Perkutut
Menyenangkan Mengikuti Latber Hanging JBN Bird Farm Galis Bangkalan, Semar Mesem Ditetapkan Sebagai Juara Pertama
Tenang, santai dan menyenangkan. Itulah pemandangan yang bisa dirasakan dalam Latber New Normal Hanging JBN Bird Farm Galis Bangkalan, Kamis 10 September 2020. Tidak nampak suasana menegangkan yang diperlihatkan peserta selama proses penjurian berlangsung.
Duduk lesehan di pinggir gantangan dilakukan seluruh peserta yang berada di lokasi. Ada beberapa peserta yang setengah tiduran memiringkan badan menghadap lapangan. Gelaran kali ini seakan dijadikan ajang silaturrahmi sesama kung mania sekaligus menyalurkan hobi itu sendiri.
Ambisi untuk menjadi yang terdepan terasa tidak begitu mencolok. Beberapa peserta mengaku bahwa agenda ini hanya sebatas kumpul bareng sekalian dinilai. Habib Yahya Blega mengatakan bahwa kedatangannya bukan semata-mata hanya untuk mencari juara semata.
“Mau bunyi atau tidak, mau juara apa tidak, itu bukan tujuan saya datang kesini. Saya hanya ingin ketemu saudara-saudara sesama penghobi perkutut,” jelasnya. Karena yang pasti dengan cara demikian, tidak ada beban yang dirasakan selama berada di lokasi acara. Semua berjalan tanpa ada paksaan.
Holik JBN selaku tuan rumah mengaku bahwa acara ini murni dari keinginan kung mania. “Saya hanya menyediakan tempat, semua ditangani rekan-rekan,” kata Holik. Bahkan Holik mempersilahkan siapapun untuk menggunakan lokasi miliknya untuk dipakai agenda yang sama kapan saja.
“Monggo kalau mau dipakai, saya selalu terbuka. Pokoknya saya selalu siap,” ungkapnya. Pemandangan berbeda dirasakan di dalam lapangan. Tujuh puluh dua ekor perkutut usia muda berebut posisi kejuaraan. Satu sama lain bwrusah menyakinkan juri bahwa dirinya layak mendapatkan nilai paling tinggi.
Cuaca cerah semakin menambah persaingan. Empat babak penjurian yang diberikan, akhirnya menetapkan Semar Mesem, orbitan KH.Ach.Munaki Blega sebagai juara pertama. Perkutut bergelang BLGM yang menempati nomor gantangan 48 sukses meraih bendera rata dua warna hitam selama empat babak berturut-turut.
Selama proses penjurian berlangsung, KH.Ach,Munaki nampak mengawal langsung perkutut orbitannya. Di posisi kedua, Segoro andalan Samhaji Lantek Barat Galis menyusul pada urutan kedua. Perkutut ternakan JBN yang digantang pada nomor 06 berhasil ditetapkan juara setelah meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama dan keempat.
Dibabak kedua dan ketiga hanya meraih bendera dua warna. Ditempat ketiga diraih Barbara, milik Ir.Mahmud Bangkalan, produk ternak CTP yang menempati nomor gantangan 59 berhasil meraih bendera dua warna pada babak pertama dan keempat. Pada babak kedua dan ketiga raihan bendera dua warna hitam menjadi miliknya.
Dari keseluruhan peserta raihan bendera maksimal dua warna hitam. Sholeh, salah satu juri mengaku menerapkan aturan penjurian yang ketat dengan harapan agar peserta lebih banyak belajar bagaimana kualitas burung yang dimilikinya. Artinya juri berusaha untuk mengobral nilai meski hanya sebatas latber.
“Saya tidak mau penjurian melebihkan kualitas burung. Saya bertugas menilai burung berdasaran kualitas dan tidak melihat siapa yang punya. Pokoknya burung bagus, ya saya nilai sesuai dengan apa yang saya dengar, tidak ada nilai lebih atau kurang,” ungkap juri asal Pengcam Tanah Merah.
Diakhir acara, Holik menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh kung mania yang telah mendukung gelaran Latber JBN BF Galis Bangkalan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta yang telah hadir dan saya meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan,” kata Holik.