Perkutut
Moncer Bersamaan di Konkurs Berbeda Level, Produk CMM Bird Farm Sidoarjo Makin Merangsek Naik, Ternyata Ini Rahasia Suksesnya
Kabar mengenai keberhasilan peternak mencetak sekaligus mengorbitkan produk unggulan di arena konkurs pada podium kejuaraan, sudah sering kita dengar dan bahkan menjadi peristiwa yang sudah banyak dijumpai. Baik produk kandang ternak berprestasi yang diorbitkan sendiri ataupun lewat kung mania.
Keberhasilan tersebut tentu menjadi sebuah catatan penting untuk mengukur seberapa jauh peternak yang dimaksud dalam mengembangkan indukan dari trah yang mereka pilih. Yang mungkin akan menjadi penting dan menarik, ketika produk yang diorbitkan berhasil unggul pada barisan pada depan di beberapa konkurs yang digelar bersamaan.
Artinya ada satu produk peternak, bisa meraih juara pada beberapa konkurs yang digelar pada waktu yang bersamaan, tentunya didaerah yang berbeda. Peristiwa tersebut, tidak banyak dan mungkin jarang terjadi, karena yang pasti, hal itu adalah pekerjaan yang tidak gampang untuk direalisasikan.
Namun CMM Bird Farm Sidoarjo berhasil melakukan hal itu. Dalam sebuah kesempatan, saat gelaran lomba perkutut yang dihelat diberbagai daerah berbeda, produk CMM sukses meraih podium paling depan dalam daftar kejuaraan di kelas yang mereka ikuti. Keberhasilan tersebut memang bukan dilakukan sendiri oleh Miko, sang pemilik farm.
Tetapi dilakukan kung mania yang telah men-take over produk CMM. Dari data yang berhasil dihimpun, produk CMM Bird Farm Sidoarjo pada hari Minggu, 21 November 2021, berhasil meraih dua podium diurutan pertama Kelas Dewasa Bebas di dua gelaran berbeda dengan pemilik berbeda pula.
Even tersebut adalah Konkurs Hari Pahlawan Campion P3SI Pengda Depok, yang berhasil melambugkan nama Bintang Kujang, perkutut orbitan Sugeng/Sarta kung mania Bogor. Berikutnya adalah Konkurs Icha Orient Tarsan Cup Pengda Madiun Raya, yang berhasil mengantarkan Podomoro amunisi H. Iwan kung mania Jombang.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Sarta Bogor dan Pak H. Iwan Jombang yang telah memakai ring CMM BF dan berhasil meraih juara pertama pada kelas Dewasa Bebas,” ungkap Miko. Gelaran berikutnya terjadi pada Minggu, 19 Desember 2021 dengan rekor kemenangan 4 produk CMM Bird Farm.
Prestasi tersebut terukir dalam Konkurs Liga Baringga di Bandung, lewat performa Lapindo orbitan Henry Manila Bandung, sebagai peraih juara 1 Dewasa Bebas. Produk ini lahir dari kandang CMM K. 29. Even lain adalah Latber Gotong Royong Pengda Kediri di Kediri, nama orbitan Maha Putra jago anyar Sandi Bintang BF Caruban.
Prestasinya terukir sebagai peraih podium 1 Kelas Dewasa Bebas. Diakui oleh Miko bahwa Maha Putra merupakan adik Lapindo. Gelaran lainnya adalah Konkurs Gotong Royong Cup di TMII Jakarta, CMM berhasil memboyong dua kemenangan masing-masing lewat aksi Bintang Kujang orbitan Sugeng/Sarta Depok.
Perkutut yang lahir dari kandang CMM K.24 berhasil meraih podium 9 Kelas Dewasa Yunior dan Marques orbitan Miko sendiri yang berhasil mendapatkan trophy juara ke 12 pada kelas yang sama yakni Dewasa Yunior. Marques lahir dari kandang CMM K.02. “Terima kasih saya sampaikan pada Ko Andy Susanto dan Mas Asep atas jerih payahnya,” ungkap Miko lagi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa rasanya punya kebanggaan tersendiri, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Hasil breefing kita diakui orang banyak. “Proses yang saya lakukan dua tahun. Kunci suksesnya fokus, jangan lihat orang lain. Yang penting yakin dengan diri sendiri, yakin dengan hasil breefing sendiri,” ungkap Miko lagi.
Keberhasilan CMM diakui pula oleh Miko berkat kondisi pandemic Corona beberapa waktu lalu. “Saat pandemi saya tidak bisa kemana-mana, pekerjaan kantor dilakukan dari rumah. Nah, itu saya manfaatkan untuk betul-betul fokus ke kandang. Hasilnya bisa dilihat saat ini,” sambung kung mania asal Nganjuk Jawa Timur.
Hal lain yang dilakukan dalam melihat hasil ternakan. Tiga kali tetasan, hasil dinilai kurang bagus maka langsung dilakukan bongkar indukan. Dengan jumlah kandang yang saat ini encapai 130 petak, sangat memungkinkan baginya untuk melakukan bongkar pasang indukan guna mencari formasi jodohan yang betul-betul ideal.
Diakui oleh Miko bahwa sukses yang kini mulai dirasakan dan dinikmati bukan didapat secara instan. “Sukses tidak bisa langsung terjadi begitu saja, saya awalnya beli burung tidak pernah bagus, banyak ditipu juga sering. Tapi saya tidak akan melakukan hal yang sama, karena hasilnya tidak barokah,” ungkap pria berusia 54 tahun.