Perkutut
Liga Hanging Peternak Sumenep Putaran 6, Masih Ada Peserta Tidak Kebagian Tiket, Aksi Maut Dinasty, Manohara, Babylon dan Kolesam Sukses Taklukkan Lawan
Memasuki Putaran 6, Liga Hanging Peternak Sumenep yang terselenggara para Minggu, 14 Agustus 2022, masih memiliki daya tarik begitu kuat dalam diri kung mania. Lapangan Sepak Bola Desa Banasare Rubaru Sumenep, lokasi yang dijadikan tempat acara, terlihat tak mampu menampung serbuan peserta.
Begitu juga dengan tiket yang disediakan panitia, juga tak berkutik menghadapi membludaknya peserta yang ingin menjadi bagian dalam kegiatan hasil kolaborasi Pengda Sumenep dan pengcam Rubaru. Seluruh tiket ludes terjual dan tidak ada satupun yang tersisa. Padahal masih ada beberapa ekor perkutut yang terlanjut diboyong ke lokasi acara, belum mendapatkan tiket.
Mathuri, Ketua Pengcam Rubaru mengaku kaget melihat antusias peserta yang ingin mengerak dan menggantang perkutut miliknya di dalam lokasi, namun itu semua tidak bisa dilakukan karena tiket yang disediakan tidak bisa memenuhi seluruh peserta yang sudah datang ke lokasi. TIket habis, berarti pula tiang kerekan dan gantangan juga ludes terjual.
Bagi peserta yang tidak kebagian tiket, berarti pula tidak bisa memasukkan perkutut orbitannya untuk menempati tiang kerekan ataupun tiang gantangan. “Saya kaget dengan dukungan luar biasa yang diberikan rekan-rekan kung mania terhadap gelaran Liga Hanging Peterna Sumenep. Saya tidak menyangka pesertanya membludak,” terang Mathuri.
Disampaikan juga bahwa tiket yang disediakan panitia, sudah disesuaikan dengan jumlah kerekan dan gantangan yang tertancap di lokasi acara, sehingga ketika ada peserta yang belum mendapatkan tiket, secara otomatis tidak bisa mengerek dan menggantang perkutut miliknya meski sudah hadir di lapangan.
“Kami mohon ma’af kepada peserta yang tidak kebagian tiket, panitia tidak bisa melakukan apa-apa karena tiket yang dibuat disesuaikan dengan jumlah kerekan dan gantangan yang ada,” sambung Ketua Pengcam Rubaru. Nampaknya 1 blok Kelas Dewasa Senior, 1 blok Kelas Dewasa Yunior, 2 blok Piyik Yunior dan 2 blok Piyik Hanging, belum bisa memenuhi hadirnya peserta.
Wawan, salah satu panitia mengatakan bahwa membludaknya peserta terjadi detik-detik pelaksanaan. “Pada H-2, peserta langsung menyerbu panitia untuk mendaftarkan diri. Tapi panitia tidak mungkin menambah blok karena waktunya tidak memungkinkan, belum lagi persiapan lainnya,” ungkap Wawan.
Solusi dilakukan dengan memberikan seluruh tiket panitia kepada peserta yang tidak mendaftar belakangan, namun cara itu ternyata belum bisa menjadi solusi yang diinginkan. “Panitia banyak yang mengalah dengan tidak berlomba karena tiket diberikan pada peserta, tapi ternyata masih ada yang belum mendapatkan tiket,” sambung Wawan.
Hanya permohonan ma’af yang bisa dilakukan panitia kepada para peserta yang gagal untuk bertanding bersama peserta yang lain. Sementara itu, dari dalam arena diinformasikan bahwa persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan ada aksi dramatis yang membuat seru penjurian.
Empat babak penjurian yang diberikan, akhirnya memutuskan posisi kejuaraan di masing-masing kelas. Untuk Kelas Dewasa Senior, tiga andalan H.Aziz Tim AZ Pamekasan berhasil memboyong kemenangan di podium pertama, kedua dan ketiga lewat aksi maut Dinasty ternakan TKK yang dikerek pada nomor 30.
Urutan kedua Sultan produk ternak S.Riang yang menempati kerekan 28 dan Abus Salim ring S.Riang pada kerekan nomor 09. Di Kelas Dewasa Yunior, Manohara andalan H.Lutfi Lavida, perkutut bergelang SKW yang baru saja take over dari Ustad Fauzan Kamil pada kerekan 43 ditetapkan sebagai peraih podium pertama.
Disusul kemudian Sinar Mega orbitan H.Mohammad Pamekasan ternakan Cakrawala pada kerekan nomor 79 di urutan kedua dan tempat ketiga dimenangkan Raja Bendrung amunisi Kades Holis Dasuk ternakan SKAD pada kerekan nomor 55. Di Kelas Piyik Yunior Babylon amunisi Taufik Kasat NR Sumenep ring SKAD pada kerekan 116, berhasil raih juara pertama.
Disusul kemudian Pangeran Candi andalan Kades Holi Dasuk, perkutut ternakan TGM yang dikerek pada nomor 102 sebagai peraih posisi runner up dan Kimuci andalan Tim Bintang Surya Bluto Sumenep yang menempati nomor kerekan 131 ditetapkan sebagai peraih podium ketiga. Di Kelas Piyik Hanging, juara pertama menjadi milik Kolesam.
Perkutut orbitan Yono Talango yang merupakan produk ternak SJN ini digantang pada nomor 97. Urutan kedua ada Fidal andalan Nito Lenteng, ternakan JAZ yang digantang pada nomor 52 sebagai penunggu podium kedua dan tempat ketiga berhasil menjadi milik Aping Aping amunisi Jumadin Kalianget, perkutut ternakan Naga Biru yang berada di nomor gantangan 16.