Puter Pelung
Liga Puter Pelung GBPH H.Prabukusumo,S.Psi Yogyakarta, Penuh Sesak Peserta, Juaranya Murni Tanpa Rekayasa

Liga Puter Pelung GBPH H.Prabukusumo,S.Spi Yogyakarta, Minggu 09 Februari 2020 menjadi agenda untuk yang kesekian kalinya digelar P5SI (Pemersatu, Penggemar dan Pelestari Puter Pelung Seluruh Indonesia) dengan tingkat keberhasilan memuaskan. Menempati lokasi di lapangan P3M Gedongan Kotagede, acara berlangsung dalam nuansa kekeluargaan.

Hadir dalam acara tersebut GBPH H.Prabukusumo, S.Psi. Dalam sambutannya Gusti Prabu mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berkenan untuk menghadiri acara liga. “Acara ini berkat dukungan Mas Acun sehingga saya bersedia untuk menggelar dan saya ucapkan banyak terima kasih atas kehadiran seluruh peserta,” jelas Gusti Prabu.
Ditambahkan pula oleh Gusti Prabu bahwa liga kali ini adalah bentuk dukungannya terhadap organisasi yang benar dan lurus, untuk memajukan hobi puter pelung dengan tulus dan ikhlas. Acun Hadiwidjojo mengatakan bahwa even ini adalah program P5SI untuk menyemarakkan hobi puter pelung di Indonesia.

“Saya tidak ada kepentingan pribadi dalam hal ini, Liga Puter Pelung GBPH.H.Prabukusumo,S.Psi murni untuk memberikan kesempatan dan ruang kepada seluruh penghobi agar bisa menyalurkan hobinya ditempat yang benar. Kami jamin bahwa acara yang kami gelar pasti mengedepankan fair play dan bukan untuk kepentingan pribadi. Urusan menang dan kalah saya serahkan pada yuri,” papar Acun Hadiwidjojo.
Apa yang dikatakan Acun Hadiwidjojo memang bukan isapan jempol. Isnawan, salah satu peserta Yogyakarta yang hadir dalam kesempatan tersebut mengakui bahwa kinerja juri betul-betul tidak memihak pada salah satu peserta. Seluruh rangkaian penjurian didasarkan dari performa burung pada saat itu.

“Juara yang jujur bukan juara rekayasa,” kata Isnawan singkat namun penuh arti. Lebih lanjut Isnawan mengatakan bahwa penjurian dalam even ini bisa memberikan kepuasan dan kepercayaan bagi peserta yang selama ini memang membutuhkan lomba yang benar-benar jujur tidak ada rekayasa. Jika hal itu dilakukan secara terus menerus, maka hobi puter pelung akan mengalami peningkatan yang luar biasa.
Keputusan juri untuk tidak memihak pada salah satu lomba diakui pula oleh Deny Hanan Malang. “Saya rasa penjurian sudah fair play, juri nampaknya bekerja secara professional dan tidak melihat siapa yang punya burung. Kondisi ini akan menjadi kabar bagus bagi perkembangan hobi puter pelung,” jelas Deny Hanan.

Sukses menghadirkan lomba dengan sistem penjurian yang fair play, diikuti pula oleh keberhasilan panitia mendatangkan peserta dalam jumlah melebihi kuota. Dua Kelas yang dibuka, semua penuh dan bahkan mengalami over load. Khairudin Decky, salah satu panitia mengakui bahwa sebelum pelaksanaan, tiket sudah penuh dan bahkan ada yang harus masuk daftar antri.

“Setiap kali P5SI mengadakan acara, peserta dijamin penuh. Seperti halnya Liga GBPH.H.Prabukusumo. meski persiapan terbilang singkat dan pengumuman waktunya juga tidak panjang, tapi peminat untuk mengikuti gelaran ini cukup besar. Seluruh tiket di Kelas Utama dan Madya tidak ada yang tersisa,” jelas Khairudin Decky.
Hal ini membuktikan bahwa P5SI masih menjadi jujukan bagi mereka para mania puter pelung yang menginginkan lomba fair play dan juara tanpa rekayasa. Para peraih jura di masing-masing kelas, harusnya bersyukur bahwa posisi juara yang mereka raih, memang murni karena kualitas dan performa burung pada saat itu.

Untuk di Kelas Utama, Gua Hiro’ orbitan H.Soli Madiun yang digantang pada nomor 52 ternakan Raden Solo 026 berhasil menjadi yang terdepan. Diikuti oleh Ajisaka andalan Syamsul Arifin Malang pada nomor gantangan 01, bergelang Bonekamu 281 diurutan kedua dan urutan ketiga diraih Puspuningrat milik Dr.Hartono Semarang pada nomor gantangan 16 ring PKJ 201.
Di Kelas Madya, Cendana orbitan Farid Retro Erlangga Team Madiun yang digantang pada nomor 07 ring FAM 014 berhasil menjadi yang terdepan. Disusul kemudian Jayandaru andalan Yaksa Nagabonar Surabaya pada gantangan 31 ternakan DBR 14 pada posisi kedua dan posisi ketiga akhirnya dimenangkan oleh Ridho milik PKJ Yogyakarta yang menempati nomor gantangan 23, puter pelung produk PKJ.

Di akhir acara, Khairudin Decky mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan seluruh peserta. Permintaan ma’af juga dilontarkan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. “Kami mengucapkan banya terimakasi atas dukungan seluruh peserta Liga Puter Pelung GBPH.H.Prabukusumo, S.Psi dan kamu meminta ma’af jika ada hal yang kurang berkenan selama penyelenggaraan acara,” terang Khairudin Decky.

