Perkutut
Pengcam P3SI Ambunten Sumenep, Tembus 10 Blok, Bendera 4 Warna Pastikan Mega Cintya Juara, Angin Surga, Dua Putri Jadi Pilihan Juri dan Karmila Kembali Tak Tertandingi

Membludak. Itulah pemandangan yang terlihat dalam gelaran Latber Pengcam P3SI Ambunten, Minggu 19 September 2021. Menempati lokasi di Lapangan Tambak Agung Ambunten Sumenep, panitia berhasil menghadirkan sekitar 450 peserta yang datang dari segala penjuru Pulau Madura dan juga Jawa Timur.

Empat kelas yang dibuka yakni Dewasa Bebas sebanyak 42 perkutut (1 blok), Dewasa Yunior sebanyak 84 (2 blok), Piyik Yunior sebanyak 168 peserta (4 blok) dan Piyik Hanging sebanyak 156 peserta (3 blok). Angka tersebut sebenarnya bisa saja bertambah andai panitia masih memberikan kesempatan kepada peserta untuk ikut menjadi bagian dari kegiatan tersebut.
“Kami hanya menyediakan 10 blok saja berdasarkan lokasi lapangan, makanya banyak yang tidak bisa ikut karena tidak sudah habis,” terang Siswanto, salah satu panitia. Lebih lanjut dikatakan bahwa panitia tidak mungkin untuk menambah kerekan ataupun gantangan karena lokasi yang tersedia memang tidak memungkinkan.

Hal senada disampaikan Pracipto, Ketua Panitia. “Sepuluh blok kami kira sudah cukup, ternyata masih banyak peserta yang tidak kebagian tiket, lapangan sudah tidak bisa menambah kerekan lagi,” jelas Ketua Pengcam P3SI Ambunten. Diharapkan untuk kegiatan lanjutan, Pengcam Ambunten akan berupaya agar lokasi yang akan disediakan bisa lebih banyak menampung kerekan dan juga gantangan.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Pengda P3SI Sumenep, Ustadz Fauzan Kamil. Dalam sambutannya saat membuka acara berharap bisa berjalan sukses dan lancar. “Disini tidak ada bos, kyai dan pejabat, siapapun yang datang adalah peserta. Jadi kami harap tidak ada perbedaan, semua sama,” tegas Ustadz Fauzan Kamil.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kesempatan yang sama bagi peserta untuk diperlakukan sama. “Mohon bagi juri untuk bisa menilai burung sesuai kualitas saat ada di lapangan, jangan menilai burung secara subyektif sehingga proses penjurian bisa berjalan sesuai harapan bersama,” harap Ustadz Fauzan Kamil.

Masih menurut Ustadz Fauzan Kamil, P3SI Pengda Sumenep dibawah kepemimpinannya Isa lebih baik. “Program saya ke depan bisa menjadikan Pengda lebih baik karena akan banyak kegiatan yang sudah kami rencanakan. Sumenep berharap bisa menjadi daerah yang memiliki tingkat konkurs yang lebih padat dengan kualitas penjurian yang lebih baik,” ungkap Ustadz Fauzan Kamil.
Guna mewujudkan dan merealisasikan keinginan tersebut, maka harus sedini mungkin ditanamkan dan diterapkan aturan yang bisa menjadi pedoman bagi semua pihak. Sementara itu dari dalam arena bisa diinformasikan bahwa perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan menegangkan.

Cuaca cerah sepanjang perjalanan penjurian semakin menambah semangat perkutut yang berada di atas kerekan dan gantangan. Sebaliknya angin yang berhembus cukup kencang, menjadi masalah bagi perkutut untuk tampil lebih tenang dan nyaman. Namun akhirnya semua harus dilewati untuk bisa memastikan sebagai yang terbaik.

Empat babak yang disediakan untuk mencari tahu siapa yang berhak atas juara, akhirnya tersudahi. Dimeja rekap, akhirnya ditentukan siapa yang berhak atas posisi kejuaraan. Untuk Kelas Dewasa Bebas, Mega Cintya amunisi H.Aziz AZ Pamekasan Yang dikerek pada nomor 15 berhasil ditetapkan sebagai peraih podium pertama.

Keberhasilan perkutut ternakan Mega Sampang ini sudah terlihat pada babak pertama saat meraih bendera tiga warna hitam. Tak ada satupun peserta yang berhasil meraih nilai sama. Memasuki babak kedua, raihan bendera tiga warna semakin memuluskan langkah untuk merealisasikan harapan tersebut. Sampai pada akhirnya Mega Cintya berhasil mengunci kemenangan di babak ketiga setelah bendera 4 warna tertancap persis di bawah kerekan miliknya.
Bahkan di akhir babak, kembali mendapatkan bendera 4 warna dan kemenangan tersebut mutlak diberikan padanya. Menyusul pada urutan kedua Kanza andalan Ahmadi/Tim AKS Pamekasan yang dikerek pada nomor 20. Kemenangan tersebut begitu luar biasa karena didapat pada babak keempat setelah berhasil mendapatkan bendera 4 warna.

Awalnya perkutut ternakan Mandiri ini hanya meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, dua warna pada babak kedua dan tiga warna pada babak ketiga. Peluang untuk menembus barisan paling depan terasa berat karena perlawanan yang diberikan peserta lain begitu berat. Namun siapa sangka dibabak pamungkas, kualitas suara miliknya membuat juri memberikan nilai bendera 4 warna.

Ferguso, orbitan Kades Banjar Sampang yang masih berusia muda yakni 3,5 bulan, harus naik kerekan. Menempati nomor 27, perkutut hasil ternakan SB Sampang harus berhadapan dengan para senior. Raihan bendera tiga warna diawal babak dan akhir babak, dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga, akhirnya mengantarkannya pada posisi ketiga.
Di Kelas Dewasa Yunior, Angin Surga orbitan H.Suki Parman Talango sukses menjadi yang terbaik. Menempati nomor kerekan 91, perkutut bergelang TOP ini berhasil meraih bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut. Disusul kemudian Sania, amunisi CTP Group Bangkalan.

Untuk pertama kalinya tampil di lapangan resmi, perkutut hasil ternak CTP yang menempati nomor kerekan 94 langsung tancap gas dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Di tempat ketiga ada Sangkuriang milik H.Kurniadi Sumenep.
Perkutut bergelang Riang yang dikerek pada nomor 78 berhasil meraih bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat serta dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga. Selanjutnya di Kelas Piyik Yunior, dua andalan H.Syaiful Pamekasan yakni Dua Putri dan Angin Timur memastikan diri menjadi yang terbaik di podium satu dan dua.

Dua Putri ternakan HSF yang dikerek separuh pada nomor 151, berhasil menuntaskan penjurian dengan raihan nilai dua warna hitam pada babak pertama dan kedua, serta tiga warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Sedangkan Angin Timur, ternakan Palem yang menempati nomor kerekan 152 menuntaskan penjurian dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, dua warna pada babak kedua dan tiga warna pada babak ketiga dan keempat.

Dipodium ketiga dimenangkan oleh Palestine orbitan Muslimin Sumenep. Perkutut bergelang AKN yang dikerek separuh pada nomor 254 meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, kedua dan keempat serta bendera tiga warna pada babak ketiga. Sementara itu di Kelas Piyik Hanging, dua produk ternak CTP sempat mengepung Karmila, andalan Sukandar Kades Bluto Sumenep.

Karmila yang menempati nomor gantangan 25 produk ternak SKAD, akhirnya lolos sebagai peraih podium pertama setelah berhasil mengkoleksi nilai tiga warna hitam pada babak pertama dan kedua serta tiga warna hitam pada babak ketiga dan dua warna hitam di babak pamungkas.
Sedangkan Ronggolawe amunisi Rusdi Tanah Merah ring CTP yang menempati nomor kerekan 64 harus puas diurutan kedua dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan keempat serta tiga warna babak kedua dan ketiga.

Panglima andalan lainnya milik Rusdi Tanah Merah produk ternak CTP yang berada di nomor gantangan 63 menyusul di tempat ketiga dengan hasil bendera dua warna hitam pada babak pertama dsn keempat, tiga warna pada babak kedua dan dua warna pada babak ketiga. Di akhir acara Pracipto, selaku ketua pelaksana mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan seluruh peserta dan meminta ma’af jika ada yang kurang berkenan selama acara berlangsung.

