Perkutut
Liga Perkutut Sumenep #7 Paberasan, Dihadiri Bupati H.Achmad Fauzi Wongsojudo dan Siap Dukung Agenda LPI, Camelia, Manis Manja dan Hijet Madura Teruji di Cuaca Mendung dan Panas
Liga Perkutut Sumenep Putaran 7 yang dihelat pada Minggu, 08 September 2024, terasa luar biasa. Pasalnya orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten yakni Bupati Sumenep, H.Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, hadir mengunjungi peserta. Keinginan panitia Bupati bisa langsung membuka acara.
Namun karena kesibukan yang padat, H.Achmad Fauzi baru bisa sampai di Lapangan sepak bola Paberasan, lokasi penyelenggaraan acara, 15 menit sebelum babak pertama berakhir. Usai babak pertama, panitia memberikan kesempatan pada Bupati untuk memberikan sambutan.
“Ucapan terima kasih dari Pemerintah Kabupaten Sumenep karena sampai saat ini perkutut masih dilestarikan lewat berbagai kegiatan, seperti pada hari ini,” terang H.Achmad Fauzi mengawali sambutan. Lebih lanjut disampaikan bahwa perkutut adalah budaya yang sudah ada sejak jaman nenek moyang.
Disampaikan pula bahwa harapan dan keinginan sang Bupati agar perkutut yang digelar di Sumenep tidak hanya berupa kegiatan lokal dan regional, tetapi harus ada agenda nasional. “Kalau selama ini lomba di Sumenep hanya regional, maka tahun depan harus ada LPI. Untuk itulah mohon hal ini dikomunikasikan dengan kami untuk bisa menjadwal lomba LPI,” ungkap figur yang kini mulai menekuni hobi perkutut.
Setidaknya dengan kegiatan tersebut diharapkan bisa mendongkrak perekonomian yang ada di Sumenep. Diakhir sambutan Bupati Fauzi mengharapakan kegiatan ini sukses dan lancar. “Yang terpenting dalam kegiatan hari ini adalah kerukunan, kekompakan dan kebersamaan harus kita jaga sepenuhnya,” sambung Bupati lagi.
Sementara itu di awal acara, seperti biasanya, juri yang bertugas duduk bareng untuk menyamakan persepsi. Akhmad Mauludin juri nasional asal Sampang mengingatkan kembali kepada rekan-rekan untuk bisa fokus dengan apa yang menjadi tugas. Disinggung juga soal Pakta Integritas yang resmi diberlakukan agar bisa menjadi patokan dan pedoman juri.
Ditekankan juga soal penilaian yakni kenaikan dari nilai ke nilai. Akhmad Mauludin perjelas dan tekankan lagi pada juri, terutama untuk koordinator agar bisa memperhatikan performa burung di kalangan. Saat ini peserta lebih fokus pada kualitas burung tetapi tidak memperhatikan soal kualitas.
“Saya harap juri harus benar-benar memperhatikan soal suara burung, untuk menaikkan nilai, jangan hanya melihat kuantitas tetapi harus diimbangi dan didukung oleh kualitas burung itu sendiri,” ungkap juri nasional. Jika ada burung meski sudah mencapai jumlah suara, namun kualitas masih kurang, maka jangan sampai dinaikkan,” tegas Akhmad Mauludin.
Begitu juga dengan penghitungan dari bunyi ke bunyi, juri harus memperlihatkan kepada peserta, sehingga peserta merasa puas karena burungnya sudah diperhatikan dan menghitung dari bunyi ke bunyi sesuai aturan. Kegiatan kali ini juga mendapatkan dukungan yang luar biasa dari peserta.
Tiga kelas yang dibuka yakni Dewasa Bebas (2 blok), Piyik Yunior (4 blok) dan Piyik Hanging (2 blok), penuh sesak oleh peserta. Jumlah tersebut lagi-lagi tidak mampu menampung antuasias peserta untuk mengikuti kegiatan. “Jumlah blok yang kami sediakan memang kurang banyak, masih ada peserta yang tidak kebagian tiket, tapi kami tidak mungkin menambah jumlah blok lagi karena waktu tidak memungkinkan,” jelas Adi Sis selaku bagian pendaftaran.
Membludaknya peserta memang berimbas pada persaingan perebutan posisi kejuaraan. Kali ini para petarung yang ada di atas kerekan dan gantangan, benar-benar diuji. Selain harus berhadapan dengan lawan, kondisi cuaca yang tidak menentu (mending dan panas), membutuhkan performa ektra untuk bisa tampil secara maksimal.
Bahkan pada pagi sebelum pelaksanaan, hujan turun di lokasi acara. Empat babak penjurian yang dilangsungkan, akhirnya berakhir dengan pemenang di masing-masing kelas. Untuk Kelas Dewasa Bebas berhasil menjadi milik Camelia amunisi H. Sunahwi Talango. Keberhasilan perkutut ternakan Ababil yang menempati nomor kerekan 58 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama.
Dan tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Dilanjutkan oleh Srikandi andalan Monzal Lamilo Saronggi. Sukses perkutut bergelang DF yang dikerek pada nomor 04 berkat raihan bendera tiga warna rata selama empat babak berturut-turut. Ditempat ketiga ada Senandung Rindu orbitan Handang Semarang.
Kemenangan perkutut ternakan Atlas yang dikerek pada nomor 68 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Manis Manja amunisi Yayan Sumenep.
Keberhasilan perkutut ternakan Padma yang menempati nomor kerekan 178 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta bendera dua warna pada babak keempat. Menyusul kemudian Anak Singkong andalan Ko Apink Sumenep. Sukses perkutut ternakan Grand yang dikerek pada nomor 230 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga.
Serta dua warna hitam pada babak keempat. Diposisi ketiga ada Cinderella orbitan H.Sukandar Bluto. Kemenangan perkutut ternakan Skad yang ada dinomor kerekan 90 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan keempat serta bendera tiga warna pada babak kedua dan ketiga.
Untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Hijet Madura amunisi H.Zaini Dasuk Sumenep. Kemenangan perkutut ternakan Istana yang digantang pada nomor 11 berkat raihan bendera koncer pada babak kedua, bendera tiga warna pada babak ketiga dan bendera dua warna hitam pada babak keempat.
Disusul kemudian Putri Nirwana andalan H.Sinok Kolpo. Kemenangan perkutut ternakan Akasturi yang digantang pada nomor 85 berkat raihan bendera dua warna hitam selama empat babak berturut-turut dan tempat ketiga diraih oleh Papua orbitan K.Moh Zainul Kalianget.
Sukses perkutut ternakan Karunia yang digantang pada nomor 58 berkat raihan bendera dua warna hitam selama empat babak berturut-turut. Diakhir acara panitia mengucapkan banyak terima jauh atas dukungan dan kehadiran peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.