Connect with us

Derkuku

Liga Derkuku Lokal Bali Seri III (8/3): Sangut dan Meteor Tampilkan Suara Emasnya

KONBUR Tayang

:

de
PESERTA LIGA DERKUKU LOKAL: Kedepankan guyub rukun

EVENT Liga Derkuku Lokal Bali seri III yang digelar Minggu, 8 Maret 2020 di gantangan Bet Ngandang Sanur Denpasar berjalan ramai. Sejak pagi deku mania local sudah hadir di lapangan. Mereka lebih  memilih datang pagi agar bisa berbincang sebelum waktunya untuk naik. Seluruh kerekan tercatat penuh peserta.

de
PUTER PELUNG: Bertengger di gantangan paling kiri

Sayang di tengah antusias deku mania lokal mengikuti liga derkuku lokal Bali seri III, terdengar suara berisik pekerjaan tukang bangunan yang membuat gaco takut berbunyi. Selain itu, seekor puter pelung tiba-tiba hinggap di salah satu sangkar peserta yang sontak membuat gaco muter-muter.

de
SEMANGAT: Tetap semangat yang penting peserta senang

Sempat saat babak pertama berakhir, puter itu dilerai namun justru hinggap kesana kemari di atas kerekan. Beberapa peserta justru meminta membiarkan puter tersebut dengan alasan lebih alami.

de
SANTAI: Mendengar suara kukur sambil menikmati kopi berteman jaja bali

Seiring suara berisik dari pekerjaan tukang bangunan berkurang, puter itupun semakin suntuk di atas kerekan tanpa mengganggu gaco yang lagi bertarung. Satu demi satu kontestan unjuk gigi. Seperti Sangut yang diturunkan di kelas dewasa senior.

de
NIKMATI: Seluruh proses lomba dinikmati, mulai dari perawatan, ngerek, menunggu hingga menurunkan.

Sangut di babak pertama hanya beberapa kali saja berbunyi sehingga hanya mendapat nilai 42 ¾. Tetapi di babak kedua sampai keempat, debutan Wayan Wirya asal Kerobokan ini mampu mengeluarkan suara emasnya sehingga menembus tiga warna atau 43 ¼. Sangut akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama di kelas dewasa senior.

de
NGEREK: Kerjakan sendiri lebih asyik

Di posisi kedua disabet Manik Jati milik Yoga dari Negara. Manik Jati justru di babak pertama dan kedua meraih tiga warna, sedangkan di babak ketiga hanya mengantongi 42 ½ dan di babak keempat meraih dua warna. ‘’Persoalan yang paling sulit adalah membuat derkuku local mau berbunyi di gantangan. Karena itu, walau secara kualitas bagus tetapi kalau tidak mau bunyi di lapangan ya.. tidak dapat nilai,’’ terang Agung Adi, salah satu juri derkuku. Dikatakan, latihan menjadi salah satu faktor membuat gaco mau berbunyi di lapangan.

Sementara itu di kelas dewasa yunior, Meteor milik Pak Ayat dari Negara berhasil menunjukkan kualitas anggungannya. Meteor tampil stabil di seluruh babak yang diikutinya. Meteor mengantongi masing-masing tiga warna atau 43 ¼ . Nilai Meteor terpaut jauh dengan Sanjiwani milik Putu Arianta yang stabil dengan bendera dua warna di empat babak yang diikutinya. Oki yang menduduki posisi ketiga sempat tiga kali mengantongi bendera dua warna dan sekali hanya mendapat 42 ½ di babak ketiga.

de
SATU HOBI: Bertemu di lapangan

Selain ada undian doorprize yang selalu menjadi daya tarik liga derkuku klasik Bali ini yang dikemas oleh pasukan Classic Bird Community, juga trofi eksklusif buat para pemenang. Panitia berusaha mengemas lomba semenarik mungkin dengan tujuan untuk memasyarakatkan derkuku local di kalangan penghobi kelangenan dan juga masyarakat luas. Derkuku local yang banyak berkembang di alam sebenarnya punya potensi untuk dimanfaatkan sehingga bernilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, ajang lomba ini sebagai media bersilaturahmi dengan yang selalu mengedepankan guyub rukun.

Agung Adi mewakili panitia dan juri mengucapkan terimakasih kepada seluruh dekumania yang sudah berkenan hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Sampai ketemu di LDLB seri keempat. *agrobur3

de

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.