Connect with us

Ayam Bekisar

Pembesar Banyuwangi Cup 2019, Hadirkan Gelaran Kontes Terheboh Ayam Bekisar, Ayam Buras dan Ayam Hutan.

KONBUR Tayang

:

Cattel Market & Pet Festival Kontes Nasional Suara Kokok Ayam Bekisar, Ayam Buras dan Ayam Hutan bertajuk Pembesar Banyuwangi Cup yang digelar di Desa Glagah Agung Purwoharjo Banyuwangi, Minggu 04 Agustus 2019, benar-benar mampu menyuguhkan sebuah gelaran terheboh di tahun 2019.

Barisan juri pengadil Kontes Pembesar Banyuwangi Cup 2019

Betapa tidak, even garapan Pembesar Banyuwangi berhasil menghadirkan tiga pertarungan ayam sekaligus, yakni Ayam Bekisar, Ayam Buras dan Ayam Hutan. “Kami ingin menjadi daerah yang bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga penghobi bahwa sudah saatnya kita memiliki kepedulian terhadap satwa, yakni dengan cara menyediakan sarana lewat gelaran lomba,” jelas Tek Gwan selaku ketua Pembesar Banyuwangi.

Menurutnya agenda seperti ini akan menumbuhkan semangat masyarakat dan penghobi untuk bersama-sama menjadi bagian dari hobi tersebut. Andre, salah satu penggiat ayam hutan asal Bondowoso mengaku bahwa dengan cara ini populasi ayam hutan bisa tetap lestari.

H.Ismail dan H.Djamad, tokoh kawak Ayam Bekisar Sampang Madura

“Misi saya hanya ingin memberikan apresiasi pada penghobi dan peterbak ayam hutan, sehingga keberadaan mereka bisa lebih terkontrol. Hanya dengan cara seperti ini keberadaan ayam hutan bisa tetap terjaga,” jelas Andre. Lebih lanjut Andre mengatakan bahwa ayam hutan adalah cikal bakal lahirnya ayam bekisar.

H.Ismail memberikan wejangan kepada juri sebelum acara dimulai

Jika ayam hutan lestari, maka eksistensi ayam hutan akan tetap terjaga. Dalam acara ini, panitia berhasil mengemas lomba penuh kehebohan. Empat SPG yang didatangkan menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dan juga penonton. Bahkan keempat SPG mendapatkan kesempatan sebagai penancap bendera juara di tiga kelas kontes ayam bekisar.

Mania bekisar asal Bali hadir di Banyuwangi

Hiruk pikuk para penonton yang berada diluar pagar semakin membuat suasana bertambah heboh. Begitu juga antusias penonton yang terlihat jelas menyaksikan acara. Bisa dikatakan ribuan masyarakat Banyuwangi untuk menjadi saksi kehadiran para kontestan yang berhasil masuk jadi daftar peserta dimasing-masing kelas yang dilombakan.

H.Djamad dan H.Ismail menikmati jalannya penjurian

Meski harus berdesak-desakan, tidak menghalangi keinginan para penonton untuk menyaksikan langsung acara penjurian. Empat sisi pagar yang menjadi penyekat antara tiang kerekan dan lokasi lomba, penuh sesak oleh mereka yang ingin menyaksikan suara para peserta yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia.

Membludak, ratusan penonton tumplek blek menyaksikan acara

Gelaran kali ini diawali oleh penjurian di Kelas Ayam Hutan. “Penjurian Kelas Ayam Hutan ditentukan oleh banyaknya suara yang diperdengarkan,” kata Andre. Dua puluh lima menit waktu penjurian yang diberikan nampaknya tidak menghasilkan juara karena semua peserta tidak satupun yang mengeluarkan suara.

SPG yang sengaja dihadirkan untuk memberikan nuansa segar

“Inilah tingkat kesulitan dalam melombakan ayam hutan, untuk mengeluarkan suara adalah hal yang tersulit, namun kami tetap berusaha memberikan kesempatan pada mereka untuk tetap dilombakan,” lanjut Andre. Sampai akhirnya penjurian dilanjutkan pads penampilan terbaik.

Para pengadil khusus kelas Ayam Hutan

Setelah melalui pengamatan, akhirnya disekapati bahwa Narmando orbitan Agus Tomin Yogyakarta sebagai peraih juara pertama. Posisi kedua diraih Joker milik Hasan Basri Bondowoso dan juara ketiga Lantang milik Huhibbin Bondowoso. Penjurian dilanjutkan di Kelas Ayam Bekisar.

Pemenang pertama untuk Kelas Ayam Hutan

Tiga kategori yang dilombakan yakni Laga Utama, Madya dan Pratama. Tiga babak penjurian dimasing-masing laga yang dilombakan, akhirnya menetapkan posisi kejuaraan. Untuk di Laga Utama, Luna Maya andalan Witsu Bangkalan berhasil membungkam peserta lain yang bertarung di partai final.

Para SPG menancapkan bendera juara untuk pemenang

Menempati nomor kerekan 19, keenam juri sepakat memberikan nilai paling tinggi. Hasil inilah yang membawa Luna Maya sebagai juara pertama, disusul pada posisi kedua Anak Muda orbitan Hoyu Surabaya yang dikerek pada nomor  21 dan Seblang milik Tek Gwan Banyuwangi pada kerekan 08 sebagi juara ketiga.

Luna Maya akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama Ayam Bekisar Laga Utama
Juara pertama Ayam Bekisar Laga Utama dimenangkan Luna Maya

Laga Madya, kembali Seblang milik Tek Gwan menembus urutan juara. Kali ini menempati nomor kerekan 08 ditetapkan sebagai juara pertama. Disusul oleh Hitam Manis andalan Hariyadi Surabaya pada kerekan 10 dan Angin Timur jago Idra’i Kalianget pada kerekan 15 sebagai juara ketiga.

Seblang pertahankan gelar di Laga Madya Ayam Bekisar
Juara pertama Ayam Bekisar Laga Madya jadi milik Seblang

Di Laga Pratama, Angling orbitan Wahyu Gresik yang dikerek pada nomor 14 di babak final dinobatkan sebagai juara pertama, disusul oleh Gandasari andalan Kang Guntur Trenggalek pada nomor 06 sebagai juara kedua dan Gondrong milik Yuyun Banyuwangi pada kerekan 07 sebagai juara ketiga.

Angling jadi favorit pertama di Laga Pratama Ayam Bekisar
Juara pertama Ayam Bekisar Laga Pratama dimenangkan Angling

Di Kelas Ayam Buras, Lanceng Kanak andalan Hariyadi Surabaya yang dikerek pada nomor 01 dinobatkan sebagai juara pertama. Urutan kedua diraih Sumber Bejo I orbitan H.Asid Bangkalan pada kerekan 07 dan juara ketiga diriah oleh Khrisna milik Mr.Pandi Bondowoso yang dikerek pada nomor 04.

Lanceng Kanak jadi peraih juara pertama Kelas Ayam Buras

Selama acara penjurian berlangsung, tidak ada protes yang dilancarkan oleh peserta. Semua berlangsung lancar, aman dan damai. “Saya sudah mewanti-wanti kepada juri agar bekerja secara professional, jangan melihat ayam milik siapa, jika benar nilai sesuai dengan kualitasnya,” jelas Hari Suyanto yang menjadi pimpinan juri.

Diawal penjurian, H.Ismail tokoh kawak bekisar asal Sampang juga memberikan wejangan pada juri. “Saya sekedar memberikan saran dan masukan kepada juri-juri agar menilai ayam sesuai dengan kualitasnya. Jika bagus jangan sampai dibilang tidak bagus, sebaliknya jika kurang katakan kurang,” ungkap H.Ismail.

Siong Kie Surabaya boyong doorprize lemari es dan sepeda motor

Diakhir acara Tek Gwan mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak. “Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pemda Banyuwangi yang telah mensupport acara ini, ucapan terima kasih juga kami sampaikan pada peserta yang telah bersedia hadir. Kami juga meminta ma’af apabila selama penyelenggaraan ada hal-hal yang kurang berkenan,” ungkap Tek Gwan. Doorprize satu unit sepeda motor dan lemari es, yang menjadi bagian dari puluhan hadiah yang disediakan, akhirnya berhasil dibawa pulang oleh Siong Kie, peserta asal Surabaya. Ritual mandi air oleh beberapa peserta dan juga panitia langsung diberikan pada Siong Kie sebagai wujud kegembiraan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.