Perkutut
LPB Seri VI KMT Cup 2019 Sanur Bali: Buldozer Versus Mandala, Kaswari Team Libas Kelas Piyik
MEMASUKI seri keenam Liga Perkutut Bali 2019 bertajuk KMT Cup 2019, persaingan semakin memanas. Tidak saja di kelas dewasa juga di kelas piyik pada Minggu, 8 September 2019 kemarin di lapangan Pengwil P3SI Bali Sanur-Bali yang diprakarsai Pengda P3SI Tabanan.
Sejak peluit babak pertama dimulai, persaingan mulai terasa di kelas dewasa senior. H Salim Andriyanto, H Anang AMG, Susanto dll yang memantau langsung di arena begitu jelas bagaimana Buldozer, Mandala, Mayapada, Meriam, Candra Ghupta dll memanggung. Pelan-pelan Buldozer langsung satu persatu berganti bendera. Begitu juga Mandala yang bertengger di nomor 09. Berada di pinggir arena Mandala begitu jelas bagaimana memainkan suara depan, tengah yang double dengan ujung yang delosor.
Mayapada yang berada di nomor 26 tidak mau ketinggalan. Walau tanpa pasangannya, Mayapada berusaha untuk menunjukkan kelasnya. Buldozer, Mandala dan Mayapada pun terus berburu nilai hingga akhirnya mendapat bendera tiga warna usulan.
Di babak kedua, Buldozer yang berada di nomor 29 begitu cepat meraih bendera lantaran piawai menjaga tempo anggungannya. Ketika ring Arista ini sudah meraih tiga warna, Mandala yang juga bergelang Arista harus beberapa kali memanggung untuk bisa mengejar. Buldozer semakin jauh setelah mendapat tiga warna hitam (43 ¾). Namun Mandala terus memepet dengan bendera tiga warna. Sempat beberapa kali berbunyi untuk bisa mendapat hitam namun keburu peluit dibunyikan.
Di babak ketiga yang mulai panas, Buldozer lagi-lagi melaju dengan cepat. Bendera tiga warna kembali diraih. Kali ini Mandala hanya sanggup meraih dua warna hitam. Namun Candra Ghupta milik H Sugik yang berada di nomor 34 berhasil menyodok setelah mendapat tiga warna. Candra Ghupta semakin stabil di babak terakhir dan kembali bertahan di tiga warna dan bersaing dengan Mandala yang kembali tampil ciamik. Buldozer milik H Salim Andriyanto yang mendominasi di tiga babak berhasil dinobatkan sebagai juara I disusul Mandala sebagai runner up.
Di laga dewasa yunior yang turun beberapa gaco papan atas Bali, hanya melejitkan Sapta yang berhasil mencapai tiga warna di babak pertama. Bahkan di babak kedua hanya segelintir yang sanggup meraih dua warna hitam. Baru di babak ketiga Angling Darma dan Putra Idola berhasil melaju meraih tiga warna.
Memasuki babak keempat, Sapta kembali unggul dengan bendera tiga warna disusul Mercury milik H Anang AMG, dan Angling Darma yang kembali bertahan mendapat tiga warna memastikan sebagai pemenang pertama disusul Sapta dan Putra Idola debutan H Achmad Thosan.
Di laga piyik yunior yang penuh peserta, Cahaya Bali milik Kaswari Team sukses memetik tiga warna di babak pertama. Cahaya Bali yang berada di nomor 106 semakin joss di babak kedua dengan meraih tiga warna hitam. Cahaya Bali dipepet Deny Mantap milik Suparlan yang meraih tiga warna.
Memasuki babak ketiga Cahaya Bali bergelang AA kembali tampil ciamik meraih tiga warna. Kali ini Anak Naga milik Mindradjaja berhasil bersanding mendapat tiga warna bersama Bupati milik Wayan Rudiana. Namun di babak keempat giliran Deny Mantap yang sendirian meraup tiga warna. Dari hasil akumulasi poin, Cahaya Bali berhasil meraih podium utama.
Di laga piyik hanging yang juga full peserta, Kaswari Team kembali unggul melalui Bintang Kaswari yang tiga kali mendapat nilai dua warna hitam. Gaco bergelang Kaswari ini dipepet Al-Fatih bergelang Adhi BF milik Ach Yani Zain dari KMT Tabanan. Disusul Anak Tiri milik H Achamd Thosan bercincin Maestro Bali.
Selain gelang Kaswari yang mendominasi kelas piyik hanging, kini sudah mulai muncul tetasan peternak muda Maestro Bali dan AMG. Ada juga Bangun BF dan Wiras.
LPB seri VI yang digelar di lapangan Pengwil Sanur Bali oleh KMT yang digawangi Ach Yani Zein tampil beda. Tidak saja kualitas pertarungan masing-masing gaco yang rata-rata seimbang, juga kualitas lapangan yang membuat suara kontestan terang terdengar. Namun yang utama adalah tumbuhnya semangat kebersamaan bergotong royong, guyub rukun di antara kung mania untuk bersama-sama membangun perkututan Bali lebih maju.
Semangat saling mengeratkan tali persaudaraan begitu jelas terlihat di antara H Salim Andriyanto yang berusaha merangkul sesepuh perkututan Bali H Suparlan sesaat menyerahkan trofi juara I dewasa yunior. Begitu juga Gustu Adipati yang berkenan hadir ke lapangan dan banyak kung mania lawas, pemula yang ikut meramaikan lomba. Begitu juga candaan-candaan dengan menyiram air buat para pemenang dan penghormatan buat para pemenang dengan tidak menurunkan burung beberapa menit adalah wujud sportifitas.
Di akhir acara, puluhan doorprize sumbangan dari kung mania Bali diundi. Pemenang utama sebuah TV led diraih Mulyadi diserahkan langsung H Salim Andriyanto.
Ketua panitia KMT Cup 2019 Ach. Yani Zain mewakili panitia dan juri mengucapkan terimakasih kepada seluruh kung mania yang sudah berkenan hadir dan terimakasih buat rekan-rekan yang sudah memberikan dukungan doorprize seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *agrobur3