Murai Batu T Rex, Moncer di Babeh Cucun Cup 1 Jakarta, Ini Dia Rahasia Kesuksesannya

Mr.Hugeng dari Jakarta dikenal kicaumania paling senior dan konsisten dimurai batu. Lebih dari 25 tahun hingga kini tetap eksis menduduki podium juara. Ini kembali dibuktikannya di Babeh Cucun Cup I gaconya sukses menjadi yang terbaik. Berikut ini kiat  yang membuatnya hinga saat ini  masih tetap bertahan  dengan prestasi  murai batunya.  

Diera akhir tahun 90an nama Meteor menjadi legendanya murai batu terbaik tanah air. Hampir semua gelar juara pertama disejumlah even kolosal diraihnya. Prestasi spektakulernya, ketika dia mengantongi gelar juara sebagai burung terbaik di Piala Raja sepanjang 4 tahun berturut-turut diawal tahun 2000an Prestasi yang takan pernah tergantikan dan tidak akan ada yang bisa  menyamainya hingga saat ini. “Ketika itu selama empat tahun berturut-turut Meteor selalu juara pertama,” kenangnya.

Waktu terus berputar, prestasi memang tidak ada yang abadi, Meteor pun akhirnya mati ditangan sang pemilik. Padahal, ketika itu tawaran sang legenda sudah mencapai diangka Rp 100 juta, sebuah jumlah yang cukup fantastis ketika itu.

Geneasi selanjutnya muncul sebagai penerusnya, diantaranya ada Yakuza, Smash dan lainnya. Hingga kini, ada T-Rex yang menjadi andalannya. Meskipun prestasinya tidak sedasyat pendahulunya, namun aksi T-Rex selama ini juga tidak kalah membanggakannya.   

Sejak 4 tahun ditangannya, burung ternakan Agus Tropis Bengkulu ini sudah puluhan kali meraih gelar juara pertama. Dan yang paling gres burung ini baru saja moncer juara pertama dikelas BOB 25 G Babeh Cucun Cup di Taman Hutan Kota Penjaringan Jakarta Utara, , Minggu, 30/6/2019)

Burung ini memang memiliki materi luar biasa. Isiannya cukup lengkap, terdiri atas suara burung-burung kecil seperti kenari, kolibri, dan serindit. Selain itu juga memiliki tembakan panjang burung cililin yang dibawakannya nyusun-nyusun, serta tonjolan kapas tembak dan cerecetan lovebird.

Selain materi lagu, tentunya didukung durasi kerjanya yang sangat luar biasa. Dari awal hingga akhir nyaris tanpa jeda.

Merawat keseharian di rumah dan menampilkan burung di lapangan baginya tidak bisa dilakukan sembarangan. Dia berkomitmen untuk menjaga kondisi dan kestabilan burung, dia cukup menurunkannya hanya satu kali dalam satu even, khusus diturunkan dikelas utama.

Sejatinya, bisa saja T-Rex diturunkan berkali-kali dalam satu even. “Daripada burung kita kedepannya nanti rusak, kita turunkan sekali saja, kan masih ada even lain di minggu berikutnya. Biar burung juga istrihat,” ungkapnya.

Tampaknya, dia tidak hanya apik dalam menurunkan sang gaco di lapangan, dalam hal perawatan kesehariannya dirumah juga dia juga terbilang resik. Untuk kroto yang diberikan hanya yang benar-benar segar dan bersih untuk dikonsumsi gacoannya ini. Begitu juga jangkriknya, dari pedagang tidak langsung diberikannya pada burung, dirawat satu atau dua hari diberi makanan bagus sayuran agar jangkrik-jangkrik tersebut agar sehat, sebelum diberikan dibersihkan dengan cara dibilas air bersih, dengan begitu aman diberikan pada burung.  Dengan perawatan baik, tujuannya agar burung jadi lebih sehat.

Karena dasarnya hobi, dia juga menangani langsung dalam perawatan keseharianya.. Pagi sebelum berangkat aktivitas bisnisnya, dia masih menyempatkan merawat T-Rex.

Untuk kebutuhan ekstra fooding selain kroto segar 3 ekor jangkrik jadi sarapan utamanya. Kemudian mandi dan jemur tergantung kondisi cuaca.  Namun biasanya T-Rex hanya dijemur dalam wakti tidak lebih dari 1 – 2 jam. Dalam mengkondisikan sebelum turun ke lomba, selain porsi jangkrik tetap  sama seperti kesehariannya, pagi 3 ekor dan sore 3 ekor, diberi tambahan  5-6 ekor ulat hongkong.

Biasanya, sehari setelah lomba burung dimasukan ke kandang umbar, hingga keesokan harinya burung tetap diumbar. Selain itu, untuk menjaga stamina juga diberikan kebutuhan vitamin untuknya.. Dengan perawatan  yang disiplin dan konsisten ini membuahkan hasil maksimal. Burung ini menjadi andalan utamanya disetiap even-even nasional. Dan itu yang dibuktikannya di even Babeh Cucun Cup 1.   redaksi#4.