Connect with us

Perkutut

Liga Perkutut Sumenep Putaran 8 (Minggu, 10/09), Cuaca Memanaskan Tensi Perebutan Juara, Podium Pertama Dimenangkan Syahrini, Terlalu dan Bunga Desa

Published

on

Suara teriakan peserta memecah keheningan lapangan Langsar Timur Saronggi Sumenep. Sekitar 5 blok kerekan ditambah 2 blok gantangan tertancap di lapangan yang sudah mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Terlihat jelas, betapa kondisi hawa di sekitar lokasi panas dan menyengat.

Formasi juri yang diturunkan untuk menjadi pengadil di lapangan

Meski pepohonan ukuran raksasa tumbuh membuat sebagian sudut lapangan nampak hijau, namun cuaca panas belum beranjak meninggalkan lokasi acara Liga Perkutut Sumenep Putaran 8 yang dihelat pada Minggu, 10 September 2023. Hawa panas yang menyengat dirasakan penuh oleh beberapa juri.

Mereka sampai meminta air untuk menghilangkan dahaga. Meski demikian kondisi yang cukup membuat daya tahan menurun ini tidak membuat juri juga menurunkan semangat untuk menjalankan tugasnya. Karena yang pasti sebelum acara dimulai, Ketua Bidang Penjurian Pengda Sumenep, Kusno memberikan wejangan pada juri saat acara brefing.

Panitia berpose di depan trophy juara untuk para pemenang

“Saya harap juri harus menjadi profesionalitasnya, jangan mau di dekte sama peserta dalam menentukan kejuaraan. Tunjukkan bahwa kalian adalah juri independen tanpa bisa dipengaruhi,” tegas Kusno. Ditambahkan lagi bahwa juri harus saling bekerjasama dalam melakukan tugasnya dalam memudahkan koordinasi.

Suasana penjurian di Kelas Piyik Yunior

Gazali, juri nasional Sumenep mengatakan bahwa juri penilai harus berkoordinasi dengan koordinator tentang nilai penjurian, sehingga nantinya tidak timbul masalah ketika hasil rekapan sudah berada di meja perumus. “Saya sarankan kepada juri untuk berhati-hati dalam memberikan nilai, jangan sampai salah, karena dampaknya akan sangat besar,” jelas Gazali.

Hal senada disampaikan Faizal juri nasional asal Pamekasan. “Harus harus memberikan nilai sesuai dengan kualitas burung pada saat itu. Jangan takut memberikan nilai jika memang burung layak dan sebaliknya jangan sekali-kali memberikan nilai yang tidak sesuai dengan suara burung,” kata Faizal.

Kelas Piyik Hanging penuh sesak oleh serbuan peserta

Yudi, perumus yang hadir dalam acara bincang-bincang juga memberikan komentar. “Untuk pemberitahuan waktu berakhirnya penjurian, akan saya lakukan 10 menit sebelum berakhir dengan tujuan agar juri bisa lebih memaksimal dan menyelesaikan penilaian sebelum waktu habis,” ungkap Yudi.

Peserta yang tidak kebagian tiket, memarkir perkututnya di salah satu sudut lapangan

Sebelum acara dimulai, Wawan juri nasional Sumenep yang diminta bantuan untuk memberikan pencerahan soal diskualifikasi mengatakan bahwa Dis akan diberikan perbabak untuk Kelas Piyik Yunior dan pemberian diskualifikasi total diberikan pada Kelas Piyik Hanging.

“Jika burung sudah mencapai angka tertinggi, lalu pada babak berikutnya kena Dis, maka nilai yang sudah diraih akan hilang. Untuk Kelas Piyik Yunior pemberian Diskualifikasi hanya perbabak saja, sedangkan untuk Kelas Piyik Hanging, total semua babak,” papar Wawan.

Syahrini sukses menyelesaikan penjurian di podium pertama Dewasa Bebas

Kehadiran peserta dalam jumlah besar ini, sebenarnya bisa saja bertambah asalkan panitia masih memberikan kesempatan kepada kung mania untuk masuk daftar peserta. Kyai Muhammad, salah satu panitia menuturkan bahwa ada beberapa peserta yang terpaksa tidak bisa ikut karena tiket sudah habis terjual.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Dewasa Bebas

“Banyak yang tidak kebagian tiket, karena sudah habis, jika panitia masih mau membuka, mungkin jumlah total peserta akan lebih dari ini,” ungkap Ketua Team Mandaliya. Sementara itu, dari dalam arena disampaikan bahwa penjurian berlangsung sukses tanpa kendala. Empat babak yang diberikan untuk mengeksekusi peserta mampu dijalankan dengan baik.

Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan. Untuk Kelas Dewasa Bebas, podium pertama berhasil menjadi milik Syahrini, amunisi H.Masdar Talango, perkutut ternakan SKAD. Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 68 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, serta bendera tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga.

Terlalu sukses menangkan penjurian di podium pertama Piyik Yunior

Disusul kemudian Mama Muda, andalan H.Sunahwi Talango, yang dikerek pada nomor 30. Kemenangan perkutut ternakan NPD ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan ketiga, tiga warna hitam pada babak kedua dan dua warna hitam pada babak keempat. Dan tempat ketiga dimenangkan Natuna, perkutut orbitan Bambang Mabes Pamekasan, ternakan RSI Pojur.

Peserta yang berhasil meraih podium di Kelas Piyik Yunior

Keberhasilan perkutut yang dikerek pada nomor 41 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, tiga warna hitam pada babab ketiga dan dua warna hitam pada babak keempat. Di Kelas Piyik Yunior, juara pertama dimenangkan Terlalu amunisi Budi MW Pamekasan.

Kemenangan perkutut ternakan CT yang menempati nomor kerekan 155 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, bendera tiga warna hitam pada babak kedua dan bendera dua warna hitam pada babak keempat. Di urutan kedua, ada Bawaslu andalan Bambang Mabes Pamekasan.

Junaedi (kanan) sukses raih podium kedua Kelas Piyik Hanging

Kemenangan perkutut ternakan Mabes yang dikerek pada nomor 204 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, bendera tiga warna hitam babak ketiga dan bendera koncer pada babak keempat. Di susul kemudian Sopo Nyono orbitan Sahacung Gili Raja, perkutut bergelang Encung 604.

Peserta yang berhasil meraih juara di Kelas Piyik Hanging

Keberhasilan perkutut yang dikerek pada nomor 190 berkat raihan bendera tiga warna selama empat babak berturut-turut. Dan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik Bunga Desa amunisi H.Masdar Talango, perkutut ternakan HM-Pojur. Kemenangan perkutut yang digantang pada nomor 55 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua.

Bendera dua warna hitam pada babak ketiga dan bendera koncer pada babak keempat. Disusul kemudian Anti Badai andalan Junaedi Kalianget, perkutut produk ternak Naga Biru. Sukses perkutut yang digatang pada nomor 32 berkat raihan bendera dua warna hitam selama empat babak berturut-turut.

Dayar Andra BF Kalianget (dua kiri) berhasil mendapatkan doorprize emas antam

Di tempat ketiga, dimenangkan Gak Bahaya Ta, orbitan Tim Win’s Sampang, produk Win’s. Kemenangan perkutut yang digantang pada nomor 36 berkat raihan bendera dua warna pada babak pertama, dua warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat. Setelah penyerahan hadiah kejuaraan, panitia kembali mengundi doorprize utama berupa emas antam.

Setelah dilakukan pengundian, akhirnya doorprize utama ini berhasil dibawa pulang Dayat Andra Bird Farm Kalianget. Ketua Liga Perkutut Sumenep Kades H.Matsin menyerahkan langsung hadiah tersebut. Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh peserta. Dan permintaan ma’af disampaikan jika selam acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.