Perkutut
Liga Hanging Sultan BF Surabaya Seri VII, Dollar Melempem di Babak Akhir, Brahma Ambil Alih Podium Pertama
Memasuki seri VII Liga Hanging Sultan BF Surabaya, kejar mengejar perolehan poin antar peserta makin menegangkan. Karena yang pasti para peserta hanya memiliki waktu tiga kesempatan lagi untuk mengumpulkan poin guna memastikan dirinya masuk menjadi pemenang dalam liga.
Menempati lokasi dilapangan Sultan Bird Farm di Jalan Sidotopo Wetan Surabaya, acara berlangsung dalam nuansa kekeluargaan. Makan bersama masih menjadi pemandangan yang bisa disaksikan. Menu prasmanan sengaja dihadirkan untuk memberikan rasa senang dan puas.
Dalam gelaran kali ini Rabu 14 Agustus 2019, para peserta yang hadir langsung pasang start. Dollar perkutut muda orbitan Jepar Surabaya yang menempati nomor gantangan 74 meraih kemenangan babak pertama dengan raihan bendera tiga warna hitam. Memasuki babak kedua, perlawanan diberikan Brahma perkutut andalan Agus BCA/Rizal Surabaya dengan raihan bendera tiga warna hitam.
Sementara Dollar hanya meraih tiga warna saja. Sampai babak kedua, hasil imbang diraih Dollar dan Brahma karena pada babak pertama Brahma meraih nilai bendera tiga warna. Usai turun minum, pertarungan kembali terjadi. kali ini Dollar memberikan tekan dengan mengembalikan performa seperti babak pertama.
Raihan bendera tiga warna hitam berhasil didapatnya, sementara Brahma hanya meraih bendera tiga warna. Sampai babak ketiga ini, Dollar unggul. Namun ternyata hasil ini bukanlah akhir dari perjuangan Brahma. Masih ada tersisa satu babak untuk memastikan siapa yang berhak menempati podium pertama dan berhak pula atas poin 100.
Saat peluit tanda babak keempat dibunyikan, tanpa menunggu waktu lama, kedua perkutut piyik ini langsung unjuk kebolehan. Injuri time menjadi masa-masa dimana semua akan ditentukan. Hasil babak keempat menunjukkan bahwa sampai peluit tanda berakhirnya penjurian dibunyikan, Brahma yang digantang pada nomor 35 unggul dengan raihan nilai tiga warna hitam.
Hasil ini menobatkan perkutut bergelang BN ini sebagai Jaura pertama. Dollar yang berusaha melakukan perlawanan, tak mampu berbuat banyak karena hanya meraih nilai bendera dua warna. Dengan demikian perkutut ternakan Atlas ini harus menerima keputusan sebagai peraih posisi kedua.
“Sayang sekali Dollar kurang bunyi di babak keempat, andai saja mau tampil, saya yakin bisa juara satu,” terang Jepar yang dihubungi usai penjurian. Dan urutan ketiga diraih oleh Kian Santang amunisi H.Jay/H.Rehan Binuang Kalimantan Selatan. Perkutut bergelang Batu Hitam yang digantang pada nomor 38 meraih nilai bendera tiga warna pada babak pertama, dua warna hitam babak kedua, tiga warna babak ketiga dan tiga warna hitam pada babak keempat.
“Kian Santang kurang bunyi, malah bagusnya saat babak keempat, tapi saya yakin masih punya kesempatan untuk menang pada lomba berikutnya,” jelas H.Atro sang perawat. Dengan hasil ini maka akan merubah peta hasil sementara liga. H.Djainuri yang hadir pada acara ini mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan saya ucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya. Apabila ada yang kurang berkenan, saya juga minta ma’af,” tutur H.Djainuri. Menurut Mbah Karjo selaku panitia mengatakan bahwa untuk even Liga Hanging berikutnya akan diumumkan lebih lanjut. “Tunggu saja informasi dari kami kapan Liga Hanging Sultan berikutnya,” kata Mbah Karjo.