Profil
Mr.Nanang Bandar Plastik, Banyuwangi : Kecewa Meski Cendet No Comment Double Winner di Harmony Cup V Malang
Murai Batu Racun dan Cendet No Comment, besutan Mr.Nanang Bandar Plastik Banyuwangi. Setelah keduanya sukses menuai prestasi juara di laga M1 Subdenpom BC Jember, pekan lalu. Kabar terbaru kali ini, perjuangan kedua amunisi itupun juga sukses meretas prestasi juara. Saat diturunkan digelaran Harmony Cup V Malang, Minggu (14/11) kemarin.
Dan keberhasilan kedua amunisi milik owner Bandar Plastik yang dipercayakan penuh kepada Mr.Ari bersama Dista putrinya tersebut. Selain menambah panjang catatan manis yang berhasil ditorehkan oleh Racun maupun No Comment. Keberhasilan ini juga menunjukkan, kalau keduanya memang jawara lintas kota dan lintas EO (Event Organizer) yang mental serta kualitasnya sudah tak perlu diragukan lagi.
Namun sayang, keberhasilan Racun maupun No Comment di Harmony Cup V Malang kemarin. Menyisahkan ketidak puasan Mr.Ari yang mengawal langsung perjuangan kedua amunisi tersebut bersama Dista putrinya. Terutama saat melihat pertarungan No Comment disesi Cendet yang paling bergengsi, yaitu kelas Cendet G20 Harmony dengan tiket 250K.
Dimana menurut cerita Mr.Ari, saat dimainkan sesi tersebut yang hanya diikuti beberapa burung saja. Sejak pertama dinaikkan, No Comment langsung on fire. Kerja nagen satu titik dengan kepala mendongak ke atas. Sembari melepas berbagai isian lagu komplit, kombinasi roll tembak panjang. Mulai dari gereja, tengek lalu disambung kunti dengan speed rapat plus volume tembus.
Tapi setelah penilain usai, ternyata No Comment tidak masuk didaftar nominasi kejuraan. Hal inilah yang membuat Mr.Ari merasa heran, burung kerja seperti itu kok tidak masuk nominasi juara. Dan ternyata yang merasa heran saat itu bukan hanya ia saja. Namun beberapa penonton yang menyaksikan kerja No Commnet, juga merasakan hal yang sama.
“Betul, namun setelah saya protes di ruang juri dan ditemui korlap. Kemudian ditanyakan ke beberapa juri yang bertugas, soal kekurangan No Comment sehingga tidak masuk nominasi. Tapi banyak yang memilih bungkam, namun ada yang menjawab kalau No Comment ada ngetimenya, ” terang Mr.Ari.
Memang saya akui, lanjut Mr.Ari kalau Comment ada ngetimenya. Tapi yang masuk nominasi juara juga sama ada ngetimenya. Bahkan kalau soal kualitas materi irama lagu dan volume, No Comment boleh dibilang lebih dominan dari yang lainnya. Dan itu akhirnya diakui oleh salah satu juri, yang akhirnya minta maaf.
”Hal inilah yang membuat saya kecewa dan cukup sekali saja hadir di event ini. Karena terus terang, saya hadir dilomba manapun murni untuk mengadu kualitas burung. Karena inilah modal perawat, harus mampu menyiapkan performa burung sebaik mungkin. Agar mampu bersaing dengan harapan bisa juara dan ini bukan perkerjaan mudah, ” tambah Mr.Ari.
Hal senada juga disampaikan oleh Mr.Nanang, sang owner dari dua amunisi handal tersebut. Ia juga mengaku kecewa setelah mendengar cerita dari Mr.Ari. Meskipun setelah itu No Comment berhasil memboyong dua tropy juara 1 (double winner). Saat turun di sesi Cendet G25 Angklung dan sesi Cendet G25 Sasando. Serta Racun yang masuk juara 4, kelas Murai Batu Anniversary.
”Betul, sama dengan mas Ari cerita, saya juga kecewa. Dan seperti yang disampaikan oleh mas Ari, jago-jago Bandar Plastik turun di lomba manapun, memang murni untuk mengadu kualitas burung dan bukan berharap kemenangan dari luar itu. Makanya saya akan lebih selekif untuk mneurunkan jago-jago dilomba berikutnya, ” pungkas Mr.Nanang. *agrobur2.