Perkutut
Maharaja dan Bulldog Jr. Persembahan Terbaik Team Bulldog di Liga Jateng Gayeng DPRD Cup Salatiga 2020
Belum genap setahun resmi dilaunching, Team Bulldog sudah berhasil menorehkan prestasi apik dikancah hobi perkutut tanah air. Dari kiprahnya ngeluruk berbagai konkurs dari satu kota ke kota yang lain sampai dari satu provinsi ke provinsi lain yang ada di tanah Jawa. Berbagai gelaran seperti Latber, Liga sampai even nasional selevel Liga Perkutut Indonesia sudah pernah dirasakan dengan hasil yang tidak mengecewakan.
Team yang dikomando oleh Rudy Akasa Perkutut ini seakan menjadi trend maker dalam komunitas perkutut di Indonesia lewat inovasi yang selalu berhasil diciptakannya. Sebagai pasukan yang hadir untuk memburu podium juara, Team Bulldog berupaya untuk selalu mempersiapkan jago-jago terbaik mereka.
“Suatu kebanggan bagi kami jika pulang dari arena lomba bisa membawa trophy juara, lebih bangga lagi apabila kami bisa meraih juara dari hasil ternak sendiri,” begitulah ikrar yang tidak henti-hentinya selalu dikumandangkan oleh Cak Goendul, rekan sekaligus mentor mereka dalam menekuni hobi perkutut.
Sampai akhirnya terciptalah Kandang Bulldog. Materi yang mendiami kandang ini adalah jawara-jawara yang pernah orbit atas nama mereka, salah satunya Bulldog. Keyakinan mereka hanya satu, bisa segera mencetak anakan dari kandang sendiri dengan hasil memuaskan. Meski mereka mengaku hal ini bukanlah pekerjaan mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Team Bulldog mempercayakan urusan kandang ternak pada Cak Goendul. Sosok satu inilah yang memfokuskan diri untuk kandang tersebut, mulai pemilihan indukan, penjodohan, sampai proses produksi. Libur lomba akibat pandemi Corona memberikan hikmah besar karena Cak Goendul bisa lebih fokus pada kandang ternak Bulldog.
Tanpa menunggu waktu lama, akhirnya lahir sebuah produk bernama Bulldog Jr. Tarung dalam even Liga Jateng Gayeng DPRD Cup Salatiga pada Minggu, 17 Juli 2020, perkutut yang lahir dari Kandang CG – B07 (CG – KK Vs AD.34 Thailand) langsung menyodok keurutan keempat. Tanpa berbekal pengalaman tanding sebelumnya, Bulldog tampil menawan.
“Usia Bulldog Jr masih sekitar 2,5 bulan dan baru pertama kali turun lomba tapi sudah mau bunyi meski belum maksimal. Saya yakin kedepan, akan makin bagus lagi,” jelas Cak Goendul. Diakui oleh Cak Goendul, bahwa Bulldog Jr. adalah anakan kedua dari indukan tersebut, sedangkan anakan pertama saat ini dilepas pada kandang umbaran.
Prestasi lainnya adalah catatan Maharaja ring Cak Goendul yang menembus urutan ketiga pada kelas dan even yang sama. Terlahir dari kandang CG – U (CG –KB.1 Vs CG – 10). KB sensedi merupakan Kandang Basic sedangkan CG – 10 adalah belahan dari Naga Hitam, salah satu andalan Team Bulldog.
Sukses Team Bulldog mencetak sekaligus mengorbitkan burung level konkurs, memang tidak terlepas dari tangan dingin Cak Goendul. Sebagai seorang rekan sekaligus mentor, peran Cak Goendul mampu mendongrak popularitas Team Bulldog sebagai kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh dan enteng.
Selain sukses mencetak anakan kualitas lomba, Team Bulldog juga diperkuat oleh marketing handal. Tia Chelsea yang ditunjuk untuk mengisi posisi marketing dinilai sangat memberikan andil cukup besar dalam membuka dan memperluas market perkutut. Dari tangan Tia Chelsea banyak produk member Team Bulldog yang sudah tersebar kebeberapa kung mania.
“Saya ditunjuk oleh Pak Rahmat (Cak Goendul) untuk membantu memasarkan produk Team Bulldog. Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan,” terang Tia. Cak Goendul sendiri mengaku sengaja menghadirkan marketing karena rata-rata member Team Bulldog adalah orang-orang sibuka sehingga tidak memiliki waktu banyak untuk persoalan tersebut.
Tia Chelsea berperan untuk membantu merekam kemudian menjual produk member. Setidaknya dengan cara demikian, member Team Bulldog yang terdiri dari Rudy Akasa Perkutut, Unggul BF, Hong Perkutut, Tujuh BF, Kaze BF, Pluto BF, Besut BF dan Cak Goendul BF, bisa tahu kualitas perkutut ternakannya.
Diakui oleh Cak Goendul bahwa mereka berusaha menjual rekaman burung dan bukan menjual kitir. Setidaknya calon pembeli bisa secara langsung memantau, menilai dan menentukan pilihan terhadap burung perkutut yang akan dibeli. Apalagi rekaman yang mereka buat menggunakan perangkat pilihan.