Perkutut
Liga Hanging Pro Pemula Jember Seri-1: Terapkan Aturan Baru Penilaian Tiga Burung Jadi Korban, Gozila dan Dewa Raih Poin Tertinggi

Sesuai rencana, akhirnya seri pertama “Liga Perkutut Pro Pemula” yang dikemas oleh H. Badri bersama panitia liga di awal tahun ini. Tepatnya hari Minggu, 7 Januari 2024, di lapangan Desa Pringgowirawan, Sumberbaru, Jember. Juga mendapat respon yang luar biasa, baik oleh Kungmania lawas maupun para pemula.

Terbukti, dari dua kelas yang dibuka oleh panitia, yaitu 2 blok kelas piyik hanging A (untuk umum) dan 1 blok kelas piyik hanging B (untuk pemula). Nyaris semuanya terisi penuh, hanya tersisa sekitar 15% saja yang kosong.

“Selamat datang dan alhamdulillah, akhirnya seri pertama liga hanging pro pemula hari ini bisa terlaksana dengan baik. Dan meskipun masih ada beberapa lembar tiket yang tersisa, tapi panitia merasa puas. Karena antusias, semangat dan dukungan peserta yang hadir, sangat mengembirakan,” tutur H. Badri selaku ketua Pengcam Sumberbaru saat mengawali sambutannya.

“Dan saya atasnama panitia liga, hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih. Baik kepada para peserta yang hadir maupun kepada ketua Pengda Jember yang terus mensupport kegiatan ini. Mudah-mudahan gelaran liga berikutnya bisa sukses sampai seri terakhir nanti,” tambah H. Badri yang juga sebagai ketua pelaksana.

Sementara ketua Pengda Jember Kumoro Atmaja, saat diberi kesempatan berikutnya. Selain ia mengaku senang dengan semaraknya liga hanging pro pemula ini. Ia juga selalu mengingatkan kepada kru juri yunior yang bertugas, untuk bekerja profesional sesuai dengan aturan P3SI yang sudah ditetapkan.

“Betul, saya berharap juri-juri bekerja profesional dan amanah demi terciptanya lomba yang fair play. Karena ini akan membawa nama baik Pengda Jember, Pengwil Jatim maupun P3SI Pusat,” pesan Kumoro saat memberi arahan kepada juri yunior yang didampingi oleh Heppy Jurnas Senior Jember.

Bahkan dikesempatn tersebut Happy juga mengikatkan kepada yuniornya. Untuk hati-hati saat memberi nilai dan tidak keburu menaikkan nilainya. “Betul, apalagi 20 Desember 2023 kemarin sudah diputuskan uji coba aturan baru soal penilaian piyik hanging dan piyik yunior tanpa diskulifikasi. Aturan baru ini perlu kita sosialisasikan langsung,” tegas Happy.

Dan setelah selesai pengarahan atau briefing juri yunior oleh ketua Pengda Jember bersama Happy Jurnas Senior. Tepat pukul 08.00 WIB, liga hanging pro pemula seri pertama pun resmi digulirkan. Sontak saja, suasana menjadi ramai oleh hingar bingar anggung merdu suara jago perkutut piyik.

Adu mental dan kualitas anggung untuk mendapat nilai terbaik, betul-betul terjadi cukup ramai dan ketat, baik di kelas hanging A maupun hanging B. Sedangkan 2 dewan jurnas senior, yaitu Teguh dan Happy. Ditugaskan khusus oleh panitia untuk membantu dan mengawasi kerja juri yunior dari luar arena.

Namun setelah babak pertama akan berakhir, rupanya penerapan aturan baru ini benar-benar membawa korban. Khusunya di kelas piyik hanging A, yang memang banyak diikuti burung piyik-piyik kualitas. Baik dari peternak lokal Jember sendiri maupun dari peternak lokal luar kota.
Korban pertama piyik yang di gantangan dinomor 43, dimana burung ini sudah dinilai gacor. Karena sesuai Surat Keputusan P3SI nomor : 37/SK/P3SI/XII/23 berbunyi, apabila burung piyik ngerot, mbekur-bekur dan gacor. Maka burung tersebut tidak didiskualifikasi, cukup diberi bendera maksimal 2 (dua) warna untuk seluruh babak dan diberi tanda.
Dan korban berikutnya di babak kedua, piyik yang digantangangan nomor 6. Dimana piyik tersebut juga dinilai mbekur-bekur dan gacor. Begitu pula saat masuk babak ketiga, giliran piyik yang menempati nomor gantangan 13, yang mendapat bendera 2 warna plus tanda. Karena dinilai mbekur-bekur dan gacor oleh juri yang bertugas maupun oleh dewan.

Dan sampai babak keempat berakhir, tidak ada lagi piyik yang jadi korban, hanya 3 burung. Namun yang sangat menggembirakan dari penerapan aturan baru ini. Tiga pemilik burung tersebut, mau menerima keputusan itu dengan lapang dada.

Akhirnya perburuan poin tertinggi di liga hanging pro pemula seri pertama. Di kelas piyik hanging A, nama Gozila yang jadi andalan Valentino Bossy dari Jatiroto, Lumajang. Piyik hasil produk Rubicon BF Jember ini berhasil mengamankan tersebut, setelah mendapat nilai 43¼, 43½, 43¼ dan 43.

Sedangkan Naga Bonar bergelang Pelita Sukowono, Jember hasil kebun H. Sofyan sendiri. Hanya puas menempel di posisi kedua setelah mendapat nilai 43¼, 43¼, 43¼ dan 43. Dan disusul oleh Sinta milik H. Badri yang juga hasil dari oplosan kandangnya sendiri yaitu Hebad BF Sumberbaru, Jember, dengan nilai sama 43¼, 43¼, 43¼ dan 43.

Selanjutnya untuk kelas piyik hanging B. Poin tertinggi berhasil diraih oleh Dewa milik H. Rohim dari Ranuyoso, Lumajang. Piyik bergelang Only BF Pasuruan ini sukses mengamankan poin penuh 150, setelah mendapat nilai rata 43¼ selama empat babak penuh.

Baru disusul kemudian oleh Mandala produk HG BF milik Artasem dari Tanggul dengan nilai 43¼, 43, 43¼ dan 43¼. Lalu posisi ketiga ada Babur Rizik milik Rohman Lumajang, Leman Seto milik M. Khairul Jember dan Roma andalan H. Robby Balung mengunci posisi lima besar. Dan nominasi kejuaraan dan poin, selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara.
Dan yang menjadi kejutan di liga kali ini adalah, hadir Wakil Pimpinan DPRD Jember, yaitu Dedy Dwi Setiawan yang tanpa diketahui sebelumnya. Baik oleh panitia penyelenggara maupun oleh Kungmania yang hadir. Sehingga benar-benar surprise bagi semua yang hadir dan juga panitia.

Dedy Dwi Setiawan, sengaja hadir ditengah-tengah Kungmania, selain memang hobi di dunia perburungan, khususnya burung kicau. Beliau juga ingin mensupport langsung perkembangan dunia perkutut di Jember ini biar tambah ramai dan semarak.

Terbukti, saat diberi kesempatan untuk menyerahkan tropy kepada para juara. Wakil Pimpinan termuda di DPRD Jember ini langsung menuju podium kehormatan. Dengan didampingi oleh Kumoro Atmaja ketua Pengda Jember dan H. Badri selaku ketua panitia liga.

Bahkan kepedulian Dedy Dwi Setiawan di komunitas perkutut Jember, bukan hanya sekedar hadir dikegiatan ini saja. Namun beliau juga berjanji, akan membantu khususnya meloloskan anggaran dana di DPRD untuk kegiatan lomba. Karena kegiatan ini dinilai mampu mendongkrak roda ekonomi UMKM bagi masyarakat Jember.

“Ya rencana bulan Mei anggaran bisa turun tapi juga bisa berubah. Mudah-mudahan tidak, sehingga Pengda Jember bisa menggelar kegiatan lomba burung perkutut yang lebih besar lagi. Dengan harapan, penggemar perkutut dari luar kota pada hadir di Jember dan pulang membawa ole-ole khas kota suwer suwer,” terang Dedy saat mengobrol bersama ketua Pengda Jember dan awak media ini.

Akhirnya liga hanging pro pemula seri pertama resmi ditutup dengan suasana meriah, lancar dan sukses. “Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Dan juga kepada Bapak Dedy, yang menyempatkan hadir murni untuk mensupport kegiatan ini. Tak lupa saya juga mohon ma’af, bila masih banyak kekurangan,” tutup H. Badri yang diamini oleh kru semua panitia. *agrobur.

