Perkutut
Olah Trah Cristal Triple D, Antarkan Sapta Windu BF Sabet Peternak Terbaik Piyik LPB 2022
MENYANDANG gelar peternak terbaik piyik Liga Perkutut Bali 2022 bukan perkara mudah di tengah ketatnya persaingan. Sapta Windu BF membutuhkan proses yang panjang hingga meretaskan anakan dan berhasil moncer di lapangan.
Lebih dari tiga tahun Nengah Suarka, sang pemilik Sapta Windu BF yang beralamat di Abian Semal Badung ini berkutat mengolah materi Cristal Triple D (DDD) hingga menetaskan anakan sampai ke cucu yang berhasil moncer di arena dan juga diburu sebagai bahan materi kandang.
Sapta Windu BF bukan tahun ini saja berhasil menyabet predikat peternak terbaik piyik di LDB, jauh sebelumnya di era 2010-an, Sapta Windu sukses mengantarkan Intan Biru beberapa tahun menyandang gelar burung terbaik dewasa senior LPB sekaligus juga menyandang peternak terbaik LPB.
Walau trah Intan Biru masih tetap eksis di arena, namun Nengah Suarka tak pernah berhenti berburu materi agar tidak ketinggalan model suara kekinian. Hingga 3 ekor Cristal Triple D (seekor betina dan dua ekor jantan) dengan tipikal suara besar ujung panjang dipinang. Sempat beberapa kali dilombakan tetapi tak mau kerja hingga diputuskan masuk kandang.
“Ketiga Cristal Triple D ini saya carikan pasangan masing-masing yang dimasukkan di kandang blok C,‘‘ ujar Nengah Suarka.
Di antaranya di kandang SW C1 antara Sapta Windu trah Cristal A17 dengan Cristal DDD gelang kiri, sedangkan SW C5 antara C Triple D gelang kanan dengan anak SW C1 yang menetaskan Krisnandar, jawara yang masuk peringkat burung terbaik Dewasa Senior LPB 2022.
Sementara SW C2 bermaterikan Cristal E16 dengan SW C1 meretaskan Akpol yang mengantarkan meraih poin tertinggi sebagai peternak terbaik piyik LPB 2022. Masih ada kakak dan adik-adik Akpol yang sudah dipinang kung mania.
Anak-anak Cristal Triple D dari SW kandang C inilah yang dimasukkan di SW kandang A sebanyak 8 blok. Di kandang A ini spesial dicetak trah Triple D yang dipasangkan dengan trah yang tidak ada hubungan darah sama sekali. Seperti memasangkan dengan Cristal A18, C777, C111, Cristal B7, dan saat ini sedang booking Triple C dan Cristal E3.
‘’Sengaja mencarikan pasangan tipe baru yang sama sekali tidak ada hubungan darah agar perkawinannya lebih berkualitas baik fisik maupun kualitas suaranya,’’ ujar Nengah Suarka.
Sementara di blok SW kandang C dipasangkan antara Cristal Triple D dengan keponakannya atau dengan cucu atau sebaliknya untuk menguatkan darah Triple D yang bertipikal suara besar dengan ujungnya yang panjang. Berharap volumenya tetap besar dengan suara tipe baru, Nengah Suarka memixkan tetasan SW kandang C dengan SW kandang A. Beberapa di antaranya sudah mulai belajar bunyi dan siap-siap meramaikan kompetisi LPB 2023.
Bagi Nengah Suarka, yang sudah merasakan pernah mengantarkan tetasannya melalui Intan Biru di puncak prestasi, maka ketika tahun 2022 ini ring Sapta Windu BF bisa moncer di LPB 2022 tak lebih dari sebuah proses yang panjang sebagai penghobi burung yang tak pernah berhenti untuk terus belajar dan mencoba. (gde)