Perkutut
Mitra Dewa Suara Pamekasan, Komunitas Peternak dan Pelomba, Materi Kandang Disupport CTP Bangkalan, Ini Pengakuan Mereka
Selama ini Dewa Suara Bird Farm, bukan saja menjadi peternak semata, tetapi ikut andil membangun semarak hobi perkutut di Pamekasan lewat program support indukan bernama Mitra Dewa Suara. Ada sekitar 24 anggota yang merupakan peternak dan juga pelomba, baik yang berada di Pamekasan ataupun luar kota.
Keberadaan adanya mitra ini terkuak pasca moncernya produk Dewa Suara bernama Molen yang sukses diorbitkan H.Abdullah Sentok Pamekasan. Molen, produk dari kandang Dewa Suara A.2 (CTP E.10 X CTP C.4) sukses menembut podium pertama Kelas Piyik Bebas dalam gelaran Liga Perkutut Indonesia #1 KLH Cup Bekasi.
Kemenangan ini seakan menyadarkan kita bahwa farm milik Imam Hidayat ini memiliki potensi yang begitu besar untuk mencetak perkutut kelas konkurs level atas. Molen, adalah satu diantara produk yang berhasil moncer di tangan H.Abdullah. Keberhasilan ini tidak terlepas dukungan dari CTP BF Bangkalan yang telah memberikan indukan.
“Saya banyak didukung oleh CTP Bangkalan, semua indukan di Dewa Suara berasal dari sana. Saya hanya menyediakan tempat dan lokasi saja, selebihnya disupport penuh oleh CTP Bangkalan,” ungkap Imam Hidayat. Prestasi inilah yang akhirnya membuka mitra yang sudah terjalan sejak lama.
“Dewa Suara memang punya mitra kerja sesama peternak dan ada juga pelomba. Kami saling support untuk menghasilkan produk unggulan yang bisa dibuat lomba ataupun materi indukan,” terang Imam Hidayat pemilik Dewa Suara. Manfaat yang dialami ketika menjadi mitra, anggota bisa mendapatkan support indukan sesuai yang diinginkan.
Tukar menukar indukan menjadi bagian dari apa yang mereka lakukan selama ini. “Kalau kebetulan ada salah satu peternak yang butuh indukan dengan tipikal yang mereka inginkan, maka kami akan memberikan dukungan, begitu pula jika ada yang mengalami masalah dengan ternaknya, kami juga memberikan solusi,” ungkap Imam Hidayat.
Yang pasti seluruh kegiatan yang mereka lakukan akan terpantu dengan jelas dan ketika mereka mengalami masalah, maka ada rekan yang tergabung dalam mitra, untuk memberikan bantuan pemikiran dan juga solusi. Keunggulan lain dari mitra ini adalah support indukan yang langsung diberikan CTP Bird Farm Bangkalan.
“Mayoritas indukan yang dipakai oleh peternak yang menjadi mitra didukung penuh CTP Bangkalan. Jadi kami bisa mendapatkan indukan sesuai apa yang kami butuhkan. Bahkan kami juga dibantuk indukan yang sudah jodoh berdasarkan pengalaman dari CTP Bangkalan, kami tinggal memasukan indukan tersebut,” sambung pemilik Dewa Suara Bird Farm.
Ir.H.R.Moh Mahmud selaku pimpinan CTP Bird Farm mengaku bahwa apa yang dilakukan adalah bentuk untuk membantu peternak mendapatkan indukan berkualitas dan bisa menghasilkan anakan yang layak untuk diperhitungkan, baik untuk kualitas lomba ataupun materi indukan kandang ternak.
“Ternak perkutut adalah gabungan dari feeling, seni atau karakter, kalau tidak punya semua itu, maka akan menghasilkan anakan bagus, makanya saya berusaha untuk memberikan support pada siapapun untuk bisa menjadikan ternak perkutut mereka bisa mendapatkan apa yang selama ini diinginkan,” ungkap Ketua Pengda Bangkalan.
Ditambahkan bahwa untuk mitra Dewa Suara, yang kebetulan membutuhkan indukan, maka bisa lewat Imam Hidayat atau langsung berkunjung ke markas CTP. Disana mereka belajar banyak seputar ternak perkutut, mulai dari proses mencari indukan, menjodohkan sampai masalah yang dihadapi saat proses berlangsung.
Beberapa peternak yang tergabung dalam mitra mengaku mendapatkan manfaat besar. “Saya punya 17 kandang ternak, 11 kandang indukannya berasal dari CTP. Hasil anakan yang kami dapat bagus-bagus,” terang Abd Azis pemilik Putri Mahkota Pamekasan. Sejak saat itulah Abd.Azis mengaku tidak ingin berpaling ke peternak lain dalam mendapatkan suntikan indukan untuk kandang ternaknya.
Begitu juga yang disampaikan Iskandar. “Saya mulai gabung dengan mitra Dewa Suara sejak 3 tahun lalu, semua indukan di kandang ternak saya, dari CTP, tidak ada yang lain dan hasilnya memang sangat dirasakan sekali. Beberapa hasil ternakan saya moncer di lomba da nada juga yang dipakai oleh peternak lain untuk materi kandang,” jelas pemilik Java BF Pamekasan.
Moh Rifandi adalah mitra yang berani menjebol kandang Dewa Suara A.2 yang merupakan indukan Molen. “Saya berani jebol kandang karena anakan yang dihasilkan dari kandang ini bagus-bagus, makanya saya langsung sampaikan niat untuk memiliki indukan tersebut dan Pak Imam memberikan restu,” terang pemili RMG Bird Farm Pamekasan
Lebih lanjut disampaikan bahwa nilai transaksi untuk jebol indukan tersebut memang tidak besar karena Molen belum moncer. Namun yang pasti kehadiran indukan Molen tersebut ternyata juga diikuti oleh kehadiran anakan yang dinilai memiliki kualitas bagus. “Sejak di tempat saya, indukan Molen sudah melahirkan dua strip, semua bagus-bagus,” ungkap Moh.Rifandi
Empat saudara Molen yang ada di RMG belum ada rencana untuk dilepas karena ingin mengetahui perkembangan kualitasnya. “Sudah banyak yang ingin membeli saudara Molen, namun saya belum mau melepas, saya ingin tahu perkembangannya seperti apa. Tetapi rasanya bagus,” sambung Moh.Rifandi
Dari 14 kandang yang dimiliki RMG Bird Farm Pamekasan ini, 5 kandang dihuni oleh indukan CTP. Arif RPD Bird Farm Pamekasan juga mengaku terbantu dengan masuknya menjadi Mitra Dewa Suara. “Saya punya 20 kandang, 60 persen indukan berasal dari CTP. Saya pakai CTP karena suara indah dan harganya juga terjangkau. Sekarang anakan yang dihasilkan bagus-bagus. Ada yang sudah juara,” kata Arif.
Rafa BF Moh Iskandar demikian juga. “Saat ini saya punya 22 kandang, indukan dari CTP 70 persen. Saya pakai CTP karena di lapangan banyak keluar dan jadi jaura. Hasil anakan lumayan, sudah ada yang keluar juara. Sudah banyak yang laku dan sudah bisa beli mobil,” pengakuan peternak yang sudah gabung mulai 2019.
Mustaam, Tragedi BF Pamekasan juga merasakan hal yang sama. “Saya tergabung dalam Mitra Dewa Suara, saat ini saya punya 12 kandang, indukan yang menggunakan materi CTP, ada 40 persen. Anakan bagus-bagus dan sering juara di lapangan dan ada juga yang dipakai untuk indukan,” kata Mustaam.
Disampaikan juga bahwa mitra Dewa Suara tidak hanya peternak Pamekasan saja. “Sekarang ada Mitra Dewa Suara yang berasal dari Paiton yakni H.Muni pemilik Duta Swara. Saat ini punya 20 kandang, 60 persen indukan berasal dari CTP. Ada juga dari Sumenep yakni Iswandok. Ada 20 kandang dan 50 persen indukan dari CTP. Ada juga Joni Kraksaan, punya 10 kandang, 90 persen indukan CTP,” ungkap Imam Hidayat lagi.
Ditambahkan bahwa agenda yang dilakukan adalah saling mendukung dan support, kumpul saat akan turun lomba untuk menentukan apakah burung yang mau dilomba, sudah layak atau bukan. Rujukan ke CTP. Biasanya untuk mendapatkan burung indukan, bisa langsung ambil kesana atau diambil di Dewa Suara. Semua indukan sudah disetting CTP.