menjadi ajang kepedulian panitia terhadap peserta yang memiliki prestasi apik lewat burung orbitannya. Apresiasi ini dilakukan dengan memberikan predikat burung terbaik versi panitia, kepada beberapa burung yang dianggap layak.
“Saya paham betul bagaimana usaha dan kerja keras peserta, merawat burung dan melombakannya sehingga menjadi juara. Maka dari itu kami justru ingin memberikan penghargaan kepada mereka dengan cara menjadikan burung orbitan mereka sebagai burung terbaik versi Latpres Spesial Radja SF,” papar Zainal Arif, selaku pemilik gantangan.
Meski apresiasi yang diberikan tidak semewah yang dibayangkan, namun setidaknya apa yang sudah dilakukan panitia, adalah bukti nyata bahwa gantangan Radja SF betul-betul ingin menunjukkan bahwa burung yang baik dan layak juara, harus diberikan sebuah tanda penghargaan untuk memberikan semangat kepada pemiliknya.
Setidaknya cara ini diharapkan juga bisa menjadi pemicu bagi yang lain untuk melakukan hal yang sama. Adapun burung yang mendapatkan prediakt sebagai yang terbaik adalah di Kelas Love Bird Paud A, Cucak Hijau A, Murai Batu A dan Love Bird A. Menurut Zainal, tidak menutup kemungkinan aka nada kelas lain yang mendapatkan hal yang sama.
“Jika kelas lain, geliat dan semangatnya sama seperti kelas yang ada penobatan burung terbaiknya, maka tidak menutup kemungkinan akan ada predikat seperti itu juga,” lanjut Zainal. Gantangan Radja SF yang berlokasi di Tanah Merah Bangkalan, masih memberikan pelung untuk bisa mengangkat semarak dan geliat kelas lain.
Kegiatan ini dikawal langsung oleh juri Radjawali Indonesia. Kombinasi juri senior dan lawas dengan juri yunior, nampaknya tidak menjadi masalah. Mereka bisa berbaur dan mampu menunjukkan kolaborasi yang indah dan menawan. Bahkan dalam barisan juru vonis itu ada seorang seorang juri “Kartini” yang diturunkan dan satu lagi dibagian perekapan.
Tidak nampak adanya rasa canggung dan sungkan diantara mereka. Benar-benar sebuah pemandangan yang enak untuk dipandang. Kesungguhan para juri yang bertugas untuk menjadi juru vonis mampu memberikan kepuasan pada seluruh peserta. Selama acara dimulai sampai berakhir, tidak nampak adanya protes.
H.Huda Miun, salah satu juri senior yang turun dalam formasi mengaku tidak mau ambil resiko dalam memberikan nilai pada burung. “Bagi adalah memberikan yang terbaik dalam hal penilaian, tidak mau bermain mata dengan pemain meskipun mereka adalah rekan-rekan kami juga. Kami ingin berlaku professional dan bisa menempatkan diri,” jelasnya.
Artinya selama dalam acara lomba, maka mereka adalah pihak yang harus dipandang sebagai pemain dan bukan seorang rekan. Hadir dalam acara tersebut, mania kicau yang tergabung dalam ILF Madura, Bawel Crew, Blega BC, Ganjar SF, BGJ SF, GoodFather SF. Cassanova SF, LBC, Bungur SF, Jarwo SF dan sederet nama beken yang selalu aktif diarena lomba.
ILF Madura hadir dalam formasi nyaris komplit dengan seragam kebesarannya. “ILF Madura pada hadir karena kami selalu ingin mendukung setiap gelaran lomba burung berkicau yang ada di Bangkalan dan sekitarnya, apalagi jika jago-jago kami siap, pastinya akan berangkat ke lomba,” terang Riwan, mania kicau bernomor anggota ILF M.01.