Ternak
Penangkaran Murai Batu AW 99 BF: Diternak Di Jepara Eksis Di Jakarta, Ini Dia Kunci Suksesnya
Mediaagrobur.com. Buat Mr.Aris Widarto AW 99 BF Jakarta main burung kicauan sudah ditekuninya sejak
lama. Kini dia tidak hanya eksis bersama murai batu jawaranya Naga Hitam,
Asoka, Rakuti dan Chupetong tapi juga sukses mencetak anakan murai batu dari
penangkarannya di Jepara. Ini rahasianya.
Ketatnya persaingan kelas murai batu turut memacu para kicaumania untuk menangkarkannya. AW 99 Bird Farm salah satunya, penangkaran milik Mr.Aris Widarto ini tidak hanya menangkar, tapi terus berinovasi guna menghasilkan produk yang berkualitas.
Penangkaran murai batunya ini dirintis dan dikembangkannya sejak sembilan tahun silam dikota kelahirannya Jepara. Dia sendiri berdomisili di Jakarta. Untuk budidaya penangkaran murai batu dia percayakan kepada kakaknya, Mr.Faisol Abdillah.
Hingga saat ini tidak kurang dari 28 petak kandang terisi dengan materi-materi indukan pilihan. “Sebagian besar indukan pejantannya bekas burung lomba dan sudah berprestasi,” ungkap pria yang yang juga pemilik Via Re Media, perusahaan yang bergerak dibidang periklanan ini.
Jumlah kandangnya memang terbatas, karena dia sendiri mengedepankan kualitas anakannya. Dan itu sudah dibuktikan produk-produknya yang kini sudah banyak tersebar di kalangan pemain di sejumlah kota tanah air selain di Jepara sendiri, Kudus, Semarang, dan Malang. “Alhamdulillah, anakannya sudah banyak tersebar diluar kota, sebagian lainnya di Jakarta,” tambahnya.
Untuk mencetak anakan berkualitas, dia terus meregenerasi indukan-indukannya baik pejantan maupun betinanya. Terutama indukan pejantan sebagian diantaranya dia menggunakan dari peternak lain. Diantaranya ada Spink yang tak lain keluaran trah dari Kiki BF Tuban yang selama ini dikenal sukses mencetak Semar Sakti (SS) murai batu yang namanya sedang meroket di Jakarta.
Dengan variasi materi indukan dari trah burung-burung dari peternak ternama lainnya ini agar kelak anakan yang dihasilkannya bisa lebih berkualitas. Sementara untuk indukan betinanya juga pilihan dari hasil ternakannya sendiri.
TEKNIS PENANGKARAN
Kandang penangkarannya dibuat di dua lokasi kediaman orang tuanya tepatnya di Jl Raya Daren No 4, Nalumsari Jepara (WA 081326554501). Sebagaimana penangkar murai batu pada umumnya, kandang yang dibangunnya ini juga menggunakan bahan baku material yang sama menggunakan dinding bata kokoh yang plester masing-masing setiap petaknya ukuran lebar 90 cm x panjang 2 meter x tinggi 2 meter. Untuk meredam panas, lantai kandang menggunakan tanah berlapis pasir lengkap dengan pepohonannya.
Sebagai sarana sirkulasi udara, bagian depan berlapis kawat halus. Kebutuhan kandang seperti bak mandi, kotak sarang yang menggunakan boks triplek di tempatkan di pojok bagian atas kandang. Saluran air yang menghubungkan ke bak mandi yang di tempatkan di dalam kandang. Kebutuhan jangkrik, kroto maupun ulat disediakan sebanyak-banyaknya, terutama pasangan indukan yang sedang bawa anakan.
Bagi indukan jantan maupun induk betina yang tengah mabung atau ganti bulu di tempatkan di kandang terpisah. Bila sudah kondisi normal, indukan dijodohkan kembali dengan pasangannya.
Anakan dipanen dari kandang setelah umur di atas 7 hari. Memasuki umur 2 minggu, anakan dipasang ring, dengan kode AW 99 BF. Ditempatkan di sangkar/boks khusus untuk pembesaran. Setelah memasuki umur di atas 2 bulan atau sudah bisa makan sendiri anakan ditempatkan di kandang besar, memasuki umur 3 bulan sudah mulai dipasarkan.
Selain itu dia juga menggunakan cara alami anakan diasuh indukan hingga anakan besar, biasanya baru dipanen setelah melewati minimal 1,5 bulan, karena setelah anakan melewati umur ini pasangan indukannya sudah kembali berproduksi.
Bagi kicaumania yang ingin mencoba produk AW 99 BF harganya sangat terjangkau tidak kurang dari Rp 5 juta untuk seekor anakan trotolan dari indukan pejantan pilihan. Untuk kicaumania yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya bisa menghubungi langsung Mr Aris Komplek 99 Vilage, Jl Timbul IV. Cipedak Jakarta Selatan WA 081399000279. #redaksiagrobur.