Perkutut
Liga Peternak Sidoarjo Seri I, Dukungan Peserta Luar Biasa, Santika, Bintang NIF dan Dozer Raih Poin Tertinggi
Sidoarjo terus berbenah. Lewat program kerek bareng, kung mania seakan diberikan kesempatan untuk lebih semangat dan eksis menekuni hobi perkutut. Budi Susilo, Ketua Sikumbang Asik mengatakan bahwa Sidoarjo kedepan ingin lebih baik dalam mencetak dan mengorbitkan burung kelas lomba.
“Kami ingin agar kedepan ada peningkatan semangat dan kualitas perkutut yang kami orbitkan, terutama untuk hasil ternak sendiri, makanya kami terus berbenah membuat program unggulan agar bisa merealisasikan apa yang kami inginkan,” tegas Budi Susilo. Salah satu program unggulan adalah lewat Liga Peternak Sidoarjo.
Program ini sudah mulai diujicoba pada Minggu, 10 Januari 2021. Hasilnya diluar dugaan. Tujuan utama gelaran yang menempati lokasi di lapangan Sikumbang Asik Desa Pilang hanya untuk lingkungan sendiri, artinya even yang membukat tiga kelas (Dewasa Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging) dikhususkan untuk peternak Sidoarjo.
Dengan cara ini Budi Susilo berharap ada greget yang dirasakan dan dilakukan peternak untuk lebih eksis dan berpacu mencetak serta mengorbitkan perkutut kelas lomba. Namun apa yang terjadi, ternyata gelaran ini diikuti juga oleh peternak dan peserta dari luar Sidoarjo. Hasilnya, peserta terdata di luar target.
Kelas Piyik Hanging yang ditargetkan hanya membuka 1 blok, ternyata melebihi kapasitas, peserta nyaris menembus angka 2 blok. “Kami sengaja membuka 1 blok untuk semua kelas karena ini adalah agenda perdana, namun ternyata peserta membludak dan diluar perkiraan panitia,” imuh Boy lagi. Padahal pemberitahuan sudah cukup jelas.
“Brosur sudah kami buat dan sebar bahwa gelaran kali ini adalah Liga Peternak Sidoarjo, ternyata yang ikut ada juga dari luar, kami tetap tampung, namun kesempatan untuk mendapatkan poin, langsung kami hapus,” ungkap Boy R, salah satu panitia. Liga kali ini dijelaskan bahwa ada poin bagi peraih juara 1 sampai 15, namun hanya mereka yang sukses mengorbitkan produk peternak Sidoarjo.
Beberapa peserta luar Sidoarjo yang terlanjur ngerek dan berhasil masuk juara, akhirnya tidak bisa menikmati perolehan poin. “Kami sepakat bahwa dua program unggulan akan digelar, untuk minggu pertama khusus Liga Peternak Sidoarjo sedangkan minggu akhir untuk umum, tapi nyatanya masih ada salah paham, saya memakluminya,” lanjut Budi Susilo.
Diharapkan kedepan, hal itu tidak akan terjadi lagi. Kehadiran peserta yang begitu besar, berimbas pada persaingan perebutan posisi kejuaraan. Di Kelas Dewasa Bebas, Santika orbitan Enggal Rewwin Sidoarjo produk ternak FDR yang dikerek pada nomor 39 menempati urutan terdepan.
Disusul kemudian Cloy andalan Lamidi Sidoarjo ring Discovery pada kerekan 26 sebagai peraih juara kedua dan posisi ketiga menjadi milik Gajah Sora amunisi Boy R Krian Sidoarjo, perkutut hasil ternak Gong Liu yang dikerek pada nomor 23. Di Kelas Piyik Yunior, Bintang NIF orbitan Ruddy, ternakan NIF pada kerekan 69 sebagai juara pertama.
Juara kedua ada Boston milik Triton pada kerekan 45. Namun sayang karena bukan peternak Sidoarjo, maka panitia membatalkan poin yang harus diterima. Posisi ketiga ada CDI amunisi Riono Tarik ring KIA pada kerekan 56. Di Kelas Piyik Hanging, Dozer orbitan Slamet M Sidoarjo produk ternak Wulyo yang menempati nomor gantangan 19 sebagai juara pertama.
Disusul kemudian Misterius andalan H.Leman Sidoarjo ring WKP pada gantangan 10 sebagai pemilik juara kedua dan posisi ketiga ada Bintang amunisi Budi Susilo ternakan The Matas yang digantang pada nomor 48. Hadir dalam acara ini Benny Mintarso, Ketua Bidang Penjurian P3SI Pengwil Jawa Timur.
“Program ini sudah kami koordinasikan dengan Pak Benny, semua kami sampaikan dan Alhamdulillah kami mendapatkan dukungan dan persetujuan, sehingga kedepan kami bisa lebih maksimal untuk merealisasikan program tersebut,” lanjut Boy R. Di akhir acara, Budi Susilo mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh peserta.