Perkutut
Mentari Pagi, Detonator, Franconero dan Bintang Everton Menggetarkan Lapangan Ngrenak Sleman di LPJI Phoenix Cup III Yogyakarta
Setelah sempat terhenti untuk waktu yang cukup panjang, akhirnya Liga Perkutut Jogja Istimewa (LPJI) Phoenix Cup Putaran III kembali tergelar pada Minggu, 6 September 2020. Beny Kurniawan selaku Ketua Pelaksana Liga Perkutut Jogja Istimewa mengaku bahwa agenda ini terakhir tergelar pada Februari 2020 lalu.
Memasuki putaran ketiga, akhirnya tidak bisa dilanjutkan kembali karena kondisi yang tidak memungkinkan. “Covid -19 yang menyerang tidak memungkinkan untuk kami meneruskan gelaran LPJI, seluruh kegiatan terhenti termasuk juga agenda LPJI, makanya sempat terhenti beberapa bulan,” lanjut Beny Kurniawan.
Kini, setelah kondisi memungkinkan, maka LPJI kembali digelar. Terselenggaranya kegiatan ini bukan asal dilaksanakan, namun panitia sudah mengantongi ijin dari beberapa pihak seperti Satgas Covid-19 Yogyakarta, Kepolisian, Perangkat Desa setempat dan beberapa pihak yang dibutuhkan untuk merealisasikan kegiatan kung mania ini.
“Kami tidak ragu untuk menggelar kembali LPJI yang sempat terhenti karena kondisi sudah memungkinkan dan kami sudah memiliki ijin dari pihak yang dibutuhkan,” lanjut Benny Kurniawan. Kegiatan LPJI putaran III ini menempati lokasi di lapangan Ngrenak Sleman Yogyakarta.
Empat kelas yang dibuka, langsung dipadati peserta. “Sekitar 95 persen tiket terjual habis, ini karena selama ini kung mania sudah lama tidak turun lomba dan kesempatan ini dijadikan ajang untuk melampiaskan hobinya yang sempat terhenti,” imbuhnya lagi. hal senada dilontarkan Susriyanto, salah satu panitia.
“LPJI sebenarnya agenda rutin namun karena covid-19 maka harus terhenti, sekarang digelar kembali dan banyak peserta yang ikut memberikan dukungan. Besarnya dukungan yang diberikan berimbas pada persaingan perebutan posisi kejuaraan yang berlangsung seru dan menegangkan.
diKelas Dewasa Senior, Mentari Pagi orbitan Rivaldo Banyumas ring Long Champ yang dikerek pada nomor 94 berhasil menjadi juara pertama. Disusul kemudian Super Boy andalan Hadi S/team WK Cilacap ring WI yang dikerek pada nomor 120 sebagai juara kedua dan urutan ketiga ada Indonesia Raya milik H.Prabukusumo Yogyakarta ring HDS pada kerekan 118.
Di Kelas Dewasa Yunior, Detonator orbitan Team Bulldog Surabaya ternakan Imoba yang menempati nomor kerekan 145 babat habis lawan yang mencoba melakukan perlawanan. Di akhir penjurian, Detonator ditetapkan sebagai peraih podium pertama. Urutan kedua menjadi milik Khalil Gibran andalan Toni Yogyakarta ternakan Fevta yang dikerek pada nomor 135.
Tempat ketiga ada Anak Muda milik Hamdani Yogyakarta produk HDN pada kerekan nomor 136. Di Kelas Piyik Yunior, Rivaldo kung mania Banyumas menyapu bersih podium tiga besar lewat performa Franconero pada kerekan 10, Dynamite pada kerekan 39 dan Marcopolo pada kerekan 35. Ketiga andalanya tersebut merupakan produk Long Champ.
Dan di Kelas Piyik Hanging, urutan pertama berhasil diraih Bintang Everton orbitan Khairudin Yogykarta ring Adiraya pada gantangan 49. Urutan kedua ada Santa Fe andalan Fery Sleman Yogyakarta produk Fevta pada gantangan 31 dan New Era milik Hadi S/Team WK Cilacap ring PLH pada gantangan 37.
Keberhasilan ini diikuti pula oleh sukses Team Bulldog Surabaya yang berhasil memboyong trophy kejuaraan di Kelas Dewasa Yunior lewat performa Detonator sebagai juara pertama, Kelas Piyik Yunior lewat aksi Maharaja ring Cak Goendul dan Bintang Muda ring Akasa sebagai peraih podium keempat dan keduabelas.
Bahkan di kelas Piyik Hanging, team besutan Cak Goendul ini berhasil meloloskan Senopati ring Cak Goendul sebagai peraih podium keempat. “Kami datang jauh-jauh dari Surabaya ke Yogyakarta, ternyata tidak sia-sia. Beberapa orbitan yang kami bawa bisa membawa pulang trophy juara. Kami siap kembali bersama jago-jago team Bulldog dengan persiapan lebih matang,” terang Cak Goendul.