Perkutut
Liga Perkutut Sumenep Putaran 5 Bluto, Banyak Peserta Tak Kebagian Tiket, Mandalika Kibarkan Bendera Empat Warna, Gerbang Salam dan Desmosidici Tembus Podium Pertama
Meriah dan luar biasa. Itulah pemandangan yang bisa disaksikan dalam gelaran Liga Perkutut Sumenep Putaran 5, Minggu 11 Juni 2023. Lapangan Lavida Bird Farm Aeng Dhake Bluto menjadi bukti bahwa agenda kali ini benar-benar menjadi pelaksanaan yang mendapatkan banyak dukungan dari peserta.
Tiga partai yang dibuka (Dewasa Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging) mampu membuat penasaran kung mania untuk menjadi bagian dalam pelaksanaan tersebut. Informasi yang didapat dua kelas kerekan harus menambah jumlah blok yang sudah ditetapkan. H.Lutfiyanto selaku tuan rumah mengatakan bahwa awalnya Kelas Dewasa Bebas dan Piyik Yunior hanya menargetkan peserta 2 blok, tapi akhirnya harus menambah 1 blok lagi.
Jumlah tersebut sebanrnya bisa saja mengalami penambahan lagi, andai panitia masih memberikan kesempatan kepada kung mania untuk ikut memeriahkan gelaran yang didukung penuh oleh Pengcam Bluto, Kades Sukandar SKAD Bird Farm, H.Taufan TFN Bird Farm, H.Lutfiyanto Lavida Bird Farm, H.Rofik Tak Nyana Bird Farm, H.Sakur HSK Bird Farm, Kades Matsin Bintang Surya Bird Farm serta pihak yang memberikan kontribusi besar dalam kegiatan ini.
“Memang ada calon peserta yang tidak bisa ikut karena kami tidak mungkin menambah jumlah blok lagi karena lokasi tidak memungkinkan. Apalagi waktunya juga sudah mepet menjelang pelaksanaan. Jadi terpaksa kami tidak bisa memenuhi keinginan mereka,” ungkap H.Lutfiyanto.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kenyataan inilah yang akan menjadi masukan panitia untuk agenda berikutnya, sehingga kejadian seperti itu diharapkan tidak terjadi kembali. Seperti pada kegiatan sebelumnya bahwa juri sebelum menjalankan tugas, dilakukan briefing. Kali ini pertemuan langsung dipimpin Kusno Ketua Bidang Penjurian Peng Sumenep.
Dalam arahannya, Kusno sempat menyampaikan bahwa beberapa hari menjelang pelaksanaan, ada pihak-pihak yang berusaha menghubungi dirinya mempertanyakan soal Dewan Juri yang akan ditempatkan. Dengan tegas Kusno mengatakan bahwa semua sudah diatur panitia.
“Saya sampaikan pada mereka bahwa saya lebih paham siapa dan kemana Dewan Juri akan kami tempatkan berdasarkan kapasitas dari masing-masing calon Dewan Juri,” ungkap Kusno. Jadi untuk itulah diharapkan semua Dewan Juri, Koordinator dan Juri harus benar-benar bekerja secara profesional.
“Saya harapkan pada rekan-rekan untuk menunjukkan kinerja terbaiknya, tunjukkan bahwa kalian bisa profesional. Jangan ragu untuk menilai burung sesuai kualitas,” sambung Kusno. Ditambahkan bahwa juri jangan sampai ragu dan takut jika ada yang menyalah aturan, semisal gacor, pakor dan ngerot.
Langsung diskualifikasi jika itu memang nyata. Akhmad Mauluddin, juri nasional Sampang mengatakan hal yang sama. “Saya harap juri untuk berhati-hati karena kita diperhatikan, tugaslah dengan profesional,” harap Akhmad Mauludin. Untuk sistem penjurian, panitia bersama pihak terkait sepakat menetapkan pemberian bendera menggunakan 3 5 6 untuk
Kelas Dewasa Bebas. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, maka akan berubah menjadi 2 4 6 menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan mengingat karena kondisi pagi hari, cuaca terlihat mendung dan berpotensi turun hujan. Bahkan saat akan dimulai penjurian, gerimis hadir dan membuat penjurian sempat tertunda beberapa menit saja.
Selain peserta yang membludak, hadiah yang disediakan panitia juga luar biasa banyak. Untuk doorprize diundi pada masing-masing kelas. Sedangkan untuk doorprize utama berupa emas diundi untuk semua kelas. Wawan sang pembawa acara mengatakan bahwa doorprize kali ini banyak dan luar biasa. Ada 5 karung sak beras yang akan diundi. Kekhawatiran adanya gangguan cuaca, ternyata tidak terbukti.
Sampai acara usai, panas matahari menghangatkan lokasi acara dan membuat persaingan semakin seru dan menegangkan. Perebutan posisi kejuaraan, tak mampu terhindarkan. Di Kelas Dewasa Bebas, Mandalika amunisi 2 Putri HSF Pamekasan, berhasil membungkam lawan pada babak kedua dengan perolehan bendera 4 warna.
Memulai penjurian babak pertama dengan raihan bendera tiga warga, perkutut ternakan Magnum ini tetap nyantai mengikuti proses penjurian, padahal ketika itu tiga lawan sudah ada yang berhasil bendera tiga warna hitam, mereka adalah kerekan nomor 14 (Abu Dahbi orbitan Adiwarna Sampang), 21 (Gong Agung andalan Tim AKN Sampang dan 41 (Natuna amunisi Bambang mabes Pamekasan).
Mandalika yang berada di nomor kerekan 81, akhirnya membuat nyali lawan ciut pada babak kedua, saat penancapan bendera 4 warna terlihat di kerekan miliknya. Sementara kerekan 14 hanya meraih bendera dua warna hitam, kerekan 21 dan 41 bertahan dengan bendera tiga warna hitam.
Di babak ketiga, Mandalika berhasil meraih bendera tiga warna hitam, kerekan 41 tetap mempertahankan raihan bendera tiga warna hitam, sementara kerekan 21 hanya meraih bendera dua warna hitam. Dan di babak keempat Mandalika dipastikan meraih podium pertama setelah meraih bendera tiga warna.
Disusul kemudian Natuna, produk ternak RSI Pojur dengan raihan bendera tiga warna hitam pada babak ketiga dan tiga warna pada babak keempat. Dan tempat ketiga dimenangkan Gong Agung, produk AKN yang meraih bendera dua warna hitam pada babak ketiga dan dua warna pada babak keempat.
Di Kelas Piyik Yunior, gerbang Salam amunisi H.Hairul 3 Bintang Pamekasan berhasil menjadi yang terdepan. Keberhasilan perkutut ternakan M2 Bejo yang dikerek pada nomor 149 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, tiga warna hitam babak kedua, tiga warna pada babak ketiga dan dua warna hitam pada babak keempat.
Disusul kemudian Terbit Terang andalan Habib Boy Sumenep ring AF yang dikerek pada nomor 270 dengan raihan bendera tiga warna rata dari babak pertama, kedua, ketiga dan keempat. Ditempat ketiga ada Satria Muda orbitan Ach.Hamli Shofi GIli Raje. Kemenangan perkutut ternakan HSN 665 yang dikerek pada nomor 144 berkat raihan bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut.
Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Desmisidici amunisi Pepen GK Subang, keberhasilan perkutut ternakan Andri yang menempati nomor gantangan 32 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, bendera tiga warna hitam pada babak ketiga dan bendera dua warna pada babak keempat.
Disusul kemudian Bolo Deww andalan Jumadin Kalianget. Sukses perkutut ternakan Naga Biru yang digantang pada nomor 54 berkat raihan bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut. Dan ditempat ketiga ada Ferrari orbitan Dede Primarasa Bandung ring Alvin yang digantang pada nomor 03 dengan raihan bendera koncer pada babak pertama dan kedua, dua warna hitam pada babak ketiga dan tiga warna pada babak ketiga.