Connect with us

Perkutut

Liga Perkutut Madura 2025 Siap Digulirkan, Ini Harapan dan Keinginan Kung Mania (bagian 7 – habis)

Published

on

Liga Perkutut Madura memang belum digelar, namun efek yang ditimbulkan sudah terasa begitu luar biasa. Respon yang diberikan kung mania terkait rencana tersebut, terbilang berada pada level yang tidak main-main. Berikut komentar kung mania tentang harapan, masukan dan saran untuk pelaksanaan Liga Perkutut Madura.   

Liga Perkutut Madura diharapkan bisa menjadi konkurs idaman

Ir.Moh Arifin, MM, kung mania Bangkalan berharap Liga Perkutut Madura bisa terlaksana dengan tetap mengedepankan koordinasi bersama empat pengda yang ada di Madura. Fair play dan transparan tetap menjadi fokus yang tidak boleh terlewatkan. Komponen seperti Dewan Pengawas, keberadaannya bisa menjadi salah satu factor yang benar-benar memberikan manfaat saat dibutuhkan.

“Kalau bisa Dewan Pengawas jangan parkir di satu titik tapi harus mengelilingi lokasi yang menjadi tugasnya dan berusaha untuk dikenali, sehingga ketika ada peserta yang kebetulan membutuhkan, maka dengan gampang bisa menemukan,” terang mantan Ketua Pengda Bangkalan.

Lebih lanjut disampaikan bahwa komunikasi yang intens harus terus dilakukan dengan peserta untuk memudahkan dalam mencarikan solusi. “Kalau Dewan Pengawas orangnya terbuka dan enak untuk diajak ngobrol, maka peserta tidak akan sungka dan takut untuk melaporkan jika ada sesuatu yang dianggap menyimpang,” sambung Ir.Moh.Arifin, MM. 

Harapan lain adalah peternak bisa berkontribusi dalam pelaksanaan ini, sehingga hasil peternak bisa ditunjukkan. “Saatnya peternak kecil dan pinggiran bisa memberikan kontribusi pada pelaksanaan Liga Perkutut Madura, sehingga tidak hanya peternak besar yang memiliki peluang dan kesempatan saja. Saatnya rasa keadilan ditegakkan,” kata tokoh perkutut satu ini. 

Saatnya peternak di Madura bangkit dan mencetak produk unggulan kualitas lomba

Yang perlu diperhatikan pula adalah maalah menjaga ketertiban, terutama para joki. “Saya harap tidak ada teriakan, kalaupun ada tapi wajar. Untuk itulah empat Pengda bisa memberikan pencerahan di masing-masing kabupaten kepada kung mania untuk selalu bersikap tertib dan sopan,” harap Ir.Moh.Arifin lagi.

M.Hosnan Pamekasan mengaku mendukung penuh kehadiran Liga Perkutut Madura. “Saya kira prosedur untuk Liga Perkutut Madura sudah benar yakni koalisi dengan sesama Pengda. Namun yang perlu saya koreksi adalah soal komposisi pengurus inti antara Ketua dan Sekertari. Seharusnya dua orang ini berada dalam satu daerah, sehingga memudahkan dalam koordinasi,” tegas M.Hosnan.

Ditambahkan pula bahwa idealnya posisi Ketua dan Sekertaris harus berada dalam satu daerah. Hal lain yang menjadi masukan adalah konsistensi dari pengurus LPM. “Mudah-mudahan Liga Perkutut Madura tidak sampai putus di tengah jalan dan terus berakhir sampai tuntas,” harap pemilik Alar Bird Farm Pamekasan.

Soal vonis juri juga mendapatkan perhatian. Menurut M.Hosnan ketika memberikan vonis pada juri, ada baiknya memperhatikan tingkat kesalahan. Jangan asal memberikan sanksi apalagi jika sangki yang diberikan tidak sesuai dengan tingkat kesalahan, maka itu akan menjadi boomerang dan bahan tertawaan banyak pihak.

H.Lutfi Lavida Sumenep mengatakan hal yang sama. “Saya sangat setuju dan mendukung Liga Perkutut Madura. Sudah saatnya kita mandiri dan bisa menjadi daerah yang mampu menggelar kegiatan tanpa dukungan dari luar Madura,” ungkap pemilik Lavida Bird Farm. Ada pengalaman yang kurang nyaman ketika membicarakan soal kepedulian kung mania dalam hal ini peserta lomba.

Peternak di Madura, belum terlambat untuk membuktikan bisa menjadi yang terbaik

“Saya dan terman-teman sering kali ngobrol soal peserta dalam sebuah lomba. Peserta dari Madura selalu mendukung setiap lomba di luar, namun ketika kami menggelar kegiatan, timbal balik yang mereka berikan tidak sesuai,” ungkap H.Lutfi. Dengan kondisi demikian, maka sudah saatnya Madura membuat even sendiri karena dukungan pasti akan besar.

“Saya kira Liga Perkutut Madura adalah solusi bagus bagi peserta yang ingin tetap memberikan dukungan pada lomba. Kita buktikan bahwa tanpa peserta dari luar Madura, kita bisa menggelar kegiatan dengan jumlah peserta yang tidak kalah besarnya,” sambung H.Lutfi lagi.

Sugianto Pamekasan, mengaku senang dengan adanya Liga Perkutut Madura. “Bagus banget biar Madura tambah semangat. Ke depan dengan adanya LPM semakin wah, khususnya Pamekasan bisa memacu bagi pemula, ada daya tarik yang bisa menjadi penyemangat teman-teman,” kata Ketua Pengcam Kota Pamekasan.

Setidaknya dengan gelaran ini akan memacu dan menjadi motivasi bagi peternak, khususnya di Pamekasan bisa bangkit. “Saya yakin LPM akan sukses karena orang-orang yang ada di dalamnya merupakan tokoh yang sudah berpangalaman dan memiliki kapasitas sebagai pelaksana yang selalu sukses menggelar kegiatan.

Apalagi saat ini system penjurian yang dilakukan sudah bagus, maka Liga Perkutut Madura akan menjadi gelaran yang spektakuler dengan hasil memuaskan. Sunardi Pamekasan berkomentar yang sama. “Liga Perkutut Madura adalah sebuah harapan dan pertanyaan serta tugas yang harus diwujudkan. LPM bagi saya bagus karena akan menambah perburungan makin semarak dan yang pasti akan memajukan perkutut di Pamekasan dan Madura,” jelas pemilik King Bird Farm Pamekasan.

Disampaikan juga bahwa Liga Perkutut Madura adalah salah satu jalan menuju agenda besar yakni Sentra Perkutut Nasional. “Terus terang Sentra Perkutut Nasional harus bisa segera terwujud, namun salah satu yang harus dilakukan adalah memunculkan dulu produk unggulan dari peternak di Madura karena selama ini perkutut yang bagus belum berasal dari Madura. Ini tugas kita bersama,” ungkap Sunardi.

Adanya dominasi peternak di Jawa dalam setiap prestasi burung di arena lomba menjadi tantangan yang harus segera di akhiri.  M.Husni Labang Bangkalan juga mengomentari pelaksanaan Liga Perkutut Madura. “Untuk LPM tolong masalah penjurian jangan hanya wacana di media aja. Tolong konsep liganya harus betul-betul dibuat dengan sempurna, bukan hanya sekedar sebuah kebanggaan dan hanya mempertahankan ego sektoral,” tegas M.Husni.

Ditambahkan pula bahwa pengurus saat ini harus belajar dari apa yang sudah pernah dilalui. “LPM pernah gagal hingga vakum dan tidak bisa memenuhi target, tolong itu di evaluasi sebagai bahan menuju yang terbaik,” pesan M.Husni lagi.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.