Perkutut
Moncer di Latber Pengcam Malang Selatan, Produk Piyik JBM Langsung di Take Over H.Yusuf Raja Tengkung Banyuates Sampang
Minggu, 28 Maret 2021, Pengcam Malang Selatan punya gawe. Dihadiri oleh kung mania dari berbagai penjuru kota, gelaran yang menggunakan Lapangan Naura BF Desa Karangasem Kecamatan Gondanglegi berjalan sukses dan lancar. Keberhasilan tersebut juga dibarengi oleh sukses yang diraih JBM Bird Farm lewat produk ternaknya.
“Alhamdulillah Latber di Pengcam Malang Selatan, produk JBM bernama Jaringan JBM sukses menjadi juara pertama di Kelas Piyik Hanging,” terang Abah Faisol. Raihan bendera tiga warna hitam yang membuat Jaringan JBM mampu dinobatkan sebagai peraih juara di podium pertama.
Kemenangan luar biasa inilah yang membuat perkutut bergelang JBM 4504 anak kandang Mira yang bermaterikan HIKL 34 berpasangan dengan TL 19, tidak bertahan lama bersama H.Faisol Syafiie. Pasalnya saat turun dari gantangan, H.Yusuf di Raja Tengkung Banyuates Sampang Madura langsung mentake over.
Abah Faisol ketika dikonfirmasi mengaku tidak bisa menolak ketika H.Yusuf berusaha untuk mengambil alih kepemilikan Jaringan JBM, mengingat antara keduanya sudah terjalin komunikasi, tali silaturrahmi yang erat. “Misi saya kan menyebarkan produk unggulan JBM, makanya ketika ada yang suka produk JBM, akan saya dukung penuh,” sambung H.Faisol.
Keputusan H.Yusuf untuk memboyong Jaringan JBM bermula, saat terjadi pertarungan sengit antara Jaringan JBM dengan orbitan miliknya yakni New Pantura. Kedua burung piyik ini tampil pada kelas yang sama yakni Piyik Yunior. H.Yusuf ketika itu hadir dengan membawa amunisi, termasuk New Pantura dan beberapa orbitan lainnya.
“Saya sempat memantau pertarungan antara Jaringan JBM, burung milik Abah Faisol dengan New Pantura, burung milik saya sendiri. Sempat deg-degan juga karena saling mengejar. Tapi New Pantura harus mengakui keunggulan Jaringan JBM karena performanya memang lebih bagus,” papar H.Yusuf.
H.Faisol Syafiie sebenarnya mengaku kualitas burung New Pantura yang merupakanproduk WAS Bird Farm Banyuates milik H.Yusuf, namun hasil akhir tetap ada pada juri yang memberikan penilaian. “Produk WAS milik H.Yusuf patut diperhitungkan meski kalah dengan Jaringan JBM. Meski Was adalah farm baru tapi berkualitas,” sambungnya.
Artinya dengan kondisi yang masih terbilang pendatang baru, namun WAS Bird Farm sudah berhasil memberikan perlawanan pada Jaringan JBM yang merupakan produk unggulan peternak besar selevel JBM. Kekalahan New Pantura nampaknya tidak membuat H.Yusuf merasa tenang.
Ada keinginan kuat untuk memboyong perkutut yang sudah meng KO produk ternaknya. Salah satu jalan adalah memboyong produk tersebut ke Banyuates. Tanpa menunggu waktu lama, H.Yusuf langsung mengutarakan maksud dan tujuan untuk meminta ijin membawa Jaringan JBM.
Gayung bersambut, H.Faisol dengan tangan terbuka mempersilahkan H.Yusuf untuk mengganti nama pemilik Jaringan JBM dari nama asal H.Faisol Syafiie Malang menjadi H.Yusuf Banyuates Sampang. Tidak ada kesulitan saat terjadinya pemindahan kepemilikan, karena keduanya deal diangka Rp 35 juta.
“Memang benar saya dapat Jaringan JBM dari H.Faisol sebesar Rp 35 juta. Alhamdulillah mudah-mudahan saya bisa melanjutkan prestasi terbaiknya,” kata H.Yusuf lagi. Abah Faisol sendiri mengaku senang dan bersyukur karena produk unggulan produk JBM bisa lebih tersebar ke kung mania lain.
“Menurut saya tidak gampang mendapatkan burung juara dengan bendera tiga warna hitam, apalagi sampai juara 1.saya harus mengoleksi burung berkualitas. Dua hari saya pantau burung ini dan akhirnya saya semakin yakin untuk memilikinya. Bahkan saya sudah pesan ke Abah Faisol disana ada 5 burung dan jangan sampai dijual ke orang lain,” ungkap H.Yusuf.