Lomba
Manis Kuningan Demung Sari Feat BnR Bali: Titanium, Anak Tiri, AK-47 dan Raja Swara Nyeri

DALAM rangka hari raya Galungan dan Kuningan, BnR Bali menggelar latber Manis Kuningan Ceria Demung Sari di Gantangan Demung Sari Mambal, Abiansemal Badung, Minggu 27 September 2020. Latber yang digelar ketat menerapkan protokol kesehatan cegah Covid-19 seperti wajib menggunakan masker yang benar, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki gantangan, dan selalu menjaga jarak aman di antara peserta berjalan sukses.

Dari enam jenis burung yang bertarung yakni jenis anis merah, cucak ijo, murai batu, kacer, kenari dan love bird, empat gaco di antaranya sukses memetik hasil sempurna dengan membabat dua kelas dari tiga laga yang disediakan. Keempat gaco yang berhasil double winners tersebut adalah Titanium di kelas punglor merah, Anak Tiri di kelas cucak ijo, AK-47 di kelas murai batu dan Raja Swara di kelas love bird fighter.

Untuk bisa mempertahankan posisi puncak di dua laga, para jawara harus menunjukkan kualitasnya. Baik di depan dewan juri BnR Bali dan juga peserta yang bisa melihat gaya tarungnya dan mendengar irama lagu yang dibawakannya dari jarak dekat.
Seperti di kelas punglor merah, sesaat naik Titanium dan Raja Langit yang berada bersebelahan langsung tancap gass menampilkan tipikal telernya yang berbeda. Titanium dengan gaya semidoyong full goyang kanan kiri sambil geser-geser sedangkan Raja Langit tampil dengan gaya hiper klasik. Sama-sama lelep sampai akhir Titanium akhirnya berhasil mendominasi koncer A.

Di laga kedua pertarungan ketat kembali berlangsung. Titanium yang mudah teler kembali perfoma. Kali ini Rubiccon membayang-bayangi dengan telernya yang ciamik. Namun juri menjatuhkan pilihan pada Titanium sekaligus menyandang gelar double winners. Di laga penutup Pengkor yang sempat masuk tiga besar di babak pertama berhasil melaju ke puncak di atas Raja Langit dan Titanium. Barong milik Santika tetap bertahan di posisi keempat.
Tak kalah eboh pertarungan di kelas cucak ijo. Turunnya Tu Eka, pemain ijo kawakan asal Ubud yang menurunkan Anak Tiri membuat keder lawan-lawannya. Anak Tiri tak memberi ampun langsung membabat dua kelas ijo dan menyisakan buat Mbah Surip di laga ijo sesi ketiga.

Begitu pula di partai neraka murai batu. Ak-47 yang mengambil posisi di gantangan 08 tampil edan sepanjang penilaian. Debutan Kadir dari Mambal ini terus mengumbar rolingan yang dipadu dengan besetan dan tembakan-tembakan pendek yang beruntun seolah menantang lawan yang ada di sampingnya. Jauh di blok timur Asoka milik Mr. Putra juga tampil eboh. Namun AK-47 akhirnya memenangkan leg pertama yang diikuti 34 peserta.
Di leg kedua yang tetap ramai, AK-47 kembali ‘’mengamuk’’. Lagi-lagi Asoka mengimbanginya, namun AK-47 masih terlalu tangguh dan kembali menduduki podium utama. Baru di leg penutup, Asoka berhasil melaju ke puncak setelah tampil perfoma.

Kelas yang cukup ramai juga terjadi di sesi kenari. Brandal’s 741 yang berada di gantangan 12 sejak naik langsung memainkan lagunya yang panjang-panjang sesekali menyisipkan cengkokannya yang ciamik. Brandal’s milik Yoyok Jr dari Gasep BC ini mendapat perlawanan dari Elena milik Abu Syarif dan juga Bombardir debutan Dewa Anjas.

Di leg kedua yang bertambah ramai, Rondo Ayu milik Gung Wira Ubud tampil apik sepanjang penilaian. Sukses menduduki singasana dipepet Elena yang kembali bertahan di posisi kedua bersama Marshall milik Jusde Putra di tempat ketiga.
Kelas kacer yang membuka dua laga menampilkan Genta milik ARB yang menjuarai di leg pertama. Namun di sesi kedua giliran Asoka milik H Ayyub yang mengambil alih podium utama.

Tiga kelas love bird fighter yang dibuka panitia menempatkan Donal milik Denok sebagai sang juara di sesi pembuka. Namun di dua laga berikutnya Raja Swara berhasil memborong juara dengan penampilan kekeannya yang panjang-panjang. Ada juga Ajeng yang moncer di laga LB paud.

Arief Budi bersama Ajik Saudara, Hendra dan Agung Indra mewakili panitia dan juri BnR Bali menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir meski latber digelar mendadak. Begitu juga kepada pihak gantangan Demung Sari yang sudah memberikan dukungan sehingga terselenggaranya latber Manis Kuningan Ceria yang ketat menerapkan protokol kesehatan. Panitia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. (gde)

