Perkutut
Liga Hanging Peternak Sampang 2020, Tiga Blok Tak Mampu Tampung Membludaknya Peserta, Kiong Mas dan Kondang Legi Diboyong Monikah Malang

Liga Hanging Peternak Sampang kembali digelar untuk pertama kalinya tahun 2020. Ajang yang dikhususkan untuk para peternak perkutut yang ada di wilayah Sampang ini menjadi salah satu agenda yang masuk daftar sebagai penyelenggaraan hobi perkutut yang ada di Kabupaten Sampang.

Keberadaan liga ini memang memberikan dampak besar bagi perkembangan hobi perkutut di Sampang karena dari ajang inilah banyak bermunculan peternak-peternak. Meski kehadiran mereka terbilang masih baru, namun soal kualias jangan dianggap remeh. Beberapa peternak sudah berhasil mencetak produk dengan kualitas super.
Liga perdana yang digelar pada Minggu 9 Februari 2020 ini, ternyata mendapatkan respon cukup besar dari peserta. Menempati lokasi di lapangan AKN Bird Farm Pangarengan Sampang, even kali ini sangat meriah dan peserta diluar dugaan panitia. Tiga blok yang disediakan panitia, ternyata tak mampu menampung besarnya minat kung mania di Sampang untuk memberikan dukungan.

Menurut pengakuan Ahmad, salah satu panitia, ada sekitar enam burung yang tidak bisa diikutkan karena semua tiket habis. Dari tiga blok yang dibuka, tiap bloknya ada yang berisi 42 burung da nada juga yang terisi 48 burung. Total perkutut kelas hanging yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini sekitar 132.
“Alhamdulillah peminat liga hanging kali ini lumayan besar, panitia sampai menolak peserta karena gantangan yang tersedia sudah penuh, kami tidak mungkin memaksakan peserta untuk tetap ikut karena hal itu tidak mungkin,” jelas Ahmad. Masih menurut juri nasional Sampang ini, membludaknya peserta disebabkan oleh kehadiran kung mania yang hampir merata dari seluruh desa yang ada di Sampang.

“Jika selama ini peserta hanya dari beberapa desa di sekitar Pangarengan, kali ini peserta dari beberapa desa sudah hadir, makanya jumlah peserta mengalami peningkatan,” ungkapnya. Meski peserta yang hadir merupakan produk peternak Sampang, ternyata kualitas burung yang diorbitkan tidak mengecewakan.
Dari pantauan Ahmad, ada beberapa burung yang sudah berhasil menembus nilai bendera tiga warna atau 43 ½, bahkan ada burung yang sebenarnya mampu meraih nilai lebih dari angka tersebut, namun karena kurang bunyi, maka akhirnya tidak terealisasi. “Ada beberapa burung yang sebenarnya bisa 3 warna hitam, namun karena kurang bunyi, maka nilai hanya mentok meski sudah ada bendera usulan,” lanjutnya.

Nampaknya daya tarik gelaran kali ini membuat Monikah kung mania Malang meninjau gelaran tersebut. Diakhir acara, Monikah berhasil membawa pulang Kiong Mas orbitan produk A&A yang berhasil meraih juara pertama dan Kondang Legi peraih juara keempat. “Saya sengaja hadir ke Sampang karena ingin berburu burung masa depan. Saya dapat dua burung dari produk A&A. Saya yakin burung ini bakal bisa menjadi jawara,” jelas Monikah.
Sementara di urutan kedua diraih oleh Indapura andalan Wasid Sampang, perkutut hanging produk AKN dan juara ketiga ada Bintang Kejora milik Tim PGM Sampang, perkutut hanging ternakan A&A.

