Connect with us

Perkutut

Liga Hanging Sampang Putaran IV Membludak, Bangladesh Tak Ada Lawan, Predator Pastikan Podium Pertama di Injuri Time

KONBUR Tayang

:

Setelah cukup lama terhenti, akhirnya hobi perkutut di Sampang Madura bisa kembali dinikmati. Even perdana bertema kung mania bersilaturrahmi menyalurkan hobi dihelat pada Sabtu, 21 Agustus 2021 lewat agenda Liga Hanging Sampang Putaran IV. Menempati lokasi di lapangan AKN Pangarengan, acara begitu luar biasa.

Bangkladesh tampil tanpa perlawanan di Kelas Piyik Hanging

“Alhamdulillah hari ini kami bisa kembali membuka lapangan yang telah lama tutup akibat PPKM. Hal ini tentu menjadi awal bagi kami untuk kembali beraktifitas menyalurkan hobi perkutut yang lama terhenti, mudah-mudahan kami bisa kembali menggelar agenda yang sama tanpa ada lagi larangan,” terang H.Moh.Aksan selaku tuan rumah.

Meski mereka kembali bisa turun ke lapangan, namun protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama para kung mania yang berada di arena. Masker, cuci tangan dan jaga jarak mendapatkan perhatian ketat. Panitia berupaya agar pelaksanaan acara tidak sampai menimbulkan clusster baru, sehingga fokus untuk menerapkan aturan yang sudah dibuat, tidak sampai dikesampingkan.

Agenda perdana pasca PPKM diberlakukan ini seakan menjadi penebus rasa rindu dan kangen kung mania untuk kembali turun ke lapangan. Serbuan para mania untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan ini terbilang luar biasa. Dua Kelas yang dibuka yakni Piyik Hanging dan Piyik Yunior, langsung ludes dalam hitungan hari.

Predator memastikan juara pertama di injuri time

Bahkan ada beberapa peserta yang tidak kebagian tiket. Khusus di Kelas Piyik Hanging, panitia membatasi peserta hanya dari Sampang saja. “Sesuai namanya, agenda kali ini adalah Liga Hanging Peternak Sampang, jadi kami hanya memberikan kesempatan pada peserta khusus dari Sampang karena ada hitungan poin,” ungkap H.Moh.Aksan.

Demi memberikan kesempatan pada kung mania luar kota agar bisa ngerek bareng, panitia membuka Kelas Piyik Yunior. “Untuk Kelas Piyik Yunior bebas diikuti oleh siapapun dan dari manapun,” lanjut pemilk AKN Bird Farm. Tiga blok untuk Piyik Hanging dan empat blok untuk Piyik Yunior tidak menyisakan tiket satupun.

“Target kami sebenarnya hanya untuk kalangan sendiri, tapi kami tetap memberikan kesempatan pada orang luar untuk ikut, ternyata banyak yang tidak bisa ikut karena kehabisan tiket. Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh peserta dan meminta ma’af bagi peserta yang tidak kebagian tiket,” sambung Kepala Desa Pangerangan Sampang.

Peserta yang ditetapkan berprestasi di Kelas Piyik Hanging

Dari data yang masuk, peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut berasal dari, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan dan Surabaya. Kehadiaran mereka berdampak pada serungya perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan menegangkan. Cuaca cerah semakin menambah sengitnya perang para peserta untuk meraih nilai tertinggi.

Empat babak penjurian yang diberikan, akhirnya menentukan posisi kejuaraan di masing-masing kelas. Untuk podium pertama di Kelas Piyik Hanging, Bangladesh, orbitan anyar H.Yusuf NS Team WAS Banyuates berhasil mengumpulkan poin tertinggi yakni 150 setelah berhasil menyingkirkan lawan-lawannya.

Bangladesh awalnya merupakan amunisi Gaffar PGM Sampang ring SB yang resmi di take over H.Yusuf menjelang detik-detik penjurian berakhir. Dikatakan oleh Gaffar bahwa Bangkladesh baru pertama kali turun di lapangan dan ternyata mau tampil. Saat itulah H.Yusuf berminat untuk memilikinya sampai akhirnya kata sepakat terjadi.

Peserta yang ditetapkan sebagai peraih juara di Kelas Piyik Yunior

“Memang benar, Bangladesh sudah pindah dari saya ke tengah H.Yusuf Banyuates, soal mahar yang kami sepakati, harganya fantastic,” jelas Gaffar tanpa menyebut pasti nilai nominal. H.Yusuf sendiri mengaku cukup terkagum dengan performa yang ditampilkan perkutut berusia sekitar 2,5 bulan ini. “Saya memantau burung ini dari awal, kualitasnya bagus, makanya saya tertarik,” jelas H.Yusuf NS.

Sampai akhirnya keinginan untuk memiliki produk tersebut disampaikan pada sang pemilik dan gayung bersambut. Gaffar sepakat melepas andalan yang baru saja didapatnya. Menyusul pada  urutan kedua ada Tripas andalan Kades Terak Sampang, perkutut ternakan TD yang digantang pada nomor 60.

Sedangkan pada tempat ketiga diraih Gajah Mada amunisi Kades Pandan Omben produk ternak bergelang Pandan yang menempati nomor gantangan 07. Untuk di Kelas Piyik Yunior, podium pertama menjadi milik Predator, orbitan H.Syaiful Pamekasan. Menempati nomor kerekan 69, perkutut ternakan Segar ini begitu kuat untuk dikalahkan lawan.

Kemenangan Predator diwarnai adegan dramatis. Raihan bendera yang sempat didapat pada awal-awal babak, membiarkan peluang raih juara pertama berlalu. Di babak pertama raihan bendera hanya berada pada nilai dua warna hitam, babak kedua Predator berhasil menambah nilai dengan raihan tiga warna. Begitu juga pada babak ketiga sama-sama meraih 3 warna.

Kelas Piyik Hanging full tak ada tempat yang kosong

Memasuki babak keempat, sampai pertengahan penjurian, Predator hanya meraih bendera dua warna hitam. Kondisi inilah sempat menempatkannya pada daftar juara sementara di urutan ketiga. “Diakhir penilaian babak keempat, saya sadar bahwa Predator hanya bisa meraih juara tiga karena kalah nilai,” ungkap H.Moh.Syaiful.

Namun siapa sangka, di injuri time ketika penjurian memasuki dua menit akhir, tiba-tiba Predator kembali mengeluarkan suara indahnya dan seketika itu, juri langsung menambah bendera untuknya menjadi tiga warna. Hasil inilah yang akhirnya meloloskan Predator sebagai peraih urutan pertama.

“Detik-detik menegangkan, saat penjurian kurang 2 menit ternyata Predator mau bunyi bagus dan langsung dapat tambahan bendera menjadi tiga warna,” terang Kepala Desa Kadur Pamekasan. Menyusul kemudian pada posisi kedua, Monalisa andalan Goppar/Tim GM Sampang, perkutut hasil produk Pesona HSN ini dikerek pada nomor 34.

Untuk podium ketiga akhirnya jatuh ke tangan New Pantura andalan H.Yusuf NS Banyuates, perkutut ternakanWAS yang menempati nomor kerekan 01. “Alhamdulillah produk WAS Bird Farm sekarang sudah mulai muncul bagus. mudah-mudahan prestasinya bisa terus berlanjut dan banyak muncul produk bagus lainnya,” harap pengusaha sukses di bidang tambak udang.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.