Profil
Om Nungki Kristian Jakarta, Sukses Orbitkan Murai Batu Hasil Ternakan dan Hutan Hingga Prestasi, Ini Dia Kisahnya
Om Nungki Kristian sampai saat ini masih konsisten main dijenis murai batu. Sejumlah burung-burung andalannya seperti Baruna, Sawunggaling, Sultan dan Kitaro Jr hingga kini masih stabil dijalur prestasi. Yang menarik, dari sejumlah gaconya tidak hanya burung hasil ternakannya sendiri, sebagian diantaranya burung hutan yang dibelinya sejak masih bahan muda hutan. Ini dia kisahnya.
Tampaknya, buat Om Nungki kicau mania yang tinggal di kawasan Cilandak Jakarta Selatan, murai batu hasil ternakan dan hutan tidak ada bedanya. Tergantung kualitas dan dasar yang dimiliki burung tersebut. Setelah itu kembali ke pola perawatannya.
Saat ini dia sukses mengorbitkan burung andalannya Baruna. Burung hasil ternakan Sawunggaling BF miliknya ini dikembangkan di Kediri, ternakannya memang tidaklah banyak, hanya beberapa pasang saja, itupun sebagian dipoligami, sang jantan bergantian mengawini sejumlah betinanya. . “Baruna anakan ternakan saya sendiri yang di Kediri, anak tunggal,” jelasnya.
Hebatnya, burung tersebut memulai debut prestasinya diusia yang masih belia, umur 9 bulan sudah dimainkan dikelas umum (dewasa) bahkan juara pertama dikelas utama dalam even Anniversary Agus Dombret di Lapangan Persari Jakarta, kala itu. Rangkaian prestasinya kemudian kembali diulanginya disejumlah gelaran-gelaran di Jakarta dan sekitarnya.
Untuk mendapatkan anakan burung hasil ternakan berkualitas, selain menggunakan materi trah indukan pejantan unggulan, biasanya anakan hasil penangkarannya dibiarkan diasuh oleh indukannya sendiri hingga berganti bulu mutasi.
Setelah itu kemudian dimaster dengan sejumlah burung isian. Namun tidak secara bersamaan, misalnya selama 2 minggu berturut-turut didampingi burung kenari, lalu berganti dengan burung gereja, kemudian dilanjutkan isian konin betina, lalu celilin dan jenis-jenis masteran berikutnya.
Tampaknya selain sukses mengorbitkan burung-burung hasil ternakan, dia juga sudah lebih dulu berhasil mencetak burung hutan asli Way Kambas Lampung hingga prestasi. Burung yang dinamainya Sawunggaling ini juga masih stabil hingga saat ini. Bahkan prestasinya tidak hanya di Jakarta, dia juga pernah moncer dieven Piala Raja Kediri.
Selain Sawunggaling juga ada Sultan dan Kitaro Jr, keduanya sama-sama burung unggulan koleksinya. Lantas, bagaimana kiat Om Nungki merawat dan mengkondisikan gaco-gaconya ini hingga prestasi? Seperti lazimnya perawatan murai batu mandi jemur juga menjadi kebiasan wajibnya, juga penempatannya di kandang umbaran.
Yang membedakan, dalam hal penjemuran, burung-burung miliknya ini biasa dijemur dalam kondisi dikrodong atau istilahnya Sauna. Tujuannya agar meningkatkan emosi burung, mengurangi birahi. Penjemuran sambil dikerodong ini tidak lama, cukup 1 jam, sambil diawasi kondisi burung.
Selain perawatan harian tersebut, ekstra fooding jangkrik dan kroto disesuaikan dengan takaran porsi kebiasaan burung. Tidak hanya dengan EF serangga, Om Nungki juga melengkapi nutrisinya dengan multivitamin. Dalam hal ini dia mempercayakan pada produk FILTRO. Karena, menurutnya cocok untuk segala jenis burung terutama jenis murai batu, dan itu sudah dibuktikannya di lapangan. Burung jadi lebih baik performanya saat tampil diatas gantangan.
Bukan itu saja ada pengalamannya ketika salah satu burungnya terkena kebiasaan cabut bulu (cabul). “Saat itu saya sampai bingung mengatasinya, akhirnya coba pakai FILTRO, dan bisa diatasi kebiasaan cabulnya. FILTRO memang solusi kicaumania,” pungkasnya diakhir obrolannya. *agrobur4.