Perkutut
Liga CTP Bangkalan Seri VI, Peserta Membludak, Anjay, Kona’ah, Raja Ampat dan Kunanti Berdiri di Podium Paling Atas
Memasuki seri VI Liga Perkurut CTP Bird Farm Bangkalan, Minggu 21 Juli 2019 peserta makin membludak. Sebanyak 48 tiket di Kelas Dewasa Senior dan 48 tiket di Kelas Dewasa Yunior, tak menyisakan satu kerekan kosong. Semua ludes terjual. Bahkan ada beberapa peserta yang batal melombakan burung miliknya karena tidak kebagian tiket.
Begitu juga di Kelas Piyik Hanging yang dibuka dua blok. Sejumlah 104 tiket gantangan juga tidak lagi dipegang panitia. Semua langsung terbeli sebelum acara dimulai. Tiket yang tersisa hanya terjadi pada Kelas Piyik Yunior atau Kelas Setengah Kerekan. Dari 96 tiket yang disediakan, hanya menyisakan 5 lembar tiket saja.
“Alhamdulillah peserta kali ini banyak, beberapa tiket yang kami jual laku semua. Hanya tiket di Kelas Piyik Yunior saja yang masih ada,” terang Siswono selaku ketua panitia. Membludaknya peserta berdampak pada serunya perebutan posisi kejuaraan dimasing-masing kelas yang dilombakan.
Di Kelas Dewasa Senior, Anjay langsung mengibarkan bendera kemenangan sejak babak pertama dimulai. Raihan bendera empat warna yang tertancap persis dibawa kerekan bernomor 19 miliknya, menandari bahwa perkutut orbitan Tim Wins Banjarmasin ini mampu membuka mata peserta lain bahwa dialah calon jawara dikelasnya.
Memasuki babak kedua, raihan bendera tiga warna hitam semakin mengukuhkan perkutut bergelang Leon ini sebagai juara terkuat. Babak ketiga perolehan bendera dua warna hitam dan di babak keempat bendera dua warna tak membuat goyah posisi Anjay untuk dikukuhkan sebagai peraih juara pertama.
Diurutan kedua diraih New Mutiara, orbitan H.Abdullah Sampang pada nomor kerekan 10. Raihan bendera tiga warna hitam pada abbak pertama, kedua dan ketiga menjadi jalan mudah baginya untuk menjajal kemampuan bertarung di atas kerekan. Raihan bendera tiga warna hitam pada babak keempat semakin memastikan perkutut produk Discovery untuk berada diposisi kedua.
Dan tempat diketiga ada Legendaris, andalan Awong Surabaya. menempati kerekan nomor 31, Legendaris sempat mengamankan posisi kedua pada babak pertama dan kedua dengan rihan bendera tiga warna hitam dan tiga warna. Namun di babak ketiga dan keempat, raihan bendera dua warna hitam, gagal membuat perkutut bergelang Atlas mempertahankan posisi tersebut.
Di Kelas Dewasa Yunior, Kona’ah H.A.Toha Krian berhasil memimpin jalannya penjurian pada babak kedua, setelah berhasil meraih bendera tiga warna pada babak pertama dan tiga warna hitam babak kedua. Menempati nomor kerekan 88, perkutut ternakan Cendana sepertinya terus mempertahankan posisi tersebut sampai pada babak keempat setelah meraih bendera tiga warna pada dua babak terakhir.
Diikuti oleh Ashoka orbitan Kades Banjar/Tim TGM Sampang yang dikerek pada nomor 69. Raihan bendera tiga warna pada babak pertama, memberikan peluang baginya untuk berada diposisi puncak. Namun dibabak kedua, posisi tersebut terpental setelah raihan bendera dua warna hitam didapatnya.
Ashoka terus memberikan perlawanan. Bendera tiga warna yang didapat pada babak ketiga, membuat posisinya mulai diperhitungkan. Di babak akhir, perkutut ternakan A&A mampu meraih bendea tiga warna hitam dan ditetapkan sebagai peraih posisi kedua. Dan diposisi ketiga diraih oleh Melodi Cinta milik H.Jay/HRehan Binuang Kalimantan Selatan yang berada dikerekan 76.
Raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, sempat membuatnya aman untuk berada diposisi dua besar. Namun keinginan tersebut harus tertunda karena pada babak ketiga, perkutut ternakan FOX hanya meraih bendera dua warna hitam dan babak keempat meraih bendera tiga warna.
Di Kelas Piyik Yunior, Raja Ampat orbitan H.Gunawan Amuse Bangkalan memimpin jalannya penjurian sejak babak pertama setelah meraih bendera tiga warna hitam. Raihan bendera yang sama pada babak kedua, semakin memperkuat posisi untuk menempati podium pertama. Menempati nomor kerekan 121, posisi tetap aman tanpa gangguan lawan setelah pada babak ketiga meraih bendera tiga warna.
Raihan bendera dua warna hitam dibabak keempat tak membuat perkutut ternakan Amuse ini kandas untuk mempertahankan posisi paling depan. Nazarat andalan Roni Surabaya yang berada pada kerekan 137 sempat memberikan perlawanan di babak kedua dan ketiga setelah meraih bendera tiga warna hitam, meski pada babak pertama hanya mendapatkan bendera tiga warna.
Raihan bendera dua warna hitam dibabak akhir, tetap membuat posisinya aman. Perkutut ternakan Bila ini akhirnya ditetapkan sebegai peraih podium kedua. Pesona orbitan Kades Kollah Modung Bangkalan yang dikerek pada nomor 135 ternakan Langit Biru menyusul ditempat ketiga.
Di Kelas Piyik Hanging, Kunanti amunisi anyar H.Iwan Jombang yang digantang pada nomor 44 membalikkan keadaan di babak keempat setelah meraih bendera tiga warna hitam. Padahal diawal penjurian, perkutut ternakan Wahyu ini hanya meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama.
Dibabak kedua performanya mulai mengalami peningkatan. Raihan bendera tiga warna berhasil diraih. Babak ketiga masih mampu mempertahankan raihan bendera. Menyusul kemudian Wani Piro milik Holik JBN Galis Bangkalan. Menempati nomor gantangan 42, raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga, sempat membuatnya menjadi calon juara.
Namun sayang diakhir babak, performanya kurang maksimal dan akhirnya perkutut ternakan JBN ini harus menerima posisi kedua. Diikuti oleh Brama milik Agus BCA/Rizal Surabaya. Bertarung diatas gantangan bernomor 33, bendera tiga warna sempat diraih pada babak pertama. namun sayang dibabak kedua, ketiga dan keempat, bendera dua warna hitam menjadi milik perkutut ternakan BN.