Profil
Pengalaman Pertama Donik Junada Bali di Piala Raja 8/9: Soviet 17 Sabet Mahkota Raja
SEJAK turun di dunia perburungan Bali mengibarkan bendera Bintang Selatan SF, Donik Junada hanya bermain di level lokal Bali. Namun sejak turun ke arena beberapa tahun silam, nama Donik Junada langsung mencuat melalui gaco-gaconya. Di antaranya murai Soviet 17 yang sudah beberapa kali mengantongi podium utama lintas EO di Bali.
Ketika kesempatan itu datang untuk bertandang ke tanah sebelah, Donik langsung mengajak crew Bintang Selatan SF menuju ajang reuni akbar Piala Raja, Minggu 8 September 2019 di Yogyakarta. Penampilannya di Piala Raja ke-20 ini merupakan pengalaman perdananya di ajang spektakuler piala dunia kicau mania.
Hasilnya cukup mengejutkan. Donik Junada yang tinggal di Sanur Bali sukses mengantarkan Soviet 17 meraih trofi mahkota raja ketika turun di kelas murai parameswari C dengan meraih posisi runner up dan di kelas murai batu ring sekar kedaton C meraih juara 3 dengan trofi maskot raja.
Sebagai pemain pemula, Donik merasa bersyukur bisa memboyong trofi mahkota yang menjadi dambaan setiap kicau mania. Namun apa yang dicapai selama ini di arena lomba khususnya di piala raja tidak terlepas dari seorang mentor Mr. Agung Tatto yang selalu memberikan dorongan dan bimbingan. Begitu juga rekan-rekan pemain dan sang joki andalnya Mr. Suryo dan Mr. Dwi Karisna sehingga tetap semangat bermain burung dan berhasil meraih juara.
Hari ini Donik memang bisa tersenyum sumringah membawa oleh-oleh mahkota raja dari kota gudeg. Namun ia tetap percaya dan siap menghadapi kemenangan dan kekalahan. Karena kemenangan dan kekalahannya di arena tetap membawa berkah kebahagiaan setelah bertemu kawan dan sahabat dalam rajutan silaturahim. *agrobur3