Profil
Murai Batu Mane Koleksi Baba Garoy Savana SF, Moncer Dikelas Utama Piala Bang Ben BSD Tangerang, Ini Dia Rahasianya
MEven Piala Bang Ben 2 yang dikemas BnR Banten di lapangan Samsat BSD Tangerang menjadi momen spesial buat murai batu Mane koleksi Baba Garoy/Ogay dari Savana SF Bekasi. Yang membanggakannya, dia sukses meraih gelar juara pertama dikelas utama, sesi murai paling bergengsi.
Even akbar di kawasan Tangerang Selatan ini menjadi ajang bertemunya burung-burung berkualitas hebat. Namun demikian, meskipun sebagai new comer alias pendatang baru tidak menyurutkan nyali Mane yang dikawal Baba Garoy dan kru Savana SF.
Turun dikelas utama, Murai Batu Bang Ben bertiket Rp 3 juta, aksinya jadi pusat perhatian juri dan penonton. Dikelas tersebut Mane unggul atas Pedro koleksi Jessica Novandi.Bonni dari Mahesa Ratu yang menempati posisi runner-up.
Turun dalam kondisi top formnya, aksi Mane langsung ngedur terus mengumbar materi lagu isian lengkap dengan tembakan celilinnya yang dibawakannya nyusun-nyusun diselingi tonjolan tengkek, ciblek, prenjak dan lainnya dengan durasi kerja dari menit awal hingga akhir.
Kesuksesannya meraih poin diposisi juara pertama hari itu seakan menjadikan pembuktiannya setelah pekan lalu burung ini menempati posisi ke 4 dalam even Road Show BMW bersama NzR di Ragunan Jakarta. “Disitu kami dikasih juara keempat padahal kerjanya sangat luar biasa, dan hari ini di Piala Bang Ben kami buktikan kalau Mane memang layak juara pertama,” ungkap para kru Savana SF.
Siapa sebenarnya Mane? Meskipun terbilang pendatang baru, aksi burung ini di lapangan memang sempat mencuri perhatian. Sebelumnya dia sudah beberapa kali bikin kejutan disejumlah even-even di Jabodetabek. “Awalnya burung ini hanya biasa turun di latberan, dari teman Jambu Kece SF di Bekasi,” ungkapnya.
Burung tersebut menurutnya saat sebelum dibelinya lebih sering turun diajang-ajang latberan dan lokalan saja. Waktu itu adik saya Ogay memantaunya, ternyata buangannya enak, ya sudah kami putuskan untuk membelinya. “Burungnya juga masih muda, jadi waktu itu prestasinya belum stabil seperti sekarang,” lanjutnya.
Ada yang menarik dari kebiasaan burung ini setiap dibawa ke lapangan dalam jarak jauh, bila dibawa menggunakan mobil paling anti pakai AC. Jadi sepanjang perjalanan menuju tempat lomba baik didalam maupun luar kota, posisi AC mobil harus dimatikan. “Kalau pakai AC kerjanya jadi kurang maksimal, ya terpaksa kitanya semua kepanasan di dalam mobil sepanjang menuju lapangan, hehe,” jelas sang pemilik.
Yang jelas, kehadiran Mane kali ini bukan hanya sekedar amunisi pelengkap saja, tapi menjadi andalan Savana SF menuju even-even akbar di Jabodetabek dan sekitarnya. *agrobur4.