Connect with us

Perkutut

LPB VI Gianyar Cup Sukses: Kondang, Sayonara, Dewi Sinta dan Taksu Bali Juara

KONBUR Tayang

:

mandatori
LPB VI mulai memberlakukan mandatory fight.

MULAI seri keenam, Liga Perkutut Bali 2022 memberlakukan mandatory fight bagi kandidat yang masuk peringkat liga baik di kelas senior maupun junior. Jika tidak turun, maka panitia akan memotong poin yang sudah dikumpulkan.

Kung mania penasaran dengan hasil nilai.

Pemberlakuan mandatory fight ini sontak membuat para kontestan yang masuk daftar peringkat turun gunung. Tak hanya itu, syarat ini juga memicu para pendatang baru untuk turun di kelas dewasa senior dan junior agar bisa bertemu dan membuktikan kualitas gacoannya di depan para calon jawara.

Kung mania sabet sepeda motor.

Seperti tampak pada perhelatan Pengda P3SI Gianyar bertajuk ‘’Gianyar Cup’’ (LPB seri VI) yang digeber Minggu, 14 Agustus 2022 di Lapangan Pengwil P3SI Bali, Sanur-Bali. Kali ini kelas senior nyaris full peserta. Begitu juga di kelas yunior yang juga diluberi kung mania pemula. Bahkan di kelas setengah kerek panitia membuka dua blok saking banyaknya peserta yang ingin mencoba hasil tetasannya yang baru berumur 6 bulanan sekaligus pamer suara. Kelas piyik walaupun membuka 1 blok namun tetap punya penggemar yang ingin uji nyali hasil tetasannya yang baru berumur 3-4 bulanan. ‘’Sebagai peternak, kelas piyik hanging juga menjadi ajang pembuktian. Karena kualitas burung akan lebih sempurna kalau stabil dari piyik sampai dewasa,’’ ujar Nengah Widana yang sejak pagi menongkrongi area gantangan piyik hanging.  

Kondang juara senior

Sejak peluit dibunyikan tanda babak pertama dimulai, kung mania sudah menunggu para gacoannya memanggung. Demikian pula di kelas senior yang dihadiri para mandatory fight. Beberapa menit babak pertama berjalan, Kondang yang dikerek di nomor 32 mulai unjuk suara. Satu demi satu bendera ditancapkan. Begitu juga Hercules yang berada di gantangan 22. Namun jelang babak pertama berakhir, Kondang berhasil mendapat tiga warna hitam sedangkan Hercules mendapat tiga warna.

Susanto saat mengambil trofi untuk Kondang

Memasuki babak kedua ketika cahaya matahari memanas menembus lapangan, beberapa kontestan mulai perfoma. Di antaranya Kondang yang kembali kerja. Kali ini ada Joko Tarub, Wayan Junior, Marlin, Kejora, Krisnanda, dan Tunggul Ametung yang tampil ciamik dengan tiga warna. Namun Kondang milik Susanto semakin kokoh dengan nilai tiga warna hitam (43 3/4).

Tunggul Ametung sabet juara di senior

Setelah jeda istirahat siang, babak ketiga dilanjutkan. Tunggul Ametung dan Marlin kembali meraih tiga warna bersama Kondang. Dan di babak pamungkas Joko Tarub mengawali meraih tiga warna, begitu juga Marlin dan Kondang. Dengan mengantongi dua kali tiga warna hitam dan dua kali tiga warna, Kondang bergelang DND ini ditetapkan sebagai juara pertama di kelas senior.

Sayonara juara yunior

Jika di kelas senior banjir bendera tiga warna, lain lagi pertarungan di kelas yunior. Bahkan di tiga babak pertama hanya gantangan 83 yang berhasil mengantongi nilai tiga warna walaupun tidak masuk daftar kejuaraan karena tiga babak yang lain tidak kerja. Baru memasuki babak keempat dua kandidat berhasil mengantongi nilai tiga warna yakni Sayonara milik Ansori yang berada di gantangan 73 dan Risalah Cinta milik H Achmad Tosan di gantangan 71. Sayonara akhirnya dinobatkan sebagai pemenang disusul runner up disabet Risalah Cinta.  

Hadiah buat sang juara di yunior.

Sebanyak 92 peserta yang turun di kelas piyik yunior membuat persaingan demikian ketat. Dewi Sinta milik H Reyhan yang turun di kerekan 3 langsung tancap gas mengantongi bendera tiga warna. Di babak ini juga tampil ciamik Samudra milik Mindra Djaja di gantangan 18. Di babak kedua Dewi Sinta bergelang PA BF semakin eboh karena menembus tiga warna hitam setelah tampil dengan suaranya yang ciamik. Ada Rambo milik Moh Hasan yang juga mengeluarkan suara emasnya dengan nilai tiga warna.

Memasuki babak ketiga, Dewi Sinta kembali stabil meraih tiga warna begitu juga Samudra yang juga kembali perfoma. Kali ini ada Bintang Zona milik Nengah Suarka yang mulai unjuk gigi dengan nilai tiga warna plus.

Dewi Sinta sabet juara di piyik yunior

Di babak penutup, Bintang Zona kembali perfoma. Gaco bergelag Sapta Windu ini menunjukkan kualitas suaranya bersama Teman Jauh milik H Suryanto. Dari akumulasi poin, Dewi Sinta sukses bertengger di puncak disusul Bintang Zona dan Samudra. ‘’Bersyukur Bintang Zona mau kerja di babak-babak akhir sehingga bisa pulang membawa trofi. Tapi belum sampai ke rumah, sudah ada yang mentake over. Sebagai peternak saya mensupport pemain agar lomba semakin ramai,’’ terang Nengah Suarka yang kini sukses mengembangkan trah Cristal Triple D-nya di Sapta Windu BF.

Nengah Suarka antarkan tetasan Sapta Windu moncer di piyik yunior dan senior.

Sementara itu, pertarungan di kelas piyik hanging, didominasi oleh Taksu Bali milik Mangku Sueca yang berhasil dua babak terakhir mengantongi nilai tiga warna sehingga ditetapkan sebagai juara pertama. ‘’Waduh, ndak menduga Taksu Bali bakalan menjadi juara,’’ ucap Mangku Sueca.

Mangku Sueca sabet juara di kelas piyik hanging melalui Taksu Bali

LPB keenam kali ini bertambah semarak dimana panitia selain membuka lelang burung dari HDL dan Adhi BF, juga ada undian dengan hadiah utama satu unit sepeda motor yang diraih kung mania Sabangkoro. Beberapa peternak ikut mendukung gelaran ini melalui sumbangan doorprize di antaranya PBM, D’LA, PA BF, Laguna BF, Mindra BF, Yosi, Maestro BF, Anak Manja, RJ BF, Seloaji BF dan Widura BF.

Ketua Pengda P3SI Gianyar Wayan Rudiana mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah hadir di acara Gianyar Cup ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada  para donator. ‘’Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang dan bagi yang belum beruntung semoga di event-event ke depan bisa meraih juara,’’ ujar Rudiana seraya memohon maaf jika dalam pergelaran ini ada hal-hal yang kurang berkenan. (gde)

PARA PEMENANG

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.