Perkutut
Mengungkap Fakta, Ternyata Indukan Jawara Bisa Lahirkan Anakan Juara, Team Bulldog Surabaya Sukses Membuktikan
Prestasi demi prestasi berhasil dibukukan Team Bulldog Surabaya. Di tangan Cak Goendul team beranggotakan Cak Goendul BF, Akasa BF, Hong Perkutut, KPOH BF, Unggul BF, Pluto BF, Tujuh BF, Besut BF ditambah anggota paling muda yakni Chelsea BF memperpanjang koleksi prestasi yang didapat.
Catatan luar biasa yang diraih adalah mencetak anakan juara dari indukan juara. Percaya atau tidak, diakui ataupun tidak, namun itulah yang terjadi dan nampak di depan mata. Mahadewa misalnya, produk ternak yang masuk daftar orbitan paling anyar Team Bulldog Surabaya ini mampu membuktikannya.
Turun untuk pertama kalinya di Latber New Normal HUT Harmonis BF Jaddih Bangkalan Madura, Minggu 11 Oktober 2020, Mahadewa produk bergelang Bulldog CG.B.04 berhasil menembus urutan ketiga daftar kejuaraan di Kelas Piyik Hanging. Kemenangan ini tentu luar biasa karena mampu menumbangkan 4 blok lawan.
“Sebenarnya Mahadewa bukan burung unggulan Team Bulldog, namun ternyata mau tampil, sementara yang kami unggulkan pada tidak mau bunyi,” terang Cak Goendul sang mekanik. Dengan minimnya pengalaman dan jam terbang, tidak membuat Mahadewa demam panggung.
“Ini baru permulaan, saya masih yakin bisa memaksimalkan performa Mahadewa untuk even-even berikutnya,” ungkap Cak Goendul. Lebih lanjut dikatakan bahwa Mahadewa adalah anakan dari indukan juara yakni Pitbull produk ternak Kumboro 297 K.Intan, orbitan Team Bulldog. Soal prestasinya jangan di Tanya.
Setiap kali turun lomba, Pitbull selalu memastikan prestasi terbaiknya dalam setiap tarung yang dilakoni. Memulai pentas dari Kelas Piyik Hanging, Pitbull tidak pernah meninggalkan arena lomba dengan tangan hampa. Juara terheboh berhasil direngkuh saat mengikuti uji nyali di even Piala Raja Hamengkubuwono Yogyakarta 2019 lalu.
Mengingat usianya masih sekitar 3 bulan, Pittbul memilih Kelas Piyik Hanging dan menyudahi penjurian dipodium ketiga. Prestasi tersebut berlanjut sampai Piyik Yunior dengan prestasi yang tidak mengecewakan.
Kelas Piyik Yunior merupakan petualangan terakhir yang dilakoninya karena setelah itu harus masuk kandang ternak. Bersama indukan Nofa 630 K.BBB, Pitbul akhirnya melahirkan dua keturunan di kandang CG B.04 yang kualitasnya tidak kalah hebatnya dengan sang indukan. Anakan pertama diakui Cak Goendul masuk kategori super.
Namun sayang, kondisi kakinya tidak normal sehingga memilih untuk tidak tarung di arena. Nah, anakan kedua bernama Mahadewa inilah yang akhirnya meneruskan langkah sang indukan berjaya di arena konkurs. Indukan lain yang juga pernah melahirkan anakan juara adalah Bulldog.
Prestasinya juga sudah melanglang dari satu even ke even lainnya, bukan saja di wilayah Jawa Timur, Bulldug sering kali mempersembahkan suara bagusnya di gelaran jawa Tengah dan juga Jawa Barat. Pulang dengan membawa trophy kemenangan adalah hal yang biasa dilakukan oleh Team Bulldog lewat performa Bulldog.
Perkutut produk ternak CG KKK kini juga sudah resmi masuk kandang CG 9 bersama betina Cristal E.15. Dari perkawinan tersebut lahir jawara bernama Bulldog. Prestasinya seakan meneruskan sang indukan yang sudah orbitan terlebih dahulu dengan rekor kemenangan sebagai juara 4 Kelas Hanging even di Salatiga Jawa Tengah.
Belum lagi sederet prestasi yang sudah dibukukan. Beberapa indukan lain yang akan menambah rekor kemenangan dan sejarah bahwa indukan jawara melahirkan anakan juara adalah The Mentor, Laskar Cinta, Bagong dan nama lainnya. Indukan-indukan tersebut saat ini dalam proses produksi.
Namun diyakini oleh Cak Goendul bahwa anakan yang akan dilahirkan bakal membuat catatan baru. “Anakan yang lahir dari indukan jawara, rata-rata memiliki kualitas air suara dan irama yang lebih bagus dari indukannya,” kata Cak Goendul lagi. Keberhasilan ini sebenarnya bisa dilakukan setiap peternak.
“Sebenarnya kunci sukses saya sangat sederhana dan bia ditiru oleh siapapun, saya hanya mengandalkan indukan trah/kitir dan daya turun bagus dari kedua indukan, namun tetap memperhatikan kualitas suara, hasilnya sudah saya buktikan. Rata-rata anakannya lebih bagus dari kualitas indukan,” imbuhnya.
Sukses ini akhirnya mengilhami Kadir dan sang istri yakni Tia untuk mengembangkan ternak perkutut dibawah bendera Team Bulldog. “Saya sudah bangun 12 kandang ternak di Dusun Jerukwangi Desa Banjardowo Kecamatan Lengkong Ngajuk, indukan semua disupport dari Pak Rahmad dan Team Bulldog. Saya yakin karena melihat bukti nyata,” kata Kadir. Chelsea Bird Farm akan menjadi nama farm mereka.