Perkutut
Paguyuban Melati Pangarangan Sumenep Bersholawat (Minggu,06/10), Menyeimbangkan Urusan Dunia (Hobi) dan Akherat

Lama tak terdengar jika Lapangan Perkutut Melati yang ada di Pangarangan Sumenep, tidak ada kegiatan. Padahal hampir setiap bukan komunitas yang tergabung dalam Paguyuban Melati, rutin menggelar kegiatan, meski sifatnya Latber, LatNil ataupun Kolom Dinilai. Tradisi tersebut seakan menjadi agenda yang tidak pernah terlewatkan.

Kenyataan tersebut akhirnya terjawab langsung oleh Ketua Paguyuban yakni R.Edi Suyanto. “Kami dari kolom Melati Sumenep, bukan vakum dengan kegiatan hobi perkutut dan bukan pula kami tidak ingin menggelar kegiatan yang sudah menjadi rutinitas kami. Ada alasan kuat mengapa Kolom Melati lama tidak mengadakan kegiatan,” tegas R.Edi Suyanto.
Lebih lanjut disampaikan bahwa semua itu disebabkan oleh tidak dapatnya jadwal untuk menggelar event. Padatnya kegiatan, baik di Sumenep ataupun daerah sekitar menyebabkan adanya kesulitan dalam mengatur jadwal lomba. Sebab koordinasi dengan daerah lain menjadi syarat agar kegiatan bisa mendapatkan dukungan.

“Kami sebenarnya ingin agar lapangan Melati bisa kembali membuka agenda kegiatan, namun sampai hari ini, jadwal belum bisa kami dapatkan. Beberapa waktu lalu kami sudah mengagendakan lomba dan seluruh persiapan sudah berjalan dan bahkan hadiah sudah kami beli. Namun ternyata rencana tersebut batal karena ada agenda lain yang bersamaan,” ungkap pria yang akrab dipanggil Gus Eek.

Pengurus Paguyuban Melati selalu siap dan tidak pernah menolak ketika diberikan mandate untuk menggelar kegiatan. Tapi tentunya dengan koordinasi yang nyaman dan damai, sehingga segala persiapan bisa dilakukan secara maksimal. “Kami tidak pernah menolah untuk menjadi Lapangan Melati sebagai lokasi kegiatan,” tambah Gus Eek.
Selama ini lapangan Melati memang menjadi referensi bagi penyelenggara lomba untuk menggelalr kegiatan. Tidak jarang, tempat ini disewa oleh pihak lain untuk menjadi lokasi acara. “Kami terbuka dan selalu mendukung semarak hobi perkutut di Sumenep. Silahkan bagi rekan-rekan yang mau menggunakan Lapangan Melati untuk kegiatan,” ungkap R.Edi Suyanto.

Namun sulitnya mendapatkan jadwal, akhirnya Lapangan Melati kosong dan tidak ada kegiatan lagi. Kondisi inilah yang akhirnya menjadi salah satu faktor kenapa Lapangan Melati tidak pernah lagi dikunjungi kung mania untuk ngerek bareng sekaligus melombakan perkutut miliknya.

Penantian demi penantian untuk bisa mendapatkan kembali jadwal, tak kunjung dapat. Sampai akhirnya muncul ide untuk menggunakan kembali lapangan tersebut, tetapi bukan untuk agenda lomba, namun melakukan kegiatan di luar urusan dunia yakni menggelar sholawat Nabi Besar Muhammad SAW.
“Agar kami bisa tetap eksis, makanya muncul ide untuk menggelar Sholawat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Alapagi moment ini masih dalam suasana Maulid. Mudah-mudahan kami mendapatkan syafaat dari beliau dan di akhirat nanti, kami bisa berkumpul bersama beliau Kanjeng Nabi,” sambung Gus Eek lagi.

Disampaikan pula bahwa dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan segala rencana, cita-cita dan keinginan komunitas Kolom Melati bisa terwujud dan terealisasi. Untuk undangan berasal dari kung mania dan tetangga disekitar lapangan. Kung mania diperbolehkan membawa burung kemudian dikerek dan selanjutnya mengikuti agenda utama.

Ditambahkan pula bahwa pembiayaan untuk kegiatan ini, berasal dari kas Paguyuban Melati. “Kebetulan kas kami masih cukup untuk membiayai kegiatan Melati Bersholawat dan juga lomba, dari pada ngangur, maka kami keluarkan untuk kegiatan yang kami nilai memiliki manfaat yang luar biasa,” kata Gus Eek lagi.
