Puter Pelung
P4SI Jawa Timur Memilih Berdiri Sendiri dan Siap Mendukung Even P4SI Pusat dan P5SI
Menyikapi kondisi hobi puter pelung tanah air saat ini, P4SI Jawa Timur mengambil sikap. “Melihat perkembangan hobi puter pelung, awal kemunculan P4SI Jawa Timur adalah ingin mencari persahabatan. Dengan fenomena saat ini, kami tidak memihak siapapun dan konsekuensi kepengurusan tetap komit, yakni semua adalah sahabat dan fokus kepada kegiatan di Jawa Timur,” terang Bambang Supriyanto, Ketua P4SI Jawa Timur.
Menurutnya potensi Jawa Timur yang cukup besar, menuntut adanya perhatian agar keberadaan mereka tetap solid dan tidak pecah. “P4SI Jatim tidak memihak siapapun tetapi lebih mengutamakan kekeluargaan. Kami tidak ingin dibatasi oleh apapun dan kami ingin bisa berdiri dimanapun,” lanjutnya.
Pernyataan sikap mengambang Ketua P4SI Jawa Timur ini dipertegas oleh Dyaksa selaku Humas P4SI Jawa Timur. Menurutnya situasi perkembangan yang ada di bawah, muncul pertanyaan terkait kondisi lomba yang akan berlangsung pada 12 Januari 2020, apakah akan ikut lomba Solo atau Jogja membuat semua serba bingung.
Lebih lanjut Yaksa mengatakan bahwa orang baru mungkin enjoy karena tidak memiliki hubungan emoisonal, tetapi sebaliknya yang sudah lama maka akan berpikir panjang, karena semua adalah teman. “Melihat situasi dan kondisi saat ini yang ada di hobi puter pelung, kami kembali ke akte notaris P4SI Jatim bukan P4SI Pusat.
P4SI Jatim ingin menyelamatkan situasi dan kondisi di internal Jatim agar mau rukun. “Ini adalah organisasi hobi dan bukan organisasi politik. Untuk itulah Jatim mengambil keputusan bahwa P4SI Jawa Timur berdiri sendiri, tidak ingin terkait dengan organsiasi lain. P4SI Jatim punya kebijakan yang harus kami lakukan dan taati,” tegas Dyaksa.
Untuk itulah P4SI Jawa Timur memberikan pernyataan bahwa : Pertama, Setiap Pengcab dan Pengda boleh berlomba kemana dan dimana, boleh pindah ke organsiasi lain jika merasa aman dan nyaman. Kedua, Pengcab dan Penda Jatim punya tugas melaksanakan program seperti Liga Jatim, Liga Jenggaladan even lain. Program di Jatim harus dilakukan.
Ketiga, memberikan kebebasan kepada juri-juri P4SI Jatim mau menjuri atau dipakai atau diundang, monggo silahkan. Lebih lanjut Dyaksa mengatakan bahwa niat P4SI Jawa Timur tetap seduluran. “Kita bukan plin plan karena Jatim sudah punya program yang sudah berjalan sebelum adanya Munas beberapa waktu lalu. Jatim ingin menjadi penyeimbang,” lanjutnya.
“Siapapun yang ingin menggelar lomba, baik P4SI Pusat dan P5SI, monggo kami selalu siap mendukung. Intinya semakin banyak yang menggelar lomba maka semakin semarak hobi puter pelung,” katanya lagi. Dengan kata lain bahwa saat ini pengurus mau ngurusi Jatim dulu, agar bisa semakin guyub.
Hal senada dilontarkan Samsul Arifin, wakil Humas P4SI Jawa Timur. Menurutnya dengan kondisi seperti saat ini, P4SI Jawa Timur perlu mengambil sikap untuk melindungi dan menaungi anggotanya. “P4SI Jawa Timur sudah didaftarkan di ke notaris pada tahun 2016. Sedangkan yang didaftarkan 2019 kemaren memiliki perbedaan. Sehingga P4SI Jawa Timur menanggapi bahwa itu adalah organisasi yang berbeda,” jelas Samsul Arifin.
Lebih lanjur Samsul mengatakan bahwa untuk itu menyatakan bahwa P4SI Jawa Timur adalah organisasi yang bebas, tidak berada dalam naungan organisasi manapun. “Pak Bambang sebagai Ketua adalah puncak kepemimpinan tertinggi, jadi tidak ada lagi organisasi atasnya,” ungkap Samsul Arifin.
Untuk itulah P4SI Jawa Timur memberikan kebebasan untuk anggotanya ikut lomba di event manapun selama baik bagi yang bersangkutan. “Kami sudah menyusun program kerja dan jadwal liga di Jatim, segera akan kami sampaikan,” tambahnya. Deny Hanan, Ketua II Bidang Lomba dan Kejurian mengatakan bahwa pertemuan yang mereka lakukan adalah membahas langkah P4SI Jatim dalam mengantisipasi perpecahan di luar Jatim agar tidak masuk Jawa Timur.
“Kami tidak ingin dicampur adukkan dengan organisasi lain. Sempat muncul bahwa kami harus memilih satu diantara dua pilihan, namun kami tetap berpegang teguh pada akte notaris bahwa P4SI Jawa Timur memilih untuk berada di luar kedua organisasi tersebut,” jelas Denny Hanan.
P4SI Jawa Timur ingin fokus mengurusi masalah intern agar keberadaan mereka semakin solid. Deny tidak menampik bahwa munculya dua kubu telah menimbulkan dua pilihan sehingga hal itu dinilai tidak baik untuk kelangsungan sebuah organisasi P4SI Jawa Timur.