Connect with us

Perkutut

Luar Biasa, Lima Kota di Jawa Timur Gelar Even Bersamaan, Peserta Tetap Membludak

KONBUR Tayang

:

Ternyata Jawa Timur menyimpan potensi besar dalam menumbuhkan minat masyarakat untuk menekuni hobi perkutut. Hal ini terbukti dalam sebuah gelaran di Jawa Timur pada Minggu 22 September 2019 lalu. Tercatat di Jawa Timur tergelar lima even bersamaan, yakni Latber Besar Kades Cup Pamekasan, Liga CTP Bangkalan, Latber Asik Sidoarjo, Grebek Suro Ponorogo dan satu even di Banyuwangi.

Dua Blok Kelas Piyik Hanging Liga CTP Bangkalan penuh

            Meski harus tergelar secara bersamaan, data yang diperoleh dari panitia menyebutkan dan membuat kita terhenyak. Kades Cup Pamekasan diperoleh jumlah peserta yang membuka delapan blok, masing-masing Kelas Hanging dan Kerekan, mampu mendulang peserta dengan jumlah 318.

            “Alhamdulillah meski ada lomba bersamaan, Kades Cup Pamekasan masih bisa diikuti oleh banyak peserta, mayoritas peserta dalah pemula. Ini tujuan kami menjaring pemula agar mau menekuni hobi perkutut,” terang Hosnan. Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa kegiatan di daerah sangat membantu dalam menyemarakkan hobi perkutut.

Adapun rincian dari kelas yang dibuka, adalah untuk Kelas Dewasa Senior sebanyak 1 blok, Dewasa Yunior 1 blok, Piyik Yunior 2 blok, Kelas Pemula 2 blok dan Kelas Piyik Hanging sebanyak 2 blok. Jadi ada total delapan blok yang berhasil diikuti oleh peserta. kebanyakan peserta yang hadir berasal dari Pamekasan ditambah peserta dari daerah sekitarnya.

Kelas Kerekan Kades Cup Pamekasan tak ada tiang kosong

            Siswoko, penanggungjawab Liga CTP Bangkalan mengatakan bahwa gelaran yang sudah berjalan selama tujuh putaran, nampaknya tidak terusik dengan adanya even yang kebettulan bersamaan. Para pendukung setia Liga CTP Bangkalan tetap memilih untuk mengikuti gelaran yang menempati lokasi di Lapangan Koni Lama (sattoan) Bangkalan.

            “Alhamdulillah even lain tidak sampai berpengaruh pada apa yang sudah kami rencanakan. Meski bersamaan, peserta cukup besar untuk menghadiri Liga CTP Bangkalan,” jelas Siswoko. Empat kelas yang dibuka yakni meliputi, Dewasa Senior, Dewasa Yunior, Piyik Yunior dan Piyik Hanging tetap semarak dengan kehadiran para peserta.

            Data yang diperoleh dari panitia kelas Hanging yang dibuka hanya 2 blok, masing-masing blok berisi 52 gantangan, total peserta 102, Dewasa Senior 48 kerekan, Dewasa Yunior 48 kerekan dan Piyik Yunior atau Setengah Kerekan 96 peserta. Tiket untuk semua kelas tidak menyisakan satupun.

Kelas Piyik Hanging Kades Cup Pamekasan Membludak

            Begitu halnya yang dikatakan Bang Jay, penanggung jawab kegiatan Asik Sidoarjo mengakui bahwa meski bersamaan, latber miliknya masih tetap dikunjungi peserta dalam jumlah besar. Dari catatan yang masuk, tiga kelas yang dilombakan yakni Dewasa Bebas , Piyik Yunior dan Piyik Hanging tiket yang terjual ludes tak tersisa.

Padahal untuk kelas Hanging saja dibuka sampai empat blok dengan total nomor gantangan 170, belum termasuk Dewasa Bebas dengan jumlah kerekan 45 dab Piyik Yunior sebanyak 49 kerekan. Membludaknya jumlah peserta, mengilhami dirinya dan rekan-rekan yang lain untuk menambah jumlah kerekan.

“Terus terang Lapangan Puri Sidoarjo yang biasa kami pakai untuk kegiatan tidak ada lahan untuk memperluas lokasi, namun tetap kami usahakan menambah jumlah kerekan dengan harapan agar tidak ada peserta yang batal karena kehabisan tiket,” harapnya. Menurut Bang Jay, peserta yang hadir rata-rata merupakan pendatang baru atau pemula.

Tiga Kelas di even Latber Asik Sidoarjo tak menyisakan tiket

“Dari seluruh peserta yang hadir di Latber Asik Sidoarjo, pemain pemula ada sekitar 45 persen. Mereka sangat antusias menghadiri even kami bahkan mereka juga bertanya kapan ada lagi gelaran yang sama,” imbuhnya.    

Bahkan rata-rata penyelenggara mengaku, pesanan tiket ludes bukan pada saat hari pelaksanaan, melainkan jauh-jauh hari. “Satu minggu sebelum pelaksanaan, tiket yang kami buka untuk semua kelas, terutama hanging sudah habis terjual,” kata Bang Jay. Hal yang sama juga diungkapkan Siswoko.

Kung mania berjubel untuk mendapatkan tiket Latber Asik Sidoarjo

Membludaknya peserta sudah terlihat jauh-jauh hari. “Sejak awal saya yakin peserta akan tetap penuh meski ada lomba bersamaan, karena para pendaftar sudah menyatakan diri hadir, ada pendaftar baru ataupun pemain lama,” imbuh Siswoko. Di Banyuwangi, even yang digagas Pengcam Kalibaru, juga berhasil menghadirkan peserta dalam jumlah besar.

Lagenda latber yang menjadi kegiatan perdana di Kalibaru ini menempati lokasi di lapangan Hotel Margo Utomo Kalibaru Banyuwangi. Peserta yang hadir tidak hanya dari kung mania lama, pendatang baru juga mewarnai even kali ini. Kenyataan ini semakin menjadi sinyal bahwa hobi perkutut di Jawa Timur saat ini makin menggema.

Even bersamaan ini diakui Benny Mintarso, selaku Ketua Bidang Penjurian P3SI Pengwil Jawa Timur sempat membuat dirinya bingung. Pasalnya setiap penyelenggara memunta jatah juri, sedangkan jumlah juri di Jawa Timur yang ada saat ini, tidak memungkinkan untuk dikirim kebeberapa even tersebut sesuai dengan jumlah yang diminta.

Formasi juri yang bertugas di Liga CTP Cup Bangkalan

“Kalau lima even berbarengan seperti ini, rasannya tidak mungkin saya penuhi  permintaan berdasarkan jumlah yang diinginkan, makanya ada beberapa cara yang akhirnya kami lakukan, seperti mensiasati keterbatas juri namun tidak sampai mengurangi dan mengganggu kinerjanya,” jelas Benny Mintarso.

Cara yang dilakukan adalah Dewan merangkap koordinator, misalnya jika dalam dua blok ada lima juri, namun berhubung kurang, akhirnya dikurangi 1 sehingga hanya 4 juri yang bertugas. Kenyataaan inilah yang semakin membuatnya untuk segera lakukan pengkaderan juri. “Rasanya pengkaderan juri sudah tidak bisa ditunda lagi. Ini akan menjadi program utama kami agar kondisi seperti ini tidak terulang lagi,” harap Benny.

Sementara itu H.Gunawan, Ketua P3SI Pengwil Jawa Timur merespon santai. Menurutnya even berbarengan merupakan sebuah kemajuan hobi namun harus tetap dalam pantauan dan pengawasan sehingga keberadaannya bisa tetap dikendalikan. Setidaknya dengan semakin banyaknya agenda lomba, maka dampak yang ditimbulkan akan semakin besar.

Barisan juri di even Kades Cup Pamekasan

“Lomba banyak pasti akan mendatangkan peserta banyak pula, otomatis butuh burung yang banyak juga, berarti peternak bisa diuntungkan. Jika itu terjadi maka organisasi juga akan diuntungkan karena bisa memicu kelangsungan hidup pada organisasi,” jelas H.Gunawan Amuse Bangkalan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.