Perkutut
Liga Hanging Sampang Putaran 2, Persembahan Terbaik Lima Warna Black Mamba Amunisi H.Kamil Pamekasan, Gerbang Salam dan Armada Agung Menyusul di Podium Pertama
Liga Hanging Sampang Putaran 2 bertajuk PGM Cup yang dihelat pada Mingu, 19 Maret 2023 mampu menyuguhkan sebuah gelaran yang luar biasa. Meski kemasan hanya berupa liga, namun rasa yang dipertontonkan oleh peserta seperti berada dalam sebuah gelaran se-level konkurs nasional Liga Perkutut Indonesia.
“Rugi kalau sampai melewatkan gelaran Liga Hanging Sampang dengan titel PGM Cup karena dalam gelaran ini banyak yang bisa dinikmati dan dirasakan oleh peserta dan kayaknya tidak pernah dipersembahkan dalam sebuah konkus se-level seperti apa yang kami sajikan,” jelas Zainul Ghaffar Ketua Pengda Sampang.
Lebih lanjut disampaikan bahwa even yang menempati lokasi di Lapangan AKN Bird Farm Pangarengan, mampu menjadi tontonan yang luar biasa, bukan saja kemasan yang diberikan panitia, tetapi aksi heroik yang dihadirkan oleh beberapa peserta yang berada di atas kerekan ataupun di atas gantangan.
Dalam liga kali ini terjadi perang bintang, terutama di Kelas Dewasa Bebas. Para peserta yang masuk daftar, adalah kung mania level atas yang selalu aktif dan eksis tarung di gelaran nasional. Aksi yang dimaksudkan adalah kehadiran Black Mamba, amunisi H.Kamil/Tim HK Pamekasan.
Perkutut produk ternak IMR yang berada di atas kerekan bernomor 32 berhasil memukau penonton yang berada dipinggir lapangan. Dalam aksinya Black Mamba tampil begitu dominan dari babak ke babak, terutama di babak pamungkas mampu membuat pusing beberapa peserta karena aksi hebatnya.
Mengawali babak pertama raihan tiga warna hitam berhasil didapat dengan mudah. Memasuki babak kedua, performa Blakc Mamba semakin beringas, juri yang menjadi pengadil tak mampu membiarkan perkutut satu ini untuk lepas dari pantauan. Performa dahsyat yang dipertontonkan akhirnya memutuskan pemberian bendera 4 warna.
Hasil tersebut bertahan sampai babak ketiga. Black Mamba terus memberikan tontonan luar biasa. Di babak keempat, Black Mamba kembali berulah, kali ini performa yang diperlihatkan membuat banyak pasang mata tidak bisa menolak jika apa yang dilakukannya harus mendapatkan nilai lebih maksimal dari raihan sebelumnya.
Beberapa peserta, termasuk Ketua Pengda Sampang yang ikut memantau penampilan sang bintang ini mengaku harus mengakui kehebatannya. ”Step berkali-kali yang diperlihatkan Black Mamba tanpa salah, seperti burung rekaman. Semua orang yang melihat dan menyaksikan mengakui bahwa burung ini layak mendapat 5 warna tanpa ada bisikan yang gak enak,” ungkap Zainul Ghaffar.
Menyusul berikutnya pada urutan kedua, Superman orbitan yang sama milik H.Kamil/Tim HK Pamekasan. Menempati nomor kerekan 12, perkutut ternakan ShaSha berhasil mengoleksi nilai tiga warna pada babak pertama. Memasuki babak kedua, Superman makin giat dengan raihan bendera tiga warna hitam.
Namun di babak ketida dan keempat, Superman hanya meraih bendera masing-masing tiga warna. Sedangkan di posisi ketiga ada Defender andalan Dede Primarasa/Bos BK Bandung perkutut bergelang DBL. Keberhasilan peserta yang dikerek pada nomor 04 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama.
Kemudian tiga warna pada babak kedua dan ketiga serta tiga warna pada babak keempat. Untuk kelas Piyik Yunior juara pertama berhasil di raih Gerbang Salam amunisi H.Hoirul 3 Bintang Pamekasan. Kemenangan perkutut ternakan M2 Bejjo yang dikerek pada nomor 129 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat serta tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga.
Disusul kemudian Kolbun Salim orbitan Boss Athif Sampang. Keberhasilan perkutut ternakan TGM BF yang dikerek pada nomor 173 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Diurutan ketiga ada terlena andalan Syafi’i Team Koncer Pasuruan.
Kemenangan perkutut ternakan AMT yang dikerek pada nomor 171 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan ketiga, dua warna pada babak kedua dan dua warna hitam pada babak ketiga. Untuk di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Armada Agung amunisis Tim Ababil Sampang.
Perkutut ternakan Ababil yang menempati nomor gantangan 16 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, dua warna pada babak ketiga dan tiga warna hitam pada babak keempat. Disusul kemudian Ken Arok amunisi Matraki Ketapang, perkutut ternakan Delfina.
Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 43 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan keempat serta dua warna hitam pada babak ketiga. Dan ditempat ketiga ada Ujung Tembok milik K.Jasuli Pamekasan, perkutut ternakan Trobos yang berada pada nomro gantangan 08 dengan raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, ketiga dan keempat serta tiga warna pada babak kedua.
Sukses penyelenggaraan ini berkat dukungan yang luar biasa dari peserta. Selama proses penjurian berlagnsung, tidak Nampak adanya protes dan hambatan. Semua itu berkat breefing yang dilakukan panitia dan juri di awal acara. Ketua Bidang Penjurian Pengda Sampang AKhamd Mauluddin memberikan penjelasan secara detail proses penjurian, baik di kelas kerekan ataupun hanging. Untuk di Kelas Piyik Hanging, diskualifikasi total untuk burung gacor dan pakko sedangkan di Kelas Piyik Yunior, diskualifikasi dilakukan perbabak untuk burung yang gacor dan juga pakkor.
Begitu juga dengan ketua pengda, berusaha mewanti-wanti juri untuk melakukan tugasnya dengan baik dan benar. “Saya titip juri yunior pada juris enior untuk di bimbing apabilah ada kekurangan, maka untuk diberikan masukan. Kualitas penjurian kita tidak kalah kualitas dengan daerah lain,maka jangan segan memberikan penilaian kalau memang burung itu layak dan jangan sekali-kali mengangkat nilai apabila kurang kerja supaya tidak menjadi polemic,” ungkap pemilik PGM Bird Farm.
Lebih lanjut disampaikan bahwa tunjukkan kinerja yang baik bahwa Madura tidak hanya tempatnya burung, perawat dan pelomba saja, melainkan juri pun juga bisa jadi acuan kedepannya dengan peraturan yang ada untuk menuju Madura Sentra Perkutut Nasional.jika kondisi ini bisa terus diciptakan, maka setiap kegiatan akan menuai sukses besar.
Seperti pada pelaksanaan Liga Hanging Sampang Putaran 2 PGM Cup, peserta membludak, sampai-sampai banyak peserta yang tidak kebagian tiket. Dalam acara tersebut, panitia juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk menikmati menu makan berupa nasi buchory.
Setidaknya Pengda Sampang telah berbuat baik untuk menyemarakkan hobi perkutut. “Walaupun Sampang sudah lebih dari 6 tahun belum kebagian jatah LPI, Alhamdulillah tadi kita suguhkan dengan bunyi burung berlabel juara LPI,” sambung Zainul Ghaffar lagi.