Perkutut
Liga Hanging Sampang Putaran VIII Banyuates, Piyik Yunior Masih Jadi Partai Tambahan, Jaringan dan Cahaya Agung Duduki Podium Pertama
Antusias kung mania Sampang untuk terus menyemarakkan Liga Hanging tidak pernah pudar. Memasuki putaran VIII yang digelar pada Rabu, 10 November 2021 di lapangan Banyuates, keikutsertaan peserta mencapai 4 blok. Angka tersebut sebenarnya bisa saja bertambah, andai panitia masih memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjadi bagian dari kegiatan tersebut.
H.Yusuf NS selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa lokasi yang terbatas, tidak bisa lagi menambah jumlah blok gantangan. “Lokasi yang kami pilih hanya cukup untuk menyediakan 4 blok gantangan untuk Piyik Hanging,” jelas pemilik WAS Bird Farm Banyuates Sampang.
Masih menurut H.Yusuf sebenarnya ada banyak lahan yang bisa dipilih untuk menjadi lokasi, namun terkendala pada masa tanam yang saat ini sedang terjadi. “Kalau lahan banyak, tapi saat ini sudah masuk masa tanam, sehingga kami tidak bisa mencari tempat yang lebih luas,” sambung Ketua Pengcam Banyuates. Even kali ini juga dimeriahkan oleh partai tambahan yakni Piyik Yunior yang berhasil membuka 2 blok.
“Karena banyak usulan dari rekan-rekan untuk membuka kelas Piyik Yunior, maka akhirnya kami tambah kelas yang lain,” kata H.Yusuf lagi. Akhmad, juri nasional asal Sampang mengatakan bahwa Liga Hanging Sampang diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi peserta untuk mengikuti aturan yang ada.
Artinya bahwa ada aturan-aturan yang harus dipatuhi dan ditaati peserta. Semisal untuk Kelas Piyik Hanging, karena namanya piyik, maka burung yang terlalu gacor akan dibatasi penilainya hanya 2 warna saja. Sedangkan untuk di Kelas Piyik Yunior, burung yang terlalu gacor, nilai mentok hanya diberikan 2 warna hitam.
Aturan tersebut langsung diumumkan sebelum acara penjurian dimulai. “Saya ingin peserta paham bagaimana sistem penjurian di Kelas Piyik Hanging dan Piyik Yunior, karena ini kelas Piyik, maka burung yang terlalu gacor akan kami batasi dalam memberikan penilaian,” ungkap Akhmad.
Sementara itu, informasi dari dalam lapangan terjadi perebutan posisi kejuaraan yang begitu seru dan menegangkan. Kejar mengejar nilai terjadi dari babak ke babak. Tidak hanya di Kelas Piyik Hanging, tetapi juga di Kelas Piyik Yunior. Cuaca cerah dan cenderung panas, semakin menambah sengitnya persaingan perburuan posisi juara.
Empat babak yang disediakan, akhirnya menetapkan siapa saja yang layak mendapatkan posisi kejuaraan. Untuk di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil diberikan pada Jaringan orbitan H.Yusuf NS Banyuates Sampang, perkutut bergelang JBM yang dikerek pada nomor 46.
Keberhasilan tersebut berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, dua warna pada babak kedua, dua warna hitam pada babak ketiga dan tiga warna hitam pada babak keempat. Dilanjutkan kemudian oleh Kramat Jati andalan Mat Raki Ketapang produk ternak Delfina yang menempati kerekan 56 setelah berhasil meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua serta tiga warna pada babak ketiga dan keempat.
Di urutan ketiga ada Purnama amunisi H.Muksin Banyuates ternakan Bhening dengan hasil bendera dua warna hitam pada babak pertama dan ketiga serta tiga warna pada babak kedua dan keempat. Di Kelas Piyik Hanging, Cahaya Agung amunisi Dafa AKN Sampang produk ternak AKN yang menempati nomor gantangan 151 berhasil mempertahankan podium pertama.
Sukses tersebut didapat setelah mengkoleksi nilai bendera tiga warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta dua warna hitam pada babak kedua. Urutan selanjutnya ada Tak Nyana andalan H.Sholeh Sampang. Sukses perkutut bergelang King Sutra yang digantang pada nomor 108 ini berkat raihan bendera koncer pada babak pertama dan tiga warna pada babak ketiga dan keempat.
Ditempat ketiga ada Dua Putri orbitan Kades Sawah Tengah Robatal, ring Mahapatih pada gantangan 200 dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan keempat, dua warna pada babak ketiga dan tiga warna pada babak kedua.