Perkutut
Liga CTP Bangkalan Seri VII, Dalam Genggaman Lir Ilir, Ashoka, Kertagama dan Bunga Madura
Pelaksanaan Liga CTP Bangkalan seri VII Minggu 22 September 2019, nampaknya menjadi para peserta yang benar-benar memiliki kualitas prima dan tingkat kestabilan yang luar biasa. cuaca panas menyengat yang terasa disekitar arena liga, menambah panasnya pertarungan perebutan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dipertandingkan.
Meski pada saat yang sama di Pamekasan ada kegiatan serupa, namun tidak mengurangi jumlah peserta. Siswoko selaku penanggungjawab Liga CTP Bangkalan mengaku bahwa tiekt yang terjual disemua kelas yakni Dewasa Senior, Dewasa Yunior, Piyik Yunior dan Piyik Hanging, ludes tanpa sisa.
“Alhamdulillah Liga CTP Bangkalan seri VII masih mendapatkan dukungan luar biasa dari peserta. kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan kerjasama ini,” terang Siswoko. Permintaan ma’af juga dilayangkan Siswoko jika selama penyelenggaraan masih ada hal-hal yang kurang berkenan.
“Kami sudah melakukan yang maksimal untuk menggelar kegiatan ini, jika masih ada yang kurang berkenan, maka kami mohon ma’af,” lanjutnya. Membludknya peserta memang berimbas pada perang perebutan posisi kejuaraan dibarisnan depan. Kesempatan kepada para peserta untuk mencuri poin kemenangan, memang menjadi salah satu target yang harus dicapai.
Kemenangan dalam Liga CTP kali ini memiliki efek luar biasa untuk menggeser posisi lebih dekat pada barisan paling depan. Di Kelas Dewasa Senior, Lir Ilir orbitan H.Jay/H.Rayhan Binuang yang dikerek pada nomor 40 dinobatkan sebagai juara pertama. Kemenangan ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, performa perkutut bergelang Sumber Urip ini semakin meningkat, dengan perolehan bendera tiga warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat. “Sejak awal saya sudah yakin bisa membawa Lir Ilir sebagai juara pertama, ternyata apa yang saya yakini benar-benar terjadi. Alhamdulillah hasil yang harus saya syukuri,” jelas H.Atro sang mekanik.
Legendaris andalan Awong Surabaya yang pada babak pertama dan kedua sempat unggul dengan raihan bendera tiga warna hitam, akhirnya harus menyerah ketika pada babak ketiga dan keempat, perkutut ternakan Atlas yang menempati nomor kerkan 31 ini hanya meraih bendea tiga warna. Begitu halnya dengan Anak Manja, milik Tim MTT Sampang yang juga sempat memimpin pada babak pertama dan kedua, harus ikhlas posisi tergeser.
Perkutut ring Ababil pada nomor kerekan 46 ini hanya meraih posisi ketiga setelah pada babak ketiga hanya meraih bendera dua warna hitam dan babak keeempat tiga warna. Di Kelas Dewasa Yunior, Ashoka orbitan Kades Banjar Sampang yang dikerek pada nomor 86 akhirnya mengakhiri penjurian di posisi pertama.
Kemenangan perkutut ternakan A&A ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta ditunjang dengan perolehan bendera tiga warna hitam pada babak kedua. “Alhamdulillah Ashoka mau tampil meski belum maksimal. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik lagi,” harap Deny AKN sang pengawal.
Diurutan kedua diraih oleh Laguna milik Kades Kolla Bangkalan. Menempati nomor kerekan 57, perkutut bergelang Supra ini berhasil mengkoleksi nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak berikutnya yakni babak kedua, ketiga dan keempat.
Dan diposisi ketiga ada Sabotase andalan Ra Mahmud Bangkalan, yang dikerek pada nomor 91. Kemenangan perkutut bergelang CTP ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, serta bendera dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Sementara itu, posisi kejuaraan di Kelas Piyik Yunior, tanpa diduga sebelumnya juara pertama diraih oleh Kertagama orbitan H.Cholik Surabaya.
Menempati nomor kerekan 119, perkutut produk ABD ini awalnya tampil tanpa pengawalan. Diawal-awal penjurian, H.Cholik leih fokus di lapangan Hanging. Melihat performa orbitannya yang terdengar bagus, H.Cholik mengarahkan perhatiannya padanya. Babak pertama berakhir dengan raihan bendera tiga warna.
Babak kedua makin naik dengan raihan bendera tiga warna hitam dan babak ketiga hanya tiga warna dan babak keempat kembali tancap gas dengan nilai bendera tiga warna hitam. “Hasil yang luar biasa, akhirnya saya bisa meraih juara pertama, Alhamdulillah atas hasil ini,” kata H.Cholik usai menurunkan burung miliknya.
Diurutan kedua ada New Brahma milik Budi/Taufik team BN Surabaya. Menempati nomor kerekan 141, perkutut ternakan BN ini merampungkan penjurian dengan koleksi bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, serta tiga warna hitam pada babak ketiga dan keempat.
Nampaknya ring BN juga berhasil menembus urutan ketiga lewat performa Rindu yang diorbitkan Rusdi Tanah Merah Bangkalan. Menempati nomor kerekan 145, kemenangan ini didapat setelah berhasil meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna babak kedua dan tiga warna hitam pada babak ketiga dan keempat.
Dan di Kelas Piyik Hanging, berhasil menjadi milik Bunga Madura orbitan H.Holil Bangkalan. Digantang pada nomor 68, perkutut ternakan Angin Surga ini mampu mengkoleksi bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, raihanbendera tiga warna hitam pada babak kedua dan bendera dua warna hitam pada babak keempat.
Menyusul berikutnya Panji Laras milik Team Hamada Sampang ring A&A pada nomor gantangan 47 dengan raihan bendera tiga warna rata dari babak pertama sampai babak keempat. Dan Rara milik Amin Motor Bangkalan yang digantang pada nomor 39 ring Amuse menyusul pada urutan ketiga dengan raihan bendera dua warna pada babak pertama dan tiga warna hitam pada babak kedua, ketiga dan keempat.