Perkutut
Moch Chotim,M.Mar Bangkalan, Waktu Lebih Banyak Tersita Untuk Pekerjaan, Namun Hobi Bisa Tetap Jalan dan Sukses Raih Prestasi
Yang namanya hobi kadang tidak bisa dinalar. Meski harus mengorbankan waktu atau bahkan tidak banyak yang harus dilakukan untuk menyalurkan hobi tersebut, namun tetap saja dilakukan. Semua itu harus dibayar mahal, tidak bisa memaksimalkan potensi yang ada dan harus memaksakan diri untuk bertahan meski sebenarnya tidak baik untuk dilakukan.
Ketika seorang kung mania harus menekuni dan menyalurkan sebuah hobi, padahal tidak memiliki banyak waktu untuk melakukannya, maka ia harus berani berkorban ketika hobi itu harus selalu ditinggalkan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Bukan dalam hitungan hari, tetapi bisa mencapai waktu berbulan-bulan.
Kondisi inilah yang dialami Moch.Chotim,M.Mar, mania perkutut asal Keleyan Socah Bangkalan. Profesi sebagai seorang pelayaran, seringkali menjadi kendala untuk terus menekuni dan menyalurkan hobi. Betapa tidak antara waktu yang dimiliki, lebih banyak berada di lautan dari pada daratan.
Waktu delapan bulan sampai satu tahun harus menjalankan tugas dan tanggungjawab di atas kapal laut, tentu menjadi masalah karena tidak bisa lagi mengurus dan memantau perkembangan sang orbitan atau bahkan indukan dalam kandang ternak. Meski harus dipercayakan kepada orang lain, rasanya kurang pas dan nyaman karena tidak bisa secara langsung berinteraksi.
Sementara waktu break atau masa libur dan berada di darat, hanya berkisar dua sampai tiga bulan bahkan bisa saja lebih pendek. Bagaimana mungkin bisa menyalurkan hobi dengan hasil memuaskan sesuai harapan. Namun, itulah yang kini dialami dan dirasakan kung mania bernama Moch.Chotim,M.Mar.
“Kadang memang sulit ketika harus memikirkan antara menyalurkan hobi dan fokus pada pekerjaan. Aktifitas saya lebih banyak ada di kapal sementara waktu didaratan hanya sebentar. Namun saya tetap berusaha untuk menyalurkan hobi perkutut meski waktu yang saya miliki tidak panjang dan banyak,” terang Moch Chotim.
Berbagi waktu antara pekerjaan dan hobi kadang menjadi tugas yang harus dipecahkan sehingga keduanya bisa saling jalan. belum lagi waktu untuk keluarga. Namun demikian, Moch Chotim merasa bahwa apa yang dilakukan saat ini tidak mengalami masalah. Semua berjalan sesuai keingian dan harapan.
Pekerjaan bisa berjalan tanpa diganggu kegiatan lain, begitu juga dengan hobi, masih tetap tersalurkan. Begitu juga dengan keluarga, tidak ada masalah yang terjadi. “Yang penting bagi kita adalah bagaimana mengatur waktu, sehingga satu sama lain tidak saling menggangu dan bahkan bisa sejalan,” imbuh pemilik CRV Bird Farm.
Untuk urusan pekerjaan, selama ini terbilang menjadi prioritas karena dari sanalah Moch Chotim bisa hidup dengan segala kebutuhan yang tercukupi. Begitu juga dengan hobi, prestasi yang diraih juga membuatnya semakin semangat untuk terus eksis. Kabr paling anyar, Moch Chotim sukses mencatatkan prestasi apik.
Dalam gelaran Latihan Dinilai CRV Bird Farm Socah Bangkalan yang digelar pada Minggu, 28 Januari 2024 di Lapangan Nofa Bird Farm, Moch Chotim berhasil meloloskan perkutut orbitannya bernama Bomber di podium pertama Keals Piyik Hanging. Perkutut ternakan Amuse ini berhasil mengalahkan dua blok peserta pada kelas yang sama.
Keberhasilan ini menjadi catatan panjang prestasi orbitan lainnya yang sudah dikoleksi sebelum kemenangan tersebut. Nampaknya Moch Chotim akan segera meninggalkan sang orbitan karena harus kembali pada pekerjaan utama. “Sebentar lagi saya akan berangkat layar, burung perkutut kelas lomba, saya titipkan ke teman-teman untuk dirawat. Selama ini saya melakukan hal tersebut ketika sudah berada di lautan,” ungkap Moch Chotim.
Yang terpenting adalah komunikasi yang rutin dilakukan untuk memastikan perkembangan burung tersebut. “Bagi saya yang paling penting kepercayaan dan mencari orang yang tepat, sehingga burung kita tetap aman, sehingga kita bisa tenang meski tidak berada didekat burung orbitan,” sambung Moch Chotim.Cara ini sudah dilakukan sejak lama dan sampai saat ini tidak ada masalah.