Perkutut
Pasir Putih Cup Situbondo: Berlomba Sambil Berwisata, Mustika CPM dan Trobos Raih Podium Pertama
Agenda konkurs seni suara alam burung perkutut bertajuk “Pasir Putih Cup” Situbondo, hari Minggu 22 Nopember 2020 kemarin menuai sukses. Bahkan agenda yang digagas kung mania pemula yaitu Halili bersama Eko Santoso dan juga As’at Arifin. Serta dibantu Totok Ole, tokoh perkutut Situbondo dan juga mendapat dukungan penuh dari pengurus P3SI Pengda Situbondo itu juga mampu menghadirkan peserta bersama keluarga tercinta.
Karena lokasi lomba yang dipilih oleh panitia, dekat dengan area wisata pantai Pasir Putih. Sehingga kehadiran peserta lomba (kung mania bersama semua keluarga) sekaligus sambil berwisata di pantai.
“Betul dan ini kesempatan bagi kung mania untuk mengajak serta semua keluarganya. Karena selama ini jarang lomba yang lokasinya dekat dengan area wisata. Tapi dengan hadir di sini, bapaknya tetap bisa fokus menikmati jagonya di lomba sedangkan istri maupun anaknya bisa berwisata melihat keindahan pantai,” terang salah satu panitia.
Pasir Putih Cup, hari itu memang terlihat ramai dibajiri kung mania dengan mengusung jago-jago terbaiknya. Dua blok kerekan kelas piyik yunior dan dua blok kelas piyik hanging, hanya menyisahkan beberapa tiang saja yang kosong.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari semua teman-teman perkutut. Dari total 4 blok tiket yang kami sediakan, hanya menyisahkan beberapa lembar saja. Saya mewakili panitia, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang hadir. Dan mohon ma’af bila masih banyak kekurangan,” tutur Halili selaku ketua panitia.
Sementara hadirnya jago-jago perkutut terbaik dari beberapa kota, juga makin menambah seru persaing untuk berebut tropy kejuraan. Baik persaingan di kelas piyik yunior maupun persaingan di kelas piyik hanging.
Seperti yang terlihat di kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek. Begitu peluit dibunyikan sebagai tanda persaingan dimulai, nyaris semua jago yang turun langsung kerja. Adu kualitas anggung pun terdengar merdu dan ramai saling bersautan, dari kerekan yang satu ke kerekan yang lainnya.
Dari babak ke babak, penilaian pun terlihat sangat ketat dan seru. Dan tak ketinggalan, baik pemilik maupun sang joki terus mensupport jagonnya masing-masing dari bibir lapangan. Agar jago andalannya kerja maksimal supaya bisa menjadi yang terbaik diakhir babak.
Dan setelah melalui persaingan ketat selama empat babak penuh. Akhirnya Mustika CPM (kerekan 32) milik Nanang CPM Probolinggo. Berhasil menjadi yang terbaik pertama, setelah mengoleksi nilai 43½ (tiga warna) dua kali. Babak ketiga kosong dan 43¼ (dua warna hitam) dibabak terakhir.
Sedangkan di kelas piyik hanging, yang juga tak kalah seru persaingannya. Namun setelah empat babak penilaian selesai, Trobos (kerekan 64) milik Ach.Jasuli Asembagus. Mampu merebut posisi terdepan dengan nilai 43¼ (dua warna hitam) di tiga babak pertama dan nilai 43½ (tiga warna) dibabak keempat.
Perkembangan latber maupun lomba di wilayah Situbondo, diakui memang semakin hari semakin ramai dan pesertanya juga cerdas. Namun di latber kemarin ada sedikit koreksi dari salah satu peserta pemula. Dimana hasil rekap kejuraan kelas piyik hanging dari perumus yang sudah benar dan sudah diumumkan. Ternyata salah penulisan di form data kejuraan yang tidak seuai dengan nomor kerekannya.
“Ya ini masukkan saja, jadi saat mendata nama burung yang masuk nominasi juara. Harus disesuaikan dengan nomor urut kejuraannya dan nomor kerekannya. Agar tidak ada peserta yang merasa dikecewakan dan ini juga untuk kemajuan dunia perkutut kedepan bisa lebih baik lagi,” tutur salah satu peserta yang tak mau disebutkan namanya.
Diakhir acara, Halili bersama semua kru panitia. Kembali menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang hadir. “Betul dan saya mewakili tim juri serta perumus yang bertugas, mohon ma’af atas kekeliruan penulisan data kejuaraaan yang dilakukan oleh salah satu kru panitia. Karena saya yakin, itu semua tanpa ada kesengajaan,” tutup Halili yang diamini Eko serta As’at motor penggerak Pengcam pasir putih. *agrobur2.