Connect with us

Perkutut

Mensiasati Ternak Perkutut dengan Jumlah Kandang Terbatas Namun Stok Indukan Lebih Banyak, Ini Solusinya

KONBUR Tayang

:

Hobi perkutut saat ini sudah menjelma menjadi sebuah rutinitas yang dilakoni mayoritas masyarakat. Kesibukan masyarakat terhadap hobi tersebut ada yang fokus menjadi pelomba dan tidak jarang berkonsentrasi sebagai peternak. Kedua aktifitas ini memang memiliki prospek bagus dan saling ketergantungan.

Pindah keluarga baru dari kandang ternak ke tempat barunya

Mereka yang melakoni sebagai pelomba butuh keberadaan peternak untuk bisa memiliki perkutut kelas lomba. Karena tanpa adanya peterna, pelomba tidak akan bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginan. Begitu juga dengan peternak yang membutuhkan pelomba untuk bisa menyalurkan produknya, sehingga bisa terus berproduksi.

Agenda lomba yang kian padat, menjadikan masyarakat semakin bersemangat menuju lapangan. Lomba adalah sarana bagi pelomba untuk menyalurkan hobi perkututnya. Begitu juga mereka yang menamakan dirinya sebagai peternak merasa bahwa inilah waktu yang tepat untuk menentukan pilihan sebagai pencetak perkutut.

Perawatan ditempat baru lebih bagus dan selalu terpantau

Keinginan masyarakat untuk menjadi peternak memang cukup besar. Namun seringkali mereka terkendala oleh lahan yang dimiliki. Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan ketersediaan lahan luas, mungkin dengan leluasa bisa menentukan dimana titik kandang ternak akan dibangun, berapa banyak jumlah petak kandang yang diinginkan.

Sebaliknya bagi mereka yang tidak punya lahan memadai, akan menjadi sebuah kendala. Nah, bagi mereka yang tidak punya lahan luas, namun tetap ingin memulai kesibukan sebagai peternak dengan jumlah indukan lebih, tidak perlu bingung dan membatalkan rencana untuk tetap menjadi peternak.

Solusi kandang terbatas namun jumlah indukan lebih banyak

Samsul Jamal, penggiat hobi perkutut asal Burneh Bangkalan Madura punya solusi tepat, cocok dan bisa dijadikan referensi bagi calon peternak yang ingin memiliki ternak namun lahan yang ada sangat terbatas. Sedangkan dirinya memiliki indukan lebih dari jumlah kandang yang tersedia.

“Seringkali ada rekan-rekan yang ingin memulai ternak perkutut, tetapi tidak punya lahan banyak, sedangkan jumlah indukan lebih banyak, makanya mereka bingung apa yang harus dilakukan agar keinginan untuk memproduksi semua indukan bisa terlaksana, makanya saya kasih solusi berdasarkan pengalaman yang sudah saya jalani,” papar Samsul Jamal.

Proses produksi dinilai lambat tapi kualitas anakan lebih bagus

Lanjut Samsul Jamal kondisi ini biasanya dialami oleh peternak pemula. Mereka ingin menjadi peternak dengan jumlah kandang lebih banyak agar bisa memproduksi indukan, namun lahan yang tidak memadai.

Cara yang disarankan Samsul Jamal adalah, tetaplah membangun kandang dengan jumlah sesuai dengan lahan yang ada. Semisal hanya bisa membangun tiga petak kandang, sedangkan jumlah indukan yang tersedia sebanyak 5 atau 6 pasang. Setelah kandang berhasil dibangun, masukkan indukan sesuai dengan jumlah kandang.

Indukan yang tidak mendapatkan tempat, sementara simpan pada tempat yang ada. Biasanya Samsul menempatkan indukan nganggur tersebut pada sangkar kicauan/ocehan yang ukurannya lebih kecil. Biarkan proses produksi berlanggsung dalam kandang ternak. Setelah anakan menetas, biasanya dilanjutkan dengan proses pemasangan ring.

Penjemuran bisa dilakukan menyesuaikan kebutuhan

Ketika anakan tersebut sudah mulai bisa terbang dan terlihat dipangkringan bersama kedua indukan, maka keluarga baru ini (indukan jantan, betina dan anaknya) dipindahkan ke sangkar ocehan/kicauan. Nah, kandang ternak yang kosong inilah kemudian diisi oleh indukan yang nganggur tadi.

Begitu selanjutnya, sehingga semua indukan yang dimiliki bisa menjalani proses produksi. Indukan dalam sangkar kecil ini bisa terpantau dan terawat dengan baik. Setiap saat Samsul Jamal bisa memberikan perhatian lebih. Setiap hari Samsul menjemur keluarga baru ini dan memasukkan kembali tanpa ribet.

Samsul Jamal (kiri) Team Borneo Burneh Bangkalan

Karena cukup diangkat dan dipindahkan pada lokasi yang terkena panas. Pemberian nutrisi dan vitamin bisa langsung dilakukan tanpa harus masuk ke kandang ternak. Cukup dilakukan di dalam rumah karena sangkar bisa dipindah-pindahkan. Dikatakan Samsul Jamal bahwa proses ini terbilang agak lambat dalam hal kualitas produksi.

Namun dianggap paling efektif dengan jumlah kandang terbatas. Bahkan Samsul Jamal mengklaim bahwa kualitas anakan yang dihasilkan akan lebih berkualitas. “Saya kira proses ini lebih bagus hasil kualitasnya, karena indukan tidak dipacu secara terus menerus,” ungkap kung mania yang tergabung dalam Team Borneo Burneh.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.