Perkutut
Liga Hanging Papepro 2024 Pamekasan, Jumlah Peserta Selalu Melebihi Ekpektasi Panitia, Apa Rahasianya
Pamekasan menjadi salah satu daerah di Pulau Madura yang memiliki agenda padat. Kegiatan demi kegiatan yang dilakukan masyarakat (komunitas kung mania) terlihat jelas dalam rutinitas yang tidak pernah berkesudahan. Hampir setiap minggu, selalu ada agenda bagi mereka untuk bisa terus menyalurkan hobi burung perkututnya.
Bahkan hari sibuk (kerja), bukan menjadi penghalang untuk tetap mengagendakan kegiatan. Liga Hanging Papepro Pamekasan, menjadi bagian dalam kesibukan aktifitas kung mania. Meski hanya membuka kesempatan bagi pemilik burung usia hanging, namun keberadaannya selaku membuat komunitas berusaha meliriknya.
“Kami hadir untuk memberikan kesempatan kepada rekan-rekan agar bisa terus menyalurkan hobi perkututnya,” terang R.M Husni selaku Ketua Papepro. Lebih lanjut disampaikan bahwa agenda Papepro merupakan komunitas kung mania yang memiliki perkutut usia muda (Piyik) agar bisa tetep tersalurkan hobinya.
Ruang lingkup penyelenggaraan juga tidak terlalu luas, karena gelaran kegiatan ini hanya di tiga kecamatan yang meliputi Palengaan, Pengantenan dan Proppo. Tiga kecamatan inilah yang menjadi lokasi acara, sehingga tidak sampai meluas ke luar. Namun demikian, peserta yang hadir tidak hanya berasal dari ketiga kecamatan.
Ada peserta dari luar kecamatan bahkan dari luar kota. “Meski kami hanya menggelar kegiatan di tiga kecamatan, namun panitia tidak pernah membatasi untuk peserta. Dari mana saja bisa hadir dan memberikan dukungan karena kami terbuka,” sambung pria yang akrab dipanggil Ra Husni.
Bambang Hermanto, Ketua Liga Hanging Papepro mengatakan hal yang sama. “Liga yang kami gelar tujuannya memang untuk menyasar kung mania yang punya perkutut usia piyik hanging, sehingga bisa dilombakan sebelum mereka turun pada lomba yang lebih besar,” jelas Bambang Hermanto.
Disampaikan juga bahwa dengan cara demikian, maka pemilik burung bisa mengetahui seberapa besar peluang perkutut miliknya untuk tampil pada kegiatan yang lebih besar lagi. Dari tiga penyelenggaraan liga, panitia berhasil menggalang peserta dengan jumlah peserta di luar ekspektasi.
Liga perdana yang digelar pada 02 Juli 2024 di Lapangan Menara 2000 Pasar Pajjer Palengaan Laok, sekitar 150 perkutut ikut dalam persaingan perebutan posisi juara. Untuk liga putaran 2 yang dihelat pada 10 Agustus 2024 di Kalangan Karapan Sapi Pegantenan, panitia mendulang peserta sebanyak 300 ekor.
Sedangkan liga putaran 3 yang diselenggarakan pada 14 September 2024 di Desa Pangurayan Proppo, panitia berhasil mengundang 200 ekor perkutut. Sukses ini diakui sebagai bukti bahwa agenda Papepro ternyata masih mendapatkan tempat di hati kung mania. Disampaikan oleh Ra Husni ataupun Bambang Hermanto bahwa ada faktor yang menjadikan setiap kegiatan liga selalu mendapatkan dukungan.
Menurut Ra Husni, faktor penjurian fair play menjadi salah satu kunci sukses. “Kami berusaha untuk membangun penjurian yang fair play mulai dari tingkat yang paling kecil yakni Liga Hanging Papepro dengan tujuan untuk membiasakan dan memberikan pemahaman peserta tentang sistem penjurian yang benar,” ungkap Ra Husni.
Dengan cara ini, maka peserta akan terbiasa. Faktor berikutnya adalah transparansi yang dilakukan oleh panitia, yakni dengan menyegel tiket dan dibuka di hadapan para peserta sebelum acara dimulai. “Untuk nomor tiket, tidak ada pesanan, semua dibuka dan dihitung di hadapan peserta,” sambung Ra Husni.
Faktor yang tidak kalah penting adalah konsistensi panitia dalam mengemas acara, salah satunya adalah jumlah dan jenis doorprize yang selalu sesuai dengan brosur. “Kami tidak pernah merubah jumlah dan jenis doorprize meski salam kondisi dan alasan apapun, bagi kami ini adalah kepercayaan yang harus kami jaga,” kata Ra Husni lagi.
Perubahan bisa terjadi kalau ada penambahan, misalkan dapat sumbangan dari luar, tetapi kalau untuk mengurangi, panitia tidak pernah memiliki pemikiran seperti itu. Faktor lainnya adalah jumlah pemenang atau kejuaraan diambil dalam jumlah besar meski tiket hanya Rp 50 ribu. Putaran 1, dengan jumlah peserta 150 ekor, maka pemenang diambil sebanyak 30 juara.
Putaran 2, pemenang berjumlah sebanyak 60 juara dan putaran 3, juara berjumlah sebanyak 40 pemenang. “Kami memberikan banyak pemenang dengan harapan agar mereka senang bisa membawa hadiah, sehingga ada semangat untuk turun lomba lagi pada putaran berikutnya,” ungkap R.Moh Husni lagi.
Jika dikalkulasi secara untung rugi, maka panitia tidak pernah bisa memberikan sesuatu yang berbeda pada panitia. “Bagi kami, peserta senang, itu adalah tujuan yang ingin dicapai, soal untung rugi, kami sudah menghitungnya,” kata Ra Husni. Bambang Hermanto menambahkan bahwa ada faktor dimana Liga Hanging Papepro selalu mendapatkan respon positif.
“Selama ini kami berusaha untuk terus menjalin silaturahmi ketika ada lomba, baik di Pamekasan, Sumenep ataupun Sampang, mungkin dari sana mereka juga hadir saat kami mengadakan acara,” terang kung mania yang akrab dipanggil Bambang Mabes. Ditambahkan pula bahwa liga ini merupakan permintaan pemula karena mereka punya perkutut kelas hanging, sehingga ketika ada gelaran, mereka akan selalu mendukung penuh.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah panitia berusaha untuk selalu mengundang peserta untuk hadir. “Kami berusaha jemput bola saat kami menggelar acara, makanya mereka merasa diperhatikan dan diundang,” ungkap pemilik MABES Bird Farm.