Perkutut
Mengorek Strategi Indra Kurniawan Bersama Tim AM Jember: Sukses Merebut Prestasi Burung Terbaik Piyek Yunior Tiga Kali Beruntun, Di Liga Perkutut Jatim

Adanya Liga Perkutut Jawa Timur (LP-Jatim) yang diputar selama setahun, memang jadi kebanggan bagi Kungmania Jawa Timur. Pasalnya, selain akan menambah ramai dan semarak perkembangan Dunia Perkutut khususnya di Blok Timur, Jawa Timur. Liga ini juga dirasa mampu menggugah semangat para peserta, untuk bisa mencetak prestasi bagus disetiap putarannya.
Tapi untuk menyiapkan jagonya bisa memboyong tropy juara, tentu ini bukanlah perkerjaan mudah. Apalagi jagonya bisa menjadi yang terbaik di akhir liga, tentu itu pencapain yang luar biasa. Namun untuk meraih predikat sebagai burung terbaik, jelas perlu persiapan matang dan strategi khusus bagi jagonya, saat mengarungi putaran liga.

Dan dari pengamatan awak mediaagrobur.com, ada sosok Kungmania yang mampu meraih prestasi luar biasa tersebut. Bahkan selama 3 tahun berturut-turut, Kungmania yang satu ini mampu mempertahankan dominasinya. Dimana jagonya kembali mampu menjadi terbaik di kelas Piyik Yunior LP-Jatim tahun 2018, 2019 dan tahun 2022
Indra Kurniawan atau Indra AM (Anak Manja) Jember bersama Tim-nya inilah, sosok yang mampu menorehkan prestasi hattrick di putaran LP-Jatim tersebut. Melihat keberhasilan inilah, awak mediaagrobur.com mencoba mengorek strategi apa yang dijalankan oleh Putra dari Saryono, hingga bisa sukses.

Menurutnya, awal Januari 2019 lalu sebelum penutupan LP-Jatim tahun 2018. Ia kedatangan tamu yang dikenal lewat dunia maya, yaitu Made Mindrajaja dari Bali. Dimana beliau adalah sosok yang baru mencoba masuk di dunia hobi perkutut. Dan kedatangan beliau ke Jember, memang untuk mencari jago yang bisa dibuat main lomba.
“Dan kebetulan waktu di rumah ada burung bagus bergelang Kurnia yang saya berinama Anak Manja. Dan saya bilang, kalau burung ini sudah punya poin di LP-Jatim. Nampaknya beliau langsung cocok dan juga langsung men-take over burung tersebut. Tapi dengan syarat, saya disuruh tetap pegang,” cerita Indra.

Sejak itulah, lanjut Indra, Anak Manja resmi milik pak Made Mindrajaja. Dan saya sangat bersyukur, sepekan kemudian Anak Manja berhasil dinobatkan sebagai burung terbaik pertama kelas piyik yunior di LP-Jatim 2018.
“Dan setelah melihat sukses ini, pak Made makin bersemangat untuk kembali mengarungi LP-Jatim Tahun 2019. Bahkan saya diberi kepercayaan penuh oleh beliau. Baik soal mencari amunisi baru, merawat sampai mengawal dimana LP-Jatim itu digelar. Kepercayaan inilah yang jadi tantangan saya bersama tim saat itu,” tambah Indra.

Pada akhirnya, sambung Indra lagi. Saya-pun jadi lebih serius untuk menyiapkan semuanya, agar tidak mengecewakan beliau. Dua jago baru yang jadi amunisi baru di LP-Jatim 2019, yaitu Anak Naga (ring Anak Manja) dan Ana Sulung (ring Dinasty) seakan menjawab keinginan pemiliknya.
Itu Terbukti, bilang Indra lagi. Keduanya mampu menunjukkan kerja bagus dan berhasil mengoleksi poin demi poin disetiap putaran LP-Jatim. Bahkan Anak Sulung yang memang punya anggung kualitas mewah, sempat meraih koncer 4 warna disalah satu putaran LP-Jatim.

“Akhirnya berkat rain total poin tertinggi, nama Made Mindra jaja, kembali terukir sebagai pemilik burung terbaik kelas piyik yunior di LP-Jatim 2019. Dimana penutupan dan sekaligus penganugerahan perkutut terbaik, kala itu dilaksanakan di Bangkalan dengan cukup megah,” kenangnya.
“Sayang, saat memasuki tahun 2020 dan 2021. LP-Jatim harus mengalah oleh ganasnya pandemi Covid-19. Bahkan saat itu, setelah kematian “Jamaica” jago yang memang sangat diandalkan, saya juga belum menyiapakn amunisi baru. Dan baru tahun 2022 ini, saya bersama tim kembali fokus untuk mengarungi liga Jatim,” terangnya.

Dan berkat total support dan kebebasan yang diberikan oleh Made Mindrajaja. Membuat Indara bisa leluasa untuk bergerak cepat berburu amunisi-amunisi handal. Dan itu tak perlu waktu lama, karena sejak masih SD (Sekolah Dasar), Indra sudah berkecimpung dengan perkutut bersama papanya, yaitu Saryono.
Berkat kepiawianya memilih perkutut kualitas, beberapa amunisi handal pun berhasil ia koleksi. Ada Aku Rindu (ring RPM), ada Bintang Manja (ring Wira), ada Himalaya, Asutralia dan Mahameru yang ketiganya adalah produk asli Amuse.

Amunisi-amunisi itulah yang dimainkan oleh Indra bersama Tim AM, untuk mengumpulkan poin-poin penting disetiap putaran LP-Jatim 2022. Bahkan Australia yang merupakan anak dari Papua (jago handal milik ring Amuse), mampu tampil dengan performa terbaiknya dan berhasil mengoleksi poin tertinggi.
“Benar, usaha memang tak akan menghianati hasil. Buktinya, berkat kerja apik Australia. Nama Made Mindrajaja untuk ketiga kalinya secara beruntun, dinobatkan kembali sebagai pemilik burung terbaik untuk kelas piyik yunior. Yaitu di LP-Jatim 2018, 2019 dan LP-Jatim tahun 2022 ini,” bangga Indra.
Dan apa yang jadi rahasia Indra untuk mencapai semua itu ?. Menurut pengakuannya, memang ada strategi jitu yang harus ia mainkan, saat mengarungi ketatnya persaingan di LP-Jatim. Dan inilah beberapa poin strategi yang ia ungkap kepada awak media ini.

Pertama, sponsor dan kepercayaan dari pemilik jago ini jadi poin penting. Karena dari sini, kita bisa leluasa untuk beburu amunisi handal. Kedua, memilih amunisi yang memang layak untuk bersaing dengan jago-jago lainnya. Karena amunisi inilah yang menentukan bisa atau tidaknya untuk merebut poin penting di setiap putaran liga.
Ketiga, perawat/mekanik dan joki, juga harus benar-benar mumpuni untuk men-setting atau mengkondisikan amunisi tersebut. Agar saat turun di arena, jago sudah betul-betul siap tarung dalam segala kondisi. Dan Keempat, kekompakan tim, agar bisa meraih target maksimal disetiap liga.
“Benar dan selama ini saya memakai jasa 5 mekanik dan juga sebagai joki, yaitu 2 dari Jember dan 3 dari Madura. Dimana semuanya punya tugas dan tanggungjawab masing-masing. Dan 4 pondasi itulah yang jadi strategi dan kekuatan Tim AM, untuk meraih prestasi maksimal di LP-Jatim 2018, 2019 dan 2022,” beber Indra.
Kemudian saat ditanya soal rencana dan strategi tahun 2023 kedepan. Indra menjawab, di musim konkurs tahun 2023, ia akan mencoba naik kasta ke Liga Perkutut Indonesia (LPI). Karena menurutnya, untuk bisa masuk di liga perkutut level Nasional itu, tantangannya jelas akan lebih berat.
“Ia betul sangat berat sekali, tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin. Karena sudah ada beberapa amunisi yang sudah saya siapkan. Ada Lucky Star (ring Fifa), ada Australia (ring Amuse) dan ada 3 atau 4 amunisi baru dari Amuse, Grand dan Mutiara yang masih perlu dipoles. Karena umurnya memang masih cukup muda, mohon do’anya saja,” pungkas Indra, mengakhiri obrolan dengan awak media ini. *agrobur.
